BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan zaman yang metropolis serba glamour, high technology
dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Secara perlahan mengakibatkan manusia-manusia yang gersang pada batinnya. Bagaimana tidak,
mereka jaya pada kebutuhan jasmani dengan bergelimang harta, karena tuntutan gengsi, akan tetapi di sanalah peluang besar terkikis akhlak. Karena rutinitas yang
sangat padat setiap hari disebabkan tuntutan karir sedangkan rohani kerontang. Oleh karena itu manusia membutuhkan agama, karena agama memiliki nilai bagi
kehidupan manusia sebagai individu atau hidup bermasyarakat.
1
Bukankah sebagai manusia yang beragama mereka memiliki Tuhan sebagai Sang Pencipta. Oleh karena itu sudah sewajarnya jka kebutuhan jasmani
diiringi dengan kebutuhan rohani dalam hal agama. Di sinilah perlu cara agara kita tetap dalam koridor Islam, sangat penting dakwah yang disebarkan di antara
manusia untuk menyeimbangkan hal tersebut seperti dalam surat Ali Imran : 110
ﺑ نوﺮ ْﺄ سﺎﱠﻨ ْ ﺟﺮْﺧأ ﺔﱠ أ ﺮْﻴﺧ ْ ﺘْﻨآ ﭑ
ﻦﻋ نْﻮﻬْﻨ و فوﺮْ ْ ٱ
نﻮﻨ ْﺆ و ﺮﻜْﻨ ْ ﺑﭑ
ﻪﱠ
”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar serta
beriman kepada Allah”.
2
1
Jalaluddin, Prof, Dr, Psikologi Agama, Jakarta : PT Grafindo Persada, 2007, cet-revisi 10, hal. 277.
2
Choiruddin Hadhiri SP, Mutiara-Mutiara Dakwah Ringkasan Materi Khutbah Akidah Islam, Solo : Al-Qowam, 2004, cet-1, hal. XXIV.
1
Tuhan sebagai Sang Pencipta sudah mengatur sesuai porsinya, bahwa setiap orang mempunyai kewajiban dakwah kepada orang lain selain untuk
dirinya sendiri. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang canggih dan modern, dakwah tidak hanya dilakukan melalui lisan saja akan tetapi dapat
dilakukan melalui media. Oleh karena itu perlunya media Islam yang dapat menjadi sarana dalam
mengobati hati yang kering akan ajaran agama. Maka dikenallah Jurnalistik Islam yaitu proses pemberitaan atau pelaporan tentang berbagai hal yang sarat dengan
muatan nilai-nilai Islam.
3
Misalnya : surat kabar, majalah, tabloid, dll. Majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang isinya meliputi
berbagai liputan Jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahuai pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan,
tengah bulanan, mingguan, dsb.
4
Majalah pada dasarnya bacaan yang khas karena di dalamnya memuat artikel yang memakai bahasa feature. Feature adalah jenis
berita yang sifatnya ringan dan menghibur dengan mengabaikan rumus klasik 5 W+1H what, who, where, when and how.
5
Teknologi canggih membuat majalah semakin berkembang dengan desain yang menarik dan harga murah itu sukses
menjaring banyak pembeli, sehingga pengiklan pun tertarik. Kerugian akibat harga yang lebih murah daripada biaya produksi ditutup oleh penghasilan dari
3
Asep Syamsul M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1999, cet-1, hal. 186.
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005, hal. 698.
5
Asep Syamsul M. Romli S. IP, Jurnalistik Praktis, hal. 17
iklan. Sebagai contoh lahir berbagai majalah yang isinya mengandung muatan agama seperti majalah Ummi, Annida,
6
Muslimah,
7
dan masih banyak lagi. Majalah Ummi ”Identitas Wanita Islam” merupakan salah satu contoh
majalah yang dapat menjadi inspirasi bacaan yang bermanfaat, lahir di medan dakwah diprakarsai oleh para aktivis dakwah sebagai sarana dakwah massal.
Dakwah sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mencari kebenaran dalam hal beragama.
Ummi selalu berpatokan pada aqidah Islam mengikuti perkembangan zaman akan tetapi tidak keluar dari koridor agama.
8
Ummi mempunyai visi menjadi media wanita Islami bermutu dan berpengaruh dalam pembentukan
karakter wanita, masyarakat dan bangsa dengan oplah dan sebaran yang signifikan, dengan misi:
1. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya wanita shalihah
mar’atus shalihat. 2.
Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya isteri yang taat zaujah mut’iah.
3. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya ibu yang pendidik
ummu madrosah.
6
Annida Cerdas, Gaul, Syar’i, No.3XVI15 Nop-15 Des 2006. hal. 3. Rubriknya : Selalu Ada, Gaul Gaya, Kisah, Canda, Tulis Menulis, Konsultasi, Artikel, dan
Fiksi.
7
Muslimah Tren Remaja Islam, No.37Th III, Jumadil Akhir 1426 H, Agustus 2005, hal. 4.
Rubriknya : Bahas, Bugar, Fesyen, Butik Pernik Tarbiyah.
8
Hasil wawancara dengan Sekretaris ummi
Majalah Ummi di dalamnya memuat rubrik-rubrik Islam yang dinamakan ”Mutiara Islam” di antaranya: Rubrik Fiqih Wanita, Ya Ummi, Kajian Hadits,
Mutiara Dakwah, Kajian Al-Qur’an, dan Jejak.
9
Semua rubrik tersebut sangat mendukung satu sama lain untuk menyampaikan dakwah bil qalam.
Salah satu rubrik Ummi yaitu rubrik mutiara dakwah yang di dalamnya berisi tentang fiqhudda’wah dan muatan dakwah. Membahas mengenai hukum-
hukum yang berlaku dalam agama guna menjadikan masyarakat yang berazaskan Islam.
Karena semakin berkembangnya zaman secara tidak sengaja manusia lupa dari mana berasal dan bagaimana cara beribadah yang baik. Contohnya rubrik
mutiara dakwah akan membahas mengenai karakteristik Islam di mulai dari manusia diciptakan hingga pergaulan dalam kehidupan. Berguna sebagai
pengetahuan bahwa Allah SWT mengatur kehidupan manusia dengan aturan yang sangat kompleks.
Rubrik mutiara dakwah diasuh oleh narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Tate Qomaruddin, Lc. Seorang da’i lulusan Fakultas Syari’ah
pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab LIPIA Jakarta. Beliau sudah berkecimpung dalam dunia dakwah cukup lama dan mengisi berbagai
safari dakwah di berbagai masjid, majelis taklim, Universitas, hingga mancanegara di antaranya Jerman, Belanda, Inggris, Perancis. Selain sebagai staff
9
Majalah Ummi, No.11XX Maret 20091430 H, hal. 6.
redaksi Ummi beliau juga menjabat anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera periode 2009-2014.
10
Tulisan di rubrik mutiara dakwah dimaksudkan untuk menjadi bekal bagi para pembaca yang terlibat dalam aktifitas dakwah dan pembinaan umat. Mutiara
dakwah bukan satu-satunya rubrik dalam majalah Ummi yang dimaksudkan untuk membangun pemikiran dan pemahaman Islam. Pemahaman Islam sangat
dibutuhkan dalam kehidupan untuk mengatur manusia tidak berakhlak. Rubrik mutiara dakwah tidak berdiri sendiri dalam menjalankan misi majalah Ummi
tetapi secara selaras didukung oleh rubrik lain di dalamnya. Lagi pula majalah Ummi hadir secara berkala dan sudah terbit sejak tahun delapan puluhan dengan
tujuan dakwah melalui tulisan. Grand design
tulisan di mutiara dakwah dimulai dengan pemaparan tentang dasar-dasar Islam dan akan terus berlanjut sampai pembahasan tentang
apa dan bagaimana dakwah. Bahasan meliputi aqidah tentang tauhid dan syirik
11
, makna dua kalimat syahadat, mengenal Islam ma’rifatul-Islam, dan seterusnya. Dan tema karakteristik Islam adalah bagian dari pembahasan tentang
Ma’rifatul-Islam itu. Oleh karena itu judul dipilih berdasarkan urutan atau
rangkaian yang utuh untuk mewujudkan pemahaman yang tentang Islam dan dakwah Islam.
Penulis ingin meneliti atas dasar fenomena yang terjadi dalam kehidupan, dengan mengambil subjek penelitian yaitu majalah Ummi. Maka penulis akan
mengangkat judul ”Analisis Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009”. Penulis mengambil judul tersebut
10
Hasil wawancara dengan Tate Qomaruddin
11
Tauhid yaitu mengesakan ALLAH SWT, sedangkan syirik menyekutukan ALLAH SWT.
disesuaikan dengan keadaan manusia yang membutuhkan dakwah untuk mencari pengetahuan tentang agama.
Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena wacana penulisan tentang karakteristik Islam menarik untuk dibahas. Apalagi berkaitan
dengan fase-fase yang di lalui manusia mulai dari janin hingga menjadi makhluk sosial. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penelitian ini
diberi judul “Analisis Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah Pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009 ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah