E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating. Variabel-variabel
tersebut yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah computer anxiety sebagai suatu kecenderungan seseorang menjadi susah, khawatir atau
ketakutan mengenai penggunaan teknologi informasi komputer pada masa sekarang atau pada masa yang akan datang Igbaria dan
Parasuraman 1989 dalam Sudaryono 2005. Variabel computer anxiety diukur dengan instrumen Computer Anxiety Rating Scale CARS yang
dikembangkan oleh Heinssen eet al. 1987. Instrumen ini terdiri dari atas 24 item pertanyaan. Responden diminta untuk memilih jawaban dari
pertanyaan dalam bentuk skala linkert 5 point. Tingkat computer anxiety yang rendah dinyatakan dengan skala rendah 1 dan skala tinggi 5
menyatakan tingkat computer anxiety yang tinggi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keahlian komputer audit, penerimaan teknologi komputer dipegaruhi oleh teknologi itu
sendiri serta tingkat keahlian dari individu yang menggunakan komputer. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya sangat
diperlukan, berguna untuk keefektifan penggunaan komputer dan 41
menguatkan rasa percaya diri setiap orang mampu menguasai dan menggunakan teknologi komputer dalam pekerjaannya. Variabel
keahlian komputer diukur dengan istrumen Computer Self-Effiface Scale CSE yang dikembangkan oleh Murphy et al. 1989 berisi 14 item
pertanyaan. Pertanyaan meliputi kemampuan pemakai dalam hal: aplikasi komputer, sistem operasi komputer, penanganan files dan perangkat
keras penyimpan data, penggunaan tombol keyboard. Responden diminta memilih jawaban dalam bentuk skala likert 5 point. Tingkat keahlian
komputer yang rendah dinyatakan dengan skala rendah 1 dan skala tinggi 5 menyatakan tingkat keahlian komputer yang tinggi.
3. Variabel moderating
Variabel moderating dalam penelitian ini adalah gender. Penulis ingin mengetahui apakah computer anxiety berpengaruh terhadap
keahlian komputer yang disebabkan oleh perbedaan gender. Perbedaan gender dilihat dari perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan,
terutama dalam hal pengambilan keputusan. Variabel ini diukur dengan
menggunakan dengan menggunakan skala nominal.
42
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi Skala
Pengukuran Computer Anxiety
• Cemas setiap kali menggunakan komputer
• Yakin dalam kemampuan untuk menggunakan
komputer • Tegang ketika bekerja pada
sebuah komputer • Khawatir membuat kesalahan
pada komputer • Mencoba untuk menghindari
menggunakan komputer bila memungkinkan
• Gelisah ketika duduk di depan komputer
• Menikmati bekerja dengan komputer
• Merasa santai bila bekerja pada sebuah komputer
• Takut dengan komputer • Merasa nyaman dengan
komputer Skala Likert
Keahlian Komputer Audit
• Mengetahui pengetahuan mengenai dasar-dasar
komputer • Memiliki pengetahuan dasar
tentang sistem operasi dan perangkat lunak
• Memiliki pemahaman tentang teknik pengolahan
file dan struktur data • Mampu bekerja dengan
perangkat lunak audit • Mampu me-review sistem
dokumentasi • Mempunyai pengetahuan
tentang pengendalian internal sistem informasi komputer
SIK baik pengendalian umum dan aplikasi
• Memiliki pemahaman Skala Likert
43
44 terhadap dinamika
perkembangan dan perubahan sistem dan
program dalam suatu entitas
• Pernah melakukan audit terhadap perusahaan yang
sudah terkomputerisasi
Gender • Perbedaan laki-laki dan
perempuan dari aspek sosial, budaya, dan psikologis.
Skala Nominal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang telah disebar, dengan objek penelitian adalah auditor
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang terdaftar dalam directori Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik 2009 di Jakarta
berdasarkan catatan Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI dan Departemen Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jendral Pusat
Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai.
Tabel 4.1 Tingkat pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Penyebaran Kuesioner 120 100
Kuesioner yang tidak terkumpul 33 27,5
Kuesioner yang Terkumpul 87 72,5
Kuesioner yang dapat diolah 87 100
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2010 Dari data dalam 4.1 dapat dilihat bahwa dari 120 kuesioner yang
disebar yang dapat terkumpul kembali adalah sebanyak 87 buah kuesioner dan semuanya dapat diolah atau sebesar 72,5 dari total
kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian response rate kuesioner yang cukup tinggi
44