D. Keahlian Komputer
Audit
Keahlian menurut Harrison dan Rainer 1992 dalam Sudaryono 2005 didefinisikan sebagai berikut: Keahlian adalah suatu perkiraan atas suatu
kemampuan seorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan sukses, seorang yang menganggap dirinya mampu untuk melaksanakan tugas, cenderung
akan sukses. Keahlian menggunakan komputer menurut Igbaria 1994 dalam
Sudaryono 2005 didefinisikan sebagai berikut: Keahlian menggunakan komputer adalah suatu kombinasi antara pengalaman user dalam
menggunakan komputer, latihan yang telah diperoleh dan keahlian komputer secara menyeluruh. Penerimaan teknologi komputer dipegaruhi oleh
teknologi itu sendiri serta tingkat keahlian dari individu yang menggunakan komputer. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya
sangat diperlukan, berguna untuk keefektifan penggunaan komputer dan menguatkan rasa percaya diri setiap orang mampu menguasai dan
menggunakan teknologi komputer dalam pekerjaannya Astuti, 2003 Sudaryono 2005.
1. Computer Self Efficacy Menurut Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2005
computer self efficacy CSE didefinisikan sebagai judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer. Ini bukan merupakan
19
judgement pada masa lalu seseorang dalam menggunakan komputer, tetapi menyangkut judgement yang akan dilakukan pada masa depan.
Hasil riset Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2005 menunjukkan bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi computer
self efficacy, yakni pertama dorongan dari pihak lain, kedua adalah pihak lain menggunakan dan ketiga adalah dukungan.
Dorongan dari pihak lain mengacu pada kelompok dan menggunakan persuasi verbal. Pada faktor kedua, seseorang dapat
meningkatkan computer self efficacynya karena mengobservasi dan meniru model perilaku. Ini merupakan cara yang ampuh untuk
mengakuisisi perilaku sebagai model pembelajaran. Sedangkan faktor ketiga yakni adanya dukungan dari organisasi untuk pengguna komputer
dapat meningkatkan computer self efficacy. Dukungan ini bisa berupa ketersediaan dari pihak organisasi untuk membantu individu yang
membutuhkan peningkatan kemampuan dan juga persepsi kemampuan diri Rustiana 2005.
Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2005 menjelaskan ada 3 dimensi computer self efficacy yakni magnitude, strength, dan
generalibility. Dimensi magnitude mengacu pada tingkat kapabilitas yang diharapkan dalam penggunaan komputer. Individu yang
mempunyai magtitude CSE yang tinggi dapat diharapkan merasa mampu menyelesaikan tugas-tugas komputasi yang lebih kompleks dibanding
yang mempunyai level magnitude CSE yang rendah. Selanjutnya, 20
dimensi ini juga menjelaskan bahwa tingginya magnitude CSE seseorang dikaitkan dengan level yang dibutuhkan untuk memahami
suatu tugas. Pada individu yang level magnitude CSEnya tinggi mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan rendahnya dukungan dan bantuan
dari orang lain, dibandingkan dengan level magnitude CSE yang rendah. Pada dimensi kedua yakni strength, ini mengacu pada level
keyakinan tentang judgement atau kepercayaan individu untuk mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Sedangkan dimensi ketiga berupa generazability mengacu pada tingkat judgement terbatas pada domain khusus aktifitas. Dalam konteks
komputer, domain ini mencerminkan perbedaan konfigurasi hardware dan software. Sehingga dengan demikian, individu yang mempunyai
level generazability CSE yang tinggi diharapkan dapat secara kompeten menggunakan paket-paket software dan sistem komputer yang berbeda.
Sebaliknya tingkat generazability CSE yang rendah menunjukkan kemampuan individu dalam mengakses paket-paket software dan sistem
komputer secara terbatas. Ada empat sumber informasi self efficacy menurut Bandura dalam
Rustiana 2004 seperti yang dikutip oleh Compeau dan Higgins 1995, yaitu: 1 guided mastery, 2 behavior modeling, 3 social persuasion
dan physiological states. Sumber informasi terkuat adalah guide master yang merupakan pengalaman kesuksesan nyata dalam kaitannya dengan
perilaku. Interaksi yang berhasil antara individu dengan komputer 21
menyebabkan individu mengembangkan self efficacy-nya lebih tinggi. Dengan demikian praktik langsung merupakan komponen penting dalam
pelatihan, sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan kemampuannya. Sumber informasi self efficacy yang kedua adalah
pemodelan perilakubehavior modeling, yang meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam membentuk perilaku sebagai proses
pembelajaran. Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2004 menunjukan bahwa pendekatan pemodelan perilaku untuk pelatihan
komputer dapat meningkatkan persepsi self efficacy dan kinerja dalam kontek pelatihan. Sumber yang ketiga adalah pendekataan persuatif
dapat juga mempengaruhi self efficacy. Jaminan ulang bagi user yang punya kemampuan tentang teknologi dan menggunakannya dengan
sukses dapat membantu para user untuk membangun kepercayaan. Sumber informasi self efficafy yang terakhir adalah physiological states,
yang menunjukkan perasaan kecemasananxiety yang berdampak negatif terhadap self efficacy. Bandura 1986 dalam Rustiana 2004
menyatakan bahwa individu yang mempunyai perasaan anxiety yang tinggi menunjukkan kurangnya kemampuan diri. Jadi jika individu
merasa cemasanxiety dalam penggunaan komputer, maka ia memiliki alasan untuk merasa cemas sehingga menunjukkan self efficacy yang
rendah. Berdasarkan penelitian Webster et al. 1990 dalam Rustiana 2004 dalam Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2004
menemukan hasil, bahwa computer anxity dalam proses pelatihan dapat 22
dikurangi dengan mendorong user untuk berperilaku yang menyenangkan.
Pada penelitian ini Keahlian Komputer Audit diartikan sebagai keahlian dalam penggunaan Generalized Audit Software sehingga
keahlian Komputer Audit menjadi Variabel Dependen. Keahlian menurut Harrison dan Rainer 1992 dalam Sudaryono
2005 didefinisikan sebagai berikut: Keahlian adalah suatu perkiraan atas suatu kemampuan seorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan
sukses, seorang yang menganggap dirinya mampu untuk melaksanakan tugas, cenderung akan sukses. Keahlian menggunakan komputer
menurut Igbaria 1994 dalam Sudaryono 2005 didefinisikan sebagai berikut:
Keahlian menggunakan komputer adalah suatu kombinasi antara pengalaman user dalam menggunakan komputer, latihan yang telah
diperoleh dan keahlian komputer secara menyeluruh. Penerimaan teknologi komputer dipengaruhi oleh teknologi itu sendiri serta tingkat
keahlian dari individu yang menggunakan komputer. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya sangat diperlukan, berguna
untuk keefektifan penggunaan komputer dan menguatkan rasa percaya diri setiap orang mampu menguasai dan menggunakan teknologi
komputer dalam pekerjaannya Sudaryono 2005.
23
E. Gender