Temuan Penelitian TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS

68 d. Membenarkan pemeriksaan diri oleh petugas jika sewaktu-waktu diperlukan e. Menghormati dan menghargai segala arahan Pembina petugas sesame residen f. Dilarang menggunakan atau menyimpan barang-barang berupa: vikcs inhaler ataupun barang-barang elektronik radio, tape, DVD, walkman, dan sebagainya yang dapat membuat ketergantungan fisik dan mental g. Dilarang pinjam-meminjam barang milik sendiri diantara sesama residen h. Dilarang mengambil milik orang lain tanpa seijin pemilik mencuri i. Dilarang menghasut residen lain untuk melakukan perbuatan yang direncanakan kabur dan lain-lain j. Dilarang berkelahi dan membuat keributan, memukul. Menganiaya residen yang lain dengan cara apapun k. Dilarang merusak harta benda barang milik lembaga hukuman sanksi untuk menggantinya barang yang rusak l. Dilarang melakukan kegiatan pada jam-jam istirahat m. Dilarang keluar dari lingkungan Unit TR tanpa sepengetahuan petugasizin yang berwenang n. Dilarang menerima dan menyimpan uang, makanan dalam dorm o. Setiap residen rambutnya dicukur sesuai ketentuan ukuran 1-2-3 p. Dilarang melakukan komunikasi melalui telepone dan handphone q. Dilarang dikunjungi di luar jadual yang sudah ditentukan r. Dilarang menyimpan makanan dalam lemari pakaian 69 s. Dilarang membawa jenis narkoba apapun kedalam Unitra t. Dilarang duduk sendirian dan mengasingkan diri u. Dilarang memperlihatkan tingkah laku yang negatif seperti sex, mengancam berkelahi dan sebagainya v. Dilarang membawa serta mengamalkan budaya dan nilai-nilai yang negatif w. Dilarang memasuki kawasan seperti griya pembina tanpa seijin staff dan petugas staff yang bertugas x. Dilarang keras membuat hubungan dengan masyarakat luar atau teman- tema yang negative pada saat kegiatan di luar panti y. Setiap residnen harus segera melaporkan kepada staff apabila ada perkelahian atau hal-hal yang dilarang dalam Unitra z. Residen hendaklah mematuhi norma-norma dan peraturan dalam Unitra Kesehatan dalam tempat rehabilitasi Unitra, yaitu; 1. Kesehatan menjadi tanggung jawab piket perawat 2. Pembagian obat akan diatur oleh staff kesehatan 3. Tidak ada obat yang dibeli di apotik atau took tanpa seijin staff 4. Tidak ada obat-obatan yang dipegang oleh residen Test urine dalam tempat Rehabilitasi Unitra; 1. Test urine akan diadakan sewaktu-waktu apabila dianggap perlu 2. Residen tidak bisa menuntut staff atau lembaga apabila ternyata hasil test dinyatakan positif. 70 Kewajiban Residen Masa Orientasi 1. Menggunakan papan nama 2. Senantiasa membawa walking paper 3. Tidak boleh jalan sendirian 4. Selalu bertanya kepada rekan sebayanya 5. Senantiasa menggunakan hirarki yang benar 6. Senantiasa menepati waktu 7. Hadir pada semua sesi kelompok yang diadakan di dalam panti 8. Senantiasa menggunakan tegur sapa 9. Dilarang menggunakan kata-kata kotor 10. Dilarang menggunakan kekerasan atau mengasari orang lain 11. Jangan bercerita tentang pengalaman sewaktu menagih 12. Senantiasa selalu bersama buddy 13. Selalu membawakan pull up dalam morning meeting 14. Selalu mengisi drop slip encounter group Hak Residen Unit Terapi dan Rehabilitasi BNN Lido, diantaranya: 1 Lingkungan yang bebas narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya 2 Treatment tanpa membedakan ras, sosial, kriminal dan status 3 Harga diri, keamanan dan kesehatan harus selalu diperhatikan 4 Perlindungan secara utuh 5 Kunjungan dari keluarga orangtua disesuaikan dengan jadwal kecuali ada ketentuan lain. 71 Untuk pembagian hak sesuai pada fasenya terbagi tiga: 1. Residen fase orientasi younger member 0-1 bulan a senantiasa menggunakan papan nama b belum mendapatkan kunjungan visit keluarga c selalu didampingi oleh seorang buddy d mendapatkan status sebagai crew departemen e mendapatkan orientasi group 2. Residen fase intensif dan resosialisasi middle member 2-4 bulan a Senantiasa menggunakan papan nama jika mempunyai status tidak menggunakan b Sudah boleh mendapatkan kunjungan visit keluarga c Sudah boleh mendampingi buddy younger member d Mendapatkan status sebagai crew senior crew head of department HOD e Mendapatkan telepon dari keluarga yang didampingi oleh konselor f Mendapat outing kelompok static g Mendapat family dialogue yang fasilitator oleh konselornya h Dapat mengajukan permohonan individual konseling 3. Residen fase pemantapan older member 5-6 bulan a Mendapatkan status sebagai coordinator of department COD residen coordinator RCO special function SF b Mendapatkan kamar di luar dorm 72 c Mendapat kepercayaan untuk memimpin sebuah sesi, group, dan screening tools d Diperbolehkan untuk mengenakan pakaian bebas yang sopan e Mendapat outing home leave perorangan dan kelompok f Mendapat telepon dari keluarga yang didampingi oleh konselor g Diperbolehkan memiliki jam tangan, radio, dan mengenakan aksesoris yang sopan h Mendapat family dialogue yang fasilitator oleh konselornya i Dapat mengajukan permohonan individual konseling j Mendapat kepercayaan untuk menjadi escort shoot gun. Hirarki berdasarkan masa rawat 1. Masa orientasi younger member 0-1 bulan 2. Masa intensif dan resosialisasi middle member 2-4 bula 3. Masa pemantapan pre re-entry older member 5-6 bulan Hirarki berdasarkan status a. RCO residen coordinator b. COD Coordinator of departemen c. Chief d. Shingle HOD e. Ramrod f. Crew 73 Pembagian kelompok fungsi kerja departemen 1. Departemen ibadah 2. Departemen gastronomy kitchen; departemen yang mempunyai tanggung jawab menyediakan, menyiapkan makanan untuk semua anggota keluarga dan bertanggung jawab dengan semua yang berhubungan dengan dapur 3. Departemen lingkungan landscape 4. Departemen laundry: departemen yang mempunyai fungsi tugasnya mencuci semua pakaian, sprei dan perlengkapan lainnya 5. Departemen rumah tanggahouse keeping: departemen yang area job function-nya membersihkan semua fasilitas yang ada di rumah 6. Expeditor team: team yang bertugas sebagai mata dan telinga rumah serta mengawasi setiap pergerakan anggota keluarga 7. Business officer Untuk residen yang baru masuk treatment akan ditempatkan pada departemen yang sudah ditentukan oleh staff Buddy system: yaitu residen yang diberikan tanggung jawab oleh staff untuk mendampingi residen baru selama residen tersebut dalam masa orientasi. Maksud buddy adalah agar residen tersebut mempunyai tempat untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan program Peneliti disini hanya mendapatkan izin untuk meneliti dan mengamati kegiatan program TC yang berada di residen female: 74 Announcemet pengumuman di female: 1 Tidak boleh ada kekerasan ancaman kekerasan fisik dan menakut- nakuti orang lain 2 Tidak boleh ada tindakan sexual atau romantic 3 Mendengar dan jangan berprasangka buruk 4 Punctuality tepat waktu 5 No war stories 6 Jam berobat ke dokter umum dan gigi setiap hari kerja 7 Jam berobat ke dokter psikiater setiap hari rabu dan kamis 8 Jadual ke laundry besar hari selasa dan kamis 9 Baju yang diperbolehkan di troly laundry selama 2 hari satu pasang baju tidur, satu pasang baju function, satu jaket, satu levis dan satu kemeja dan celana bahan 10 Saat curfew jam tidur cuntang boleh dibawa ke dorm dan dikembalikan ke dinning room saat feet on the floor 11 Senin-rabu kemeja bebas dan celana bahan, selasa-kamis kemeja putih dan celana bahan, jumat kaos honesty, dan sabtu-minggu kaos berkerah 12 Pembuatan accountability untuk individual konseling dengan konselor 13 No emotional contract 14 Always communicate all activity 15 Respect pada staff, medis, security, dan status holder 75 Adapun kegiatan-kegiatan atau program therapeutic community TC yang dilaksanakan di Unit Terapi dan Rehabilitasi, Lido adalah: A. Function Kegiatan function merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dijadualkan setiap hari tetapi berbeda waktu, untuk senin-kamis dimulai pukul 07.45-08.20 WIB, untuk hari jum’at pukul 06.15 WIB, dan untuk hari sabtu-minggu dimulai pukul 08.15-09.00 WIB. Dalam kegiatan ini peneliti tidak berpartisipasi, hanya melihat setelah semua sudah selesai. B. Open house Yaitu kegiatan pemeriksaan dan penggeledahan kamar hunian residen TC untuk melihat kondisi kamar baik dari sisi kebersihan, kerapihan, maupun adanya pelanggaran yang dilakukan residen. Kegiatan ini wajib dilakukan setiap hari dilakukan oleh para residen tahap primary. Dilaksanakan pada pukul yang berbeda, hari senin-kamis mulai pukul 08.20- 08.30 WIB, hari jum’at mulai pukul 07.45-07.55 WIB dan untuk hari sabtu-minggu mulai pukul 09.00-09.15 WIB. Dalam kegiatan ini peneliti tidak berpartisipasi, tetapi peneliti pernah diantar salah satu residen untuk melihat keadaan kamar mereka dan semua kamar tertata rapih. 76 C. Morning Meeting Morning meeting merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh residen pada tahap primary. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin- jum’at tepatnya pada pukul 09.00-10.00 WIB. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan seluruh residen sudah selesai merapihkan tempat tidur dan kamar masing-masing, wash up mandi dan breakfast sarapan. Dan adapula sebelum morning meeting dilaksanakan yakni ada pre morning meeting persiapan sebelum melaksanakan morning meeting tetapi berbeda waktu. Untuk senin-kamis mulai pukul 08.30-09.00 WIB, hari jum’at mulai pukul 07.55-08.05 WIB. Dalam kegiatan ini, peneliti berpartisipasi dalam kelompok. Sebelumnya seorang konselor yang membawakan kegiatan ini izin dulu terhadap seluruh family dan diizinkan. Dan peneliti mengamati semua bagian dalam morning meeting. Tata cara pelaksanaan morning meeting adalah: 1. Seluruh family berkumpul di suatu tempat ruangan 2. Family berdiri membentuk lingkaran dan bergandengan tangan untuk membaca serenity prayer yang dipimpin oleh salah satu residen yang diikuti oleh seluruh residen lainnya. Peneliti pun ikut bergandengan tangan dengan para family dan semua berdo’a secara khusu’ dan seksama. 3. Family duduk melingkar dengan membentuk huruf U dengan susunan status holder berada diujung lingkaran 77 4. Di bagian tengah ujung lingkaran disediakan dua kursi untuk seorang conduct mayor on duty dan seorang C.O.D. On Chair C.O.D. C.O.D. yang bertugas hari itu 5. Morning meeting dimulai dengan sesi announcement, dilanjutkan dengan awareness, pull ups, interruption, issue, dan diakhiri dengan second half. Second half terdiri dari ritual up lifter, games, weather forecast, news. Isi bagian dari announcement ada yang akan menyetrika, menggunting kuku, ada yang ingin pergi berobat dan lain-lain. 6. Morning meeting ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh chief dengan seluruh residen berdiri dan saling bergandengan tangan 7. Sebelum meninggalkan tempat, residen saling bersalaman dan berpelukan hugh each other. Isi dari serenity prayer adalah: “God grant me the serenity. To accept the things I can not change. Courage to change. The things I can and the wisdom. God, to know the difference”. Sedangkan isi dari philosophy adalah: THE CREED “I am here, because there si no refuge. Finaly from my self. Until I confront my self. In the eyes and heart of the others. I am running. Until I suffer them. To share my secrets. I have no safety from them. Afraid to be known. I can know neither my self. Nor any other. I will be alone. Where else. But in our common ground. Can I find such a mirror. Here. Together. I can at last appear clearly to my self. Not as a giant of my dreams. Nor the dwarf of my fear. But as a person. Part of the whole. With my share in its purpose. In this ground. I can take root and grow. Not alone anymore. As in death. But a live. To my self and to other ”. 78 Istilah-istilah yang digunakan dalam morning meeting: Announcement : pemberitahuan atau pengumuman yang tujuannya memberi informasi baik dalam rumah maupun diri sendiri Awareness : kewaspadaan yang menimbulkan suatu kesadaran dalam diri Pull ups :berfungsi sebagai alat bantu awareness terhadap rumah dan sebagai mata dan telinga rumah. Untuk mencatat berbagai macam hal yang ada di dalam rumah yang dinilai tidak sesuai Interruption :bentuk interupsi atau pemberitahuan yang dilakukan anggota keluarga kepada anggota keluarga lainnya karena dinilai kurang benar atau tidak proper, saat dalam suatu group atau aktivitas Issue : membicarakan pokok persoalan dalam rumah Ritual up lifter Games : permainan Weather report : laporan cuaca News : menyampaikan berita hari ini. D. Vocational dan Seminar Vocational merupakan bagian dari empat struktur program dalam TC, ini merupakan kegiatan keterampilan bagi para residen. Ini bertujuan agar para residen dapat meningkatkan kemampuan dan untuk bekal hidup esok hari. Kegiatan vocational dan seminar ini dilaksanakan pada hari senin-kamis pada pukul 10.00-12.00 WIB. Vocational yang ada di Unitra diantaranya komputer, bahasa asing, multimedia audio, video, radio, percetakan dan sablon, bengkel otomotif, salon kecantikan, kesenian tari tradisional, musik tradisional, musik akustik dan band, tata boga dan 79 kerajinan tangan. Peneliti disini hanya melihat dan mengamati vocational salon, saat itu mereka diajarkan bagaimana make-up pengantin dan menyanggul pengantin. Seminar yaitu merupakan kegiatan yang berupa pemberian materi yang berkaitan dengan TC, narkoba, maupun pengetahuan lain yang relevan. Tujuan kegiatan ini yaitu membuka wawasan dan menumbuhkan kesadaran terhadap bahaya narkoba. semua residen di unitra wajib mengikuti kegiatan seminar dan vocational, jadual mereka bergantian. Ada yang sebagian mengikuti seminar dan adapula yang vocational untuk jadual pagi tetapi untuk jadual seminar kedua di unitra di dilaksanakan pada waktu 20.00-21.00 malam. Seminar ini diikuti oleh family TC dengan pemberi materi PC peer counselloor dan seluruh staff di lingkungan Unitra. Peneliti ikut berpartisipasi dalam kelas, saat itu pembahasan mengenai EYD ejaan yang disempurnakan dan Self Confindence. Suasana dalam kelas sangat semangat dalam menyampaikan materi dan suasana para residen pun antusias dalam bertanya seputar EYD. E. Religious Session Yaitu kegiatan yang diarahkan pada pendalaman diri terhadap kehidupan spiritual dan keagamaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin-minggu dimulai pada pukul 05.00-19.45 WIB untuk agama islam menjalankan shalat 5 waktu pada waktu shalat masing-masing dan untuk agama non islam di Unitra melakukan pujian-pujian menyanyikan lagu religi bagi agamanya di serenity room. Ini untuk menambah rasa 80 keimanan mereka, kegiatan ini diikuti oleh seluruh residen dan konselor di Unitra. Peneliti ikut berjamaah dengan para family di mushalah female. Suasana sangat khusu’, setelah berjama’ah sebagian dari residen ada yang mengaji. F. CRG conflict resolution group peer confrontation dynamic group encounter group Merupakan suatu kegiatan kelompok penyelesaian masalah dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dan difasilitasi oleh seorang konselor.kegiatan yang dirancang khusus untuk mengekspresikan perasaan kesal, kecewa, sedih, perhatian concern. Kegiatan ini dilaksanakan pada waktu yang berbeda, untuk hari senin-kamis dimulai pukul 13.15-14.45 WIB, sedangkan hari jum’at dimulai pukul 10.00 WIB. Peneliti mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini berlangsung di teras asrama residen female. Peneliti disini hanya mengamati dan mendengarkan masalah para residen pada saat CRG berlangsung. diantaranya ada yang merasa emotional BT, Keras kepala, kasar dan lain-lain. Tata cara pelaksanaanya: a. Residen duduk membentuk lingkaran b. Di tengah barisan lingkaran diposisikan dua kursi yang saling berhadapan dengan jarak tertentu c. Sebelum conduct fasilitator salah satu mayor memimpin doa sebelum memulai kegiatan d. Family yang memasukkan drop slip memiliki feeling duduk di kursi yang disediakan secara bergantian 81 e. Family yang memiliki feeling tersebut melakukan running feeling menyalurkan kemarahannya kepada residen yang dimaksudkan di drop slip f. Setelah semua family yang di drop slip melakukan running feeling, maka conduct memberikan feed back g. Kegiatan ditutup dengan membaca doa yang dipimpin oleh conduct h. Setelah semuanya selesai maka diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan Istilah-istilah yang digunakan dalam sesi ini: Conduct : fasilitator salah satu mayor konselor Drop slip : menulis nama anggota keluarga yang membuat kita kesal, untuk kita ekspresikan di group encounter Feed back : masukan yang diberikan atau memberi masukan kepada atau dari anggota keluarga lainnya Feeling : perasaan G. Sport Recreation hour Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mereduksi tingkat stress yang dialami residen selama mengikuti kegiatan. Kegiatan sport berupa kegiatan senam massal, sepak bola, bola voli dan bola basket. Sementara kegiatan recreation berupa musikband atau nonton film bersama. Kegiatan ini dilakukan berbeda waktu, untuk hari senin-kamis kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00-17.15 WIB, dan untuk sport yang merupakan senam bersama seluruh residen Unitra dilaksanakan setiap 82 hari jum’at pukul 09.00-10.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan di depan gedung perkantoran Unitra. Peneliti disini mengamati kegiatan ini dari jauh, saat mereka semua senam serentak dan hal ini wajib diikuti oleh semua konselor dan para staff Unitra. Untuk instruktur senam didatangkan dari luar lembaga, ada 2 instruktur senam. H. session tools Merupakan kegiatan kelompok, yang di dalamnya juga dilakukan kegiatan pemberian sanksi. Sanksi diberikan kepada residen yang melakukan kesalahan atau melakukan hal-hal negative. Kegiatan ini dilakukan berjenjang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. Untuk mendapatkan sanksi tersebut, residen terlebih dahulu menjalani sesi teguran. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu pukul 19.00-19.45 di class room untuk sesi hair cut sedangkan sesi spoken to dan dealt with di ruang yang sedikit terbuka . Peneliti hanya mengamati dari jauh pada saat sesi inni berlangsung. Sesi yang dilakukan adalah: Spoken to: teguran halus dan nasihat secara lembut yang diberikan kepada residen atas perilakunya telah keluar jalur biasanya diberikan oleh peer counselor Dealth with: merupakan suatu peringatan keras terhadap anggota keluarga yang perilakunya telah keluar jalur pemulihan Hair cut: merupakan peringatan keras untuk pemangkasan perilaku anggota keluarga yang perilakunya negatif berulang-ulang, ini merupakan 83 teguran secara verbal yang keras dan tegas digunakan untuk membangun insight I. wrap up Sebuah group yang diadakan setiap malam, yang berfungsi untuk menutup hari, dimana setiap anggotanya menceritakan tentang satu hari yang telah dijalaninya. Kegiatan ini dilaksanakan dari hari senin-jumat dimulai pada pukul 21.00-22.00, sabtu dan minggu pukul 20.15-21.15. kegiatan ini ditempatkan di serenity room. Wrap up ini difasilitasi oleh seorang konselor . Peneliti mengikuti kegiatan ini dan mengamati keadaan sekitar, da n mereka seperti biasa ditanyakan “bagaimana hari ini” oleh konselor dan mereka mengeluarkan semua pendapat. Tata cara pelaksanaan; a. Seluruh family berkumpul di suatu tempat ruangan b. Family membentuk lingkaran dan satu konselor di ujung lingkaran c. Semua family ditanya bagaimana keadaan hari ini dan satu per satu residen mengungkapkan cerita dari mereka. J. status holder meeting Kegiatan ini berfungsi untuk membentuk jiwa kepemimpinan dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan. Periode pergantian job changes ditentukan oleh para konselor dengan memperhatikan progress dari masing-masing residen. status holder yang ada di tempat rehabilitasi ini terdiri dari RCO,COD,Chief, Shingle HOD, Ramrod, Crew. Untuk pelaksanaan kegiatan ini pada hari senin-jumat 84 pukul 22.15-23.15 dan hari minggu pukul 21.00. Untuk kegiatan ini peneliti tidak mengikuti hanya mengetahui mereka akan rapat status holder di ruang clinical room ruang rapat para konselor. Istilah-istilah yang digunakan dalam status holder, yaitu: RCO Resident Coordinator: bertanggung jawab dengan jalannya rumah setiap harinya dan mempertanggung jawabkan kepada mayor on duty konselor COD Coordinator of Departement: bertanggung jawab mengkoordinir department dan membantu RCO menjalani program setiap harinya serta mempertanggung jawabkan kepada RCO Chief: bertanggung jawab memimpin expeditor team dalam menjalankan tugasnya setiap harinya, mempertanggung jawabkan tugasnya kepada RCO dan COD Shingle Bastard of the House: merupakan bagian dari expeditor team, yang bertugas membantu chief untuk creat dan member stimulus kepada anggota keluarga di dalam rumah HOD Head of Departement: bertugas sebagai kepala departemen dan bertanggung jawab dengan rencana tugas departemen setiap harinya, dan mempertanggung jawabkan kepada COD, selain berfungsi sebagai ibu di dalam rumah yang selalu memberi motivasi positif Ramrod: bertugas dibawah pengawasan dan mendapatkan delegasi langsung dari HOD, mensupervisi pekerjaan anggota departemen Crew: anggota dari setiap departemen, dibawah pengawasan ramrod. 85 K. Static Group Merupakan suatu kegiatan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang membicarakan berbagai macam persoalan kehidupan keseharian dan kehidupan yang lalu. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan jadual status holder meeting pada Untuk pelaksanaan kegiatan ini pada hari senin-jumat pukul 22.15-23.15 dan hari minggu pukul 21.00. Saat kegiatan ini peneliti tidak mendapatkan izin dari para residen karena sifatnya sangat personal antara konselor dengan mereka. Dalam kegiatan static, setiap kelompok difasilitasi oleh seorang konselor yang membangun suasana nyaman dan rasa percaya sesama residen. Tujuan static: a. Membangun kepercayaan antara sesama residen dan konselor b. Image breaking membuka diri dengan membangkitkan rasa percaya pada lingkungan c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab moril terhadap permasalahan temannya d. Bersama mencari solusi pemecahan masalah yang tepat. Tata cara pelaksanaan static group: 1 Family dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dipimpin oleh seorang static peer counselor 2 Setiap kelompok duduk melingkar 86 3 Kegiatan yang dimulai dengan membaca doa yang dipimpin oleh counselor, dimana semua residen dalam setiap kelompok saling bergandeng tengan 4 Kelompok mulai melakukan sharing permasalahan pribadi mereka, dilanjutkan dengan confrontation tanya jawab dan pemberian feed back oleh masing-masing anggota kelompok counselor Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa dan diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan. Kegiatan-kegiatan yang tidak terjadwal dalam Unitra, diantaranya: Probe : merupakan special group yang diadakan tidak terjadwal tetap, diadakan sesuai kebutuhan anggota keluarga peer base. Ini merupakan group sharing yang berdurasi lebih kurang 8 jam Extended : kelanjutan dari probe, yang berdurasi lebih kurang 36 jam Marathon : merupakan kelanjutan dari extended, yang berdurasi lebih kurang 72 jam. Individual counseling: merupakan pertemuan antara seorang konselor dengan seorang residen klien. Learning Experience Yaitu pembelajaran yang diberikan kepada anggota keluarga untuk dapat menyadari perilakunya yang negative. Biasanya disebut LE akan dijalankan dalam waktu beberapa hari, untuk sementara waktu 87 priviledgenya tidak diberikan dulu. Jenis-jenis LE mulai dari yang teringan sampai yang terberat adalah; LE Others : LE dengan tugas mem-back up membantu semua pekerjaan dalam departemen LE Potsink : LE yang di mana diberikan tugas-tugas sekitar departemen kitchen, seperti mencuci alat-alat dapur LE Ground : LE dengan mengerjakan tugas-tugas diluar rumah atau di tempat tidak beratap seperti lapangan, di halaman dan lain-lain LE Sparepart : LE dengan mengerjakan tugas-tugas departemen yang berat, seperti breakdown, scrab dan lain-lain LE X Communicato: sebuah LE dimana salah satu atau semua anggota keluarga tidak diperkenankan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Baik verbal maupun nonverbal. Tools of house perangkat rumah yang berfungsi sebagai alat bantu untuk proses pemangkasan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai recovery dalam tempat rehabilitasi Unitra, diantaranya: Pull up : berfungsi sebagai alat bantu awareness terhadap rumah dan sebagai mata dan telinga rumah. Untuk mencatat berbagai macam hal yang ada di dalam rumah yang dinilai tidak sesuai 88 Learning experience : pembelajaran yang diberikan kepada anggota keluarga untuk dapat menyadari perilakunya yang negatif. Biasanya disebut LE akan dijalankan dalam waktu beberapa hari, untuk sementara waktu priviledgenya tidak diberikan dulu. Encounter group : sebuah group dimana setiap anggota keluarga dibebaskan untuk mengekspresikan perasaanya terhadap anggota keluarga yang lain dengan proper sesuai atau dengan benar dan sesuai dengan peraturan group yang ada. 2 Keunggulan dan Kelemahan TC Hampir setiap sebuah metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Begitu pun dengan metode therapeutic community yang ada di Unit Terapi dan Rehabilitasi ini. Terungkap keunggulan serta kelemahan dari metode ini. Peneliti melakukakan wawancara kepada residen dan terapis, diantaranya: a. Menurut Dwinanda Ananta tentang keunggulan TC: “therapeutic community ini sadar atau tidak sangat membantu para residen dalam memperbaiki hubungan dengan keluarga, serta mendapatkan kembali kepercayaan yang pernah hilang dari keluarga juga meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri .” Sedangkan dilihat dari kelemahannya 89 terletak pada pasca program TC yang kurang kuat dan networking yang kurang maksimal ”. 8 Dari segi keunggulan ini metode TC ini dalam penerapannya di tempat rehabilitasi sangat menekankan pada perilaku dan tingkah laku para residen. ini sesuai dengan empat struktur program dalam metode TC yakni behavior management shaping dan emotional and psyhological yaitu pembentukan dan pemangkasan tingkah laku sehingga terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai, norma- norma kehidupan masyarakat dan perubahan tingkah laku yang diarahkan pada peningkatan kemampuan penyesuain diri secara emosional dan psikologis. Baik dari kesopanan kepada diri sendiri sampai dengan bagaimana kesopanan kepada orang lain, sangat di ubah untuk mengembalikan kepercayaan orang tua dan lingkungan sekitar ia tinggal. Dan mengubah pandangan ia menjadi orang yang lebih baik. Selain ditempat rehabilitasi mereka sehat secara jasmani mereka pun di ajarkan bagaimana menjaga hubungan baik terhadap orang lain. Sedangkan dari segi kelemahan dari sistem networking yang kurang bagi para residen. Networking di sini yakni apabila para residen sudah keluar dari tempat rehabilitasi pada tahap discharge re-entry, jadi dapat memastikan para residen dalam keadaan baik dan tidak kembali menggunakan narkotika. b. Menurut Wilis Wulandari tentang keunggulan TC: “therapeutic community ini yang menguatkan adalah terletak pada role modeling 8 Wawancara Pribadi dengan Konselor Dwinanda Ananta, Lido, 24 Mei 2011. 90 ketauladan dari seorang residen yang dapat dicontoh oleh residen yang lain dan peer pressure tekanan rekan sebaya yang bisa mengubah diri sendiri ”. Sedangkan kelemahan dari TC “menurut pandangan sebagian orang TC ini terlalu keras perlakuanya terhadap masing-masing residen ”. 9 Dari segi keunggulan ini sesuai dengan lima tonggak dalam program 5 pillars pada bagian role modelling yakni proses pembelajaran dimana seorang residen belajar dan mengajar mengikuti ketauladanan mereka contoh positif. Ini dapat terlihat pula terhadap OJT-OJT on job traning residen ini pada tahap discharge yakni mereka yang sudah menyelesaikan program dan sudah dinyatakan pulih dari narkotika dan sekarang menjadi konselor di rehabilitasi. Untuk peer pressure yakni tekanan rekan sebaya ini merupakan proses dimana kelompok menekankan contoh seorang residen dengan menggunakan teknik yang ada dalam TC therapeutic community. Sedangkan dari sisi kelemahan metode tersebut dalam program metode TC ada sesi intropeksi diri. Diantaranya ada dealt with, hair cut, dan general meeting. Ini merupakan sesi teguran kepada para residen yang melakukan kesalahan di setiap harinya selama di tempat rehabilitasi. Karena apabila residen mendapatkan hair cut atau teguran keras maka akan benar-benar di tegur dengan secara keras dan sedikit menekan mental kepada setiap residen. Agar kesalahan itu tidak 9 Wawancara Pribadi dengan Konselor Wilis Wulandari, Lido, 24 Mei 2011. 91 terulang. Dan ini mungkin di lihat oleh setiap residen menganggapnya keras dalam perlakuannya. c. Menurut residen male Frengky metode TC dilihat dari keunggulan: “semua kegiatan dalam TC sangat unggul dan baik karena merubah tingkah laku kita menjadi sedikit demi sedikit menjadi lebih baik dan menambah kepercayaan diri ”. Sedangkan kelemahan dari metode TC tidak ada “hanya saja pandangan diri terhadap kedudukan mayor yang membawakan program terlalu kaku, ngebuat cekam suasana. ” 10 Keunggulan ini karena melihat perubahan yang baik dalam diri dan ia pun memang merasakan rehabilitasi ini untuk yang pertama kalinya. Dan di tempat rehabilitasi ini tidak menggunakan kekerasan fisik tetapi lebih kepada mental para residen. ini dapat diketahui pada session tools. Sisi kelemahan residen ini mengutarakan pendapat awalnya tidak ada, tetapi hanya dari kedudukan mayor atau konselor yang membawakan program serta kegiatan TC terlalu kaku, dan membuat suasana mencekam. Karena di residen male ini lebih sedikit penekananya dibanding di tempat residen female. d. Menurut residen male septa tentang pendapatnya metode dan program TC keunggulannya yaitu: “ mengubah pribadi sendiri dan cara hidup menjadi sehat ”. Sedangkan dari kelemahanya “tidak ada, hanya saja 10 Wawancara pribadi dengan Residen Frengky Sky Chandra Christianto, asrama re-entry male, 18 Mei 2011. 92 bagi kita yang sudah re-entry kalau mau keluar jauh di tempat ini jalan kedepannya jauh kurang transportasi gitu”. 11 Keunggulan dari metode TC ini sangat dirasakan perubahannya pada residen male ini. Ia merasakan perubahan dalam diri merasa jauh lebih sehat. Karena disini pola hidup dan bersosialisasi dengan lingkungan yang sehat. Berbeda saat waktu ia dengan teman-teman dan lingkungan yang buruk. Ini sesuai dengan tata tertib residen di Unitra BNN Lido. Dari sisi kelemahan program TC ada kekeliruan komunikasi, jadi peneliti hanya mendapatkan sisi kelemahan dari TC yakni “transportasi yang jauh apabila akan keluar dari tempat rehabilitasi ini ”. Ungkapnya. e. Menurut nabil residen male pendapatnya tentang keunggulan TC yaitu: “mengubah kelakuan diri kita”. Sedangkan pendapatnya mengenai kelemahan TC yakni: “program terlalu lama, bosan, primary 4 bulan re- entry 3 bulan”. 12 Keunggulan dari metode TC ini menurutnya banyak mengubah kepribadian dan tingkah lakunya dan itu sangat dirasakan oleh residen ini. Dengan mengikuti semua kegiatan, peraturan dan pertemuan dalam TC dapat mengubah tingkah laku dari yang buruk menjadi lebih baik. Sedangkan dari sisi kelemahan yakni ia merasakan waktu untuk program TC terlalu lama, dan ia merasakan bosan dengan lingkungan 11 Wawancara pribadi dengan Residen Septa Budi Kurniawan, asrama re-entry male, 18 Mei 2011. 12 Wawancara Pribadi dengan Residen Nabil, asrama re-entry male, 18 Mei 2011. 93 sekitar. Sekitar 7 bulan yang harus ia lalui di tempat rehabilitasi ini. Ini dikarenakan sesuai dengan progress yang residen capai. f. Sedangkan menurut caterine salah satu residen re-entry female keunggulan TC: “ mendidik banget, dari pribadi keras menjadi lembut maksud saya sering emosi sekarang jadi lebih terkontrol dan lembut ”. Sedangkan kelemahannya “ dalam TC komunikasi kita terbatas ”. 13 Keunggulan dari metode TC ini salah satunya mengubah sifat dari residen ini. Yakni ia menjadi lebih dapat menghargai orang lain, dan menjadikannya lebih mudah mengontrol emosi yang terkadang tak dapat terkendali. Karena di dalam metode TC ada sesi untuk meluapkan perasaan yakni pada sesi CRG conflict resolution group yakni semua residen berkumpul dan mengutarakan perasaan baik kesal, marah, dan sebagainya kepada residen yang lain. Sesi ini memperlihatkan bahwa perasaan itu harus dikeluarkan agar cepat membaik dalam menjalin hubungan social tetapi pada temaptnya dan waktu yang tepat. Sedangkan kelemahan TC ia mengungkapkan sulit dalam komunikasi. Sebenarnya untuk komunikasi dalam TC ini ada pada tahap re-entry yang baru ia rasakan sekarang tetapi saat ia tahap primary sangat sulit karena ia belum bisa mendapatkan hak nya tersebut. 13 Wawancara Pribadi dengan Residen Chaterine, ruang Perpustakaan Female, 20 Mei 2011. 94 g. Sedangkan menurut icha residen re-entry female keunggulan TC “ beda dengan rehab lain, paling unggul menggunakan TC ” sedangkan kelemahan TC “ dalam program tidak ada hanya saja dari diri pribadi kuattidaknya dengan pembentukan mental, makanya kadang ada yang kabur ketika mendapatkan izin pulang dan ga balik lagi ”. 14 Residen yang ini mengutarakan keunggulan dari metode dan program TC, hampir semua program yang ia lalui terasa baik. Sedangkan dari kelemahanya terletak pada diri sendiri, mampu melewati proses dalam metode TC atau tidak. Apabila memang sangat ingin berubah pasti bisa dan membuat perubahan dalam diri tetapi apabila masih enggan dan tidak menerima kegiatan serta metode TC pasti akan kalah dengan diri sendiri. Dalam tempat rehabilitasi ini, seorang residen dapat kembali pulang ke rumah untuk beberapa waktu saja. Ini dilakukan agar orangtua dapat percaya kepada anaknya bahwa ia telah membuktikan sudah tidak memakai narkotika kembali, ini biasanya terlihat dari luar tubuh residen seperti terlihat sedikit gemuk, dan segar. Tetapi terkadang residen juga apabila sudah pulang, ada yang kembali menggunakan narkotika. Dan ia tidak kembali lagi ke tempat rehabilitasi ini. Keunggulan serta kelemahan dalam metode therapeutic community dapat dilihat dari pendapat konselor dan residen bahwa keunggulan lebih mendominasi Karena perubahan-perubahan yang residen rasakan 14 Wawancara Pribadi dengan Residen Icha, ruang Perpustakaan Female, 20 Mei 2011. 95 langsung selama mengikuti program therapeutic community. Dari segi kelemahan mereka tidak menganggapnya sebagai kendala yang besar 3 Respon residen tentang program Therapeutic community TC. Berbagai respon residen diungkapkan kepada peneliti. Setelah mereka telah menjalani program TC, berikut ini respon para residen: a. Frengky memberikan respon “respon pertama kali ga bisa nerima, kepingin keluar, pengen ketemu temen, masih muda pengen main nah nti kalau dah tua tobat, karena di rehab ini ga bisa keluar kalau belum sembuh tapi sekarang dah bisa nerima ”. Karena saat ia menggunakan narkotika, saat usianya muda, saat ia penasaran dengan hal yang baru. Tetapi ia menyesalkan ia harus masuk ke tempat rehabilitasi saat usia muda. Ia memikirkan kesenangan yang masih ia dapat rasakan. Tetapi saat ini ia sudah di tempat rehabilitasi mulai dapat merasakan bahwa kesenangan itu tidak dengan narkotika tetapi banyak kesenangan yang ia dapat selain dengan menggunakan narkotika sesuai dengan kegiatan dalam therapeutic community yakni recreation ke tempat wisata dan lain-lain. b. Septa memberikan respon “ seneng, saya mulai bisa berpikir jernih” Residen ini mulai dapat menerima keberadaanya di tempat rehabilitasi dan mulai menyadari bahwa di tempat rehabilitasi ia dapat berpikir jernih dan tidak berpikir buruk. Seperti saat ia menggunakan narkotika. Respon residen ini menunjukkan bahwa dirinya sudah lebih baik dari sebelumnya. karena di tempat rehabilitasi ini ia disibukkan dengan 96 berbagai macam kegiatan dan pertemuan sehingga pikiran atau hal-hal yang tidak penting dalam pikirannya dapat berkurang dan dalam tata tertib residen ada peraturan yang melarang mengasingkan diri atau duduk sendiri. Berbeda dengan saat ia menggunakan narkotika pikiran dan perasaanya disibukkan dengan hal-hal yang buruk dan mudah bertindak kriminal. Disini ia tidak boleh menyendiri harus selalu bersosialisasi dengan semua yang adadi tempat rehabilitasi. c. Nabil memberikan respon “menjadi lebih baik, merubah gaya hidup, bersosialisasi cukup baik, dan saya dapat ilmu lebih tentang narkotika .” Residen yang satu ini sangat menerima program dan kegiatan dalam metode TC, dan ia merasakan perubahan dalam diri gaya hidup di tempat rehabilitasi seperti makan-makanan yang sehat, pola hidup yang sehat dan ia dapat bersosialisasi dengan semua residen dan lingkungan sekitar dengan baik. Saling menghargai satu sama lain, dan ia juga mendapatkan banyak ilmu pengetahuan tentang narkotika. Karena di dalam metode TC ada sesi seminar dan semua residen diwajibkan untuk mengikuti seminar agar pengetahuan mereka bertambah di tempat rehabilitasi. d. Icha memberikan respon “lebih merasa kagum, dan merasa bisa. Dan bisa melewati program TC yang padahal ga kebayang sebelumnya. Karena susah banget” Icha di tempat rehabilitasi ini merasakan kagum dan merasa bisa terhadap diri sendiri karena dapat melewati banyak program dan tahapan dalam metode TC. Yang sebelumnya di dalam benaknya terasa setelah mengetahui semua program kaget serta susah dan ketatnya 97 peraturan dalam rehabilitasi ini. Dari pembagian hak, kewajiban, peraturan dan hukuman yang harus ia terima. Tetapi ternyata diri sendiri mampu melewati semua. e. Caterine memberikan respon “baik. Jadi tambah baik disini, banyak yang berubah dalam diri”. Residen caterine ini, merasakan banyak perubahan dalam diri, tetapi setelah di tempat rehabilitasi ini dan melewati semua metode TC ini banyak yang berubah sifat dalam dirinya salah satunya dari kepribadian yang sangat keras sekarang menjadi lebih lembut. Dan tentunya lebih dapat menghargai orang lain. Respon dari para residen ini memberikan tanggapan yang baik setelah mereka dapat melewati program therapeutic community. Karena perubahan ke arah yang lebih baik yang mereka rasakan lansung dalam diri masing-masing.

C. Analisis Metode Therapeutic Community TC

TC adalah sekelompok orang dengan masalah yang sama, mereka berkumpul untuk saling bantu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain, man helf man to help himself, yaitu seseorang menolong orang lain untuk menolong dirinya. Dalam program TC kesembuhan diciptakan lewat perubahan persepsipandangan alam the renewal of worlview dan penemuan diri self discovery yang mendorong pertumbuhan dan perubahan growth and change. 15 15 Winanti, “Pendahuluan Therapeutic Community TC”, 98 Metode TC merupakan Treatment atau program bagi para penyalahguna Narkotika, yang pada dasarnya memakai konsep Humanis. Di dalam TC tidak ada kekerasan secara fisik tetapi, saling membantu dalam suatu kelompok untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Yang berarti man helping man to help himself yakni seseorang menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri. Karena ketika para penyalahguna terkena Narkotika dikarenakan mereka mendapatkan teman dan lingkungan yang buruk atau negative, sedangkan di tempat Rehabilitasi ini mereka mendapatkan teman serta lingkungan yang positif yang akan membawa mereka jauh dan terlepas dari jeratan Narkotika. Menurut Dwinanda Ananta tentang metode TC dan penerapan TC “Sebuah metode yang ada di Unit Terapi dan Rehabilitasi yang ada di BNN lido ini difokuskan tidak hanya untuk pemulihan saat ini saja, tetapi dalam jangka panjang dan role person atau memperbaiki hubungan antara anak dan keluarga. Dan metode ini efektif karena seorang residen tidak hanya sehat secara jasmani tetapi juga secara psikologi dan social se dangkan penerapan dalam TC menurutnya lebih humanis”. 16 Pendapat ini karena dalam metode TC sesuai dengan lima tonggak dalam program yakni family mileu concept konsep kekeluargaan untuk menyamakan persamaan di kalangan komunitas supaya bersama menjadi bagian dari sebuah keluarga dan juga sesuai dengan empat struktur program TC yakni pada emotional dan psychological pengendalian emosi dan psikologi ini bisa dilakukan melalui kelompok static group, teguran rekan sebaya apabila emosional dan lain-lain kerja kelompok yang 16 Wawancara Pribadi dengan Konselor Dwinanda Ananta, Lido, 24 Mei 2011.