Faktor Narkotika Faktor Individu

31 Perubahan yang cepat pada masa peralihan ini sering menimbulkan kebingungan dan keresahan. Disatu pihak badannya telah besar sehingga lebih pantas bergaul dengan anak yang sudah lebih tua. Disisi lain secara psikologis mungkin ia belum siap untuk bergaul dengan anak yang lebih tua, karena masih ingin bermain seperti pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila orang tuanya tidak konsisten. Bila ia menuntut suatu hak atau kebebasan, ia dibilang masih kecil. Sebaliknya bila ia memperlihatkan sikap kurang bertanggung jawab, ia dikatakan sudah dewasa. Kebingungan, keresahan, dan bahkan depresi akibat perubahan tersebut di atas dapat mendorong anak menyalahgunakan narkotika. 2 Perubahan psikologik Pada masa remaja atau masa sekolah, individu mulai melepaskan ikatan emosional dengan orangtuanya dalam rangka membentuk identitas diri. Di sisi lain, secara finansial ia masih bergantung pada orangtuanya. Demikian pula bila ia mengahadapi kesulitan ia masih membutuhkan bantuan orangtua. Pada masa remaja atau masa sekolah ini kemampuan intelektualnya bertambah. Daya abstraksi, kemampuan konseptual, kemampuan memahami suatu persoalan jadi berkembang, idealismenya masih tinggi dan keingintahuan terhadap dunia sekitarnya bertambah kuat, ia ingin mengetahui berbagai masalah di sekitarnya, termasuk mencari pengalaman seksual dan mencoba narkotika, mulai dari merokok, minuman keras 32 beralkohol dan lain-lain. Merokok atau minuman beralkohol sering dipandang sebagai lambang kedewasaan. Pada remaja seusia 15-16 tahun sering terdapat keyakinan bahwa dirinya lain dari orang lain personal fable. Ia yakin bahwa bila narkotika merugikan orang lain, narkotika tidak akan merugikan dirinya bahwa ia yakin dapat mengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataannya menunjukan sebaliknya. 3 Perubahan sosial Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orang tua, remaja membutuhkan teman sebaya. Minat terhadap lawan jenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalam kelompok merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang remaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok ia harus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bila kelompok tersebut merokok, ia pun tak keberatan akan merokok pula. Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi aturan atau larangan, remaja akan menunjukan sikap memberontak, antara lain dengan menggunakan narkotika yang pasti merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh orangtua. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkotika. 33 Penyalahgunaan narkotika sering terdapat bersama-sama gangguan jiwa lain komorbiditas seperti depresi, antisietas atau gangguan kepribadian anti sosial.

c. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dana lingkungan pergaulan, baik pergaulan di sekitar rumah, di sekolah maupun di tempat- tempat umum. Faktor-faktor diantaranya yaitu: 1 Lingkungan keluarga Faktor lingkungan, terutama faktor orangtua yang sering ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna narkotika antara lain: a Orangtua yang kurang komunikatif dengan anak, b Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak selalu menuruti kehendak anak permisif. c Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya, misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah. d Disiplin orangtua yang tidak konsisten. e Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam hal pendidikan anak. f Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi perhatian kepada anaknya. 34 g Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar, orangtua berselingkuh. h Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan norma-norma, nilai-nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan. i Orangtua atau salah satu anggota keluarga yang menjadi penyalahguna narkotika. 2 Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah yang sering ikut mendorong terjadinya penyalahgunaan narkotika antara lain: a Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib. b Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah. c Pelajaran yang membosankan. d Guru yang kurang pandai mengajar. e Gurupengurus sekolah yang kurang komunikatif dengan siswa. f Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswanya. 3 Lingkungan Masyarakat Remaja atau pelajar tidak hanya hidup di dalam lingkungan keluarga dan di sekolah, melainkan juga dalam masyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi dalam masyarakat juga mempengaruhi perilaku remaja, termasuk perilaku yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika. Faktor-faktor itu antara lain: a Mudah diperolehnya narkotika. b Harga narkotika makin murah.