pasar global dalam pembangunan ekonomi syari’ah di Indonesia belum memberi perhatian besar bagi pembangunan ekonomi Islam. Atas dasar itu dibutuhkan
partisipasi masyarakat untuk berinvestasi di lembaga keuangan syari’ah sejenis Asuransi Takaful.
7
Keempat , landasan yuridis. Lembaga Asuransi Takaful di Indonesia berdiri
dalam bentuk holding company yang secara yuridis telah memperoleh status badan hukum dan persetujuan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia
nomor C2-18.286.MT.0101.Th.94 tertanggal 14 Desember 1994. Izin operasional 4 tertanggal 1 Juni 1995 dengan Akta Notaris Yudo Paripurno, SH tanggal 5 Mei
1994.
D. Prinsip Operasional Asuransi Takaful
Cara pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi hasil profit and loss sharing. Dalam konteks itu, perusahaan
asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana mudharib yang menerima pembayaran dari peserta takaful untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan
prinsip syari’ah bagi hasil. Sedangkan peserta asuransi bertindak sebagai pemilik dana shohibul maal yang akan memperolah manfaat jasa perlindungan,
penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi.
7
Suroso Imam Zadjuli, Kelembagaan Ekonomi Dalam Perspektif Islam: Kajian Kritis Terhadap Kelembagaan Konvensional, makalah dalam “seminar dan Lokakarya Kurikulum dan
Silabus Ekonomi Islam” untuk Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Juni 2003, h. 9-10.
Langkah-langkah dalam proses pengelolaan dana dan perhitungan bagi hasilnya adalah sebagai berikut:
8
1. Premi takaful yang telah dibayar oleh peserta dimasukkan ke dalam rekening tabungan, yakni rekening tabungan peserta takaful dan dimasukkan ke dalam
rekening khusus tabarru’ yaitu rekening yang disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran klaim kepada ahli waris jika di antara peserta ada yang
ditakdirkan meninggal dunia atau mengalami musibah lainnya. 2. Premi takaful disatukan dengan seluruh dana peserta takaful, kemudian
dikembangkan lagi melalui investasi proyek yang dibenarkan oleh Islam yang dijalankan oleh perusahaan asuransi dengan menggunakan prinsip
mudharabah. Melalui keuntungan peserta yang 60, kemudian dimasukkan ke dalam rekening tabungan dan rekening khusus secara proporsional.
Sedangkan 40 sisanya, manjadi keuntungan pihak perusahaan Asuransi Takaful.
9
3. Realisasi pembayaran rekening dilakukan apabila masa pertanggungan berakhir, peserta mengundurkan diri dalam masa pertanggungan dan atau
peserta meninggal dunia selama masa pertanggungan.
E. Ciri dan Karakteristik Asuransi Takaful
a. Ada lembaga Dewan Pengawas Syari’ah DPS dalam struktur organisasi asuransi syari’ah. Lembaga ini bertugas mengawasi dan mengontrol
8
Ramdani Wahyu, PengantarKuliah Asuransi Takaful Bandung: Asuransi Takaful, 2005, h. 58.
9
Pembagian keuntungan 60:40 merupakan penghitungan bagi hasil dari investasi mudharabah premi asuransi peserta.
manajemen, produk dan kebijakan investasi agar tetap sejalandengan syari’ah Islam.
b. Prinsip akad asuransi syari’ah adalah tolong-menolong takafulli yaitu nasabah yang satu menolong nasabah lain yang tengah mengalami
kesulitan. Sedangkan pola nakad asuransi konvesional bersifat jual beli antara nasabah dan perusahaan tadabulli.
c. Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syari’ah premi diinvestasikan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah. Sedangkan di
asuransi konvensional, investasi dilakukan dalam melalui sistem bunga. d. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah.
Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan di asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan
perusahaanlah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
e. Untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah dana diambil dari
rekening dana sosial tabarru’. Seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong yang jika ada peserta yang terkena
musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional dana pembayaran klaim diambil dari rekening perusahaan.
f. Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola dana dengan menggunakan prinsip
bagi hasil. Sedangkan di asuransi konvensional keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Apabila tidak ada klaim, maka nasabah tidak
memperoleh apa-apa.
F. Produk-produk Asuransi Takaful Keluarga