Kerangka Konseptual Tinjauan Penelitian terdahulu Tabel 2.1

H. Tinjauan Penelitian terdahulu Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Juliana Tano 2005 Analisa Hubungan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Palu Variabel Independen: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Variabel dependen: Penerimaan Pajak Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Memiliki Hubungan dengan Penerimaan Pajak Vania Yuki Widiyanti 2007 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Pendapatan Perkapita Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Madiun Variabel independen: Kepatuhan Wajib Pajak dan Pendapatan Per Kapita Variabel Dependen: Penerimaan Pajak 1. Dengan Tingkat Kepatuhan yang Semakin Tinggi Maka Penerimaan Pajak Juga Semakin Besar. 2. Pendapatan Per Kapita Berpengaruh Signifikan Terhadap Penerimaan Pajak

I. Kerangka Konseptual

Self Assesment System yang diterapkan di Indonesia merupakan suatu sistem yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Self Assesment System berbeda dengan Official Assesment System pada sisi keaktifannya. Pada self assesment system yang lebih Universitas Sumatera Utara aktif dalam menghitung pajak adalah Wajib Pajak itu sendiri, sedangkan pada Official Assesment System yang lebih aktif menghitung pajak adalah petugas pajak. Apabila di dalam sistem self assesment tersebut tidak diawasi, maka Direktorat Jenderal Pajak yang menjalankan fungsi budgeter tidak akan terlaksana baik karena orang mempunyai kecenderungan untuk tidak mengurangi kekayaan atau pendapatannya untuk membayar pajak ke negara. Nowak 1973:68 menyebutkan bahwa:”The Auditing of the tax payer’s is the usual means whereby respect for the tax service in finding and punishing evation is developed.” Pernyataan ini mengandung arti bahwa pemeriksaan diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya yakni dengan mencegah penyeludupan pajak oleh Wajib Pajak yang diperiksa. Sedangkan menurut International Tax Glosary, kepatuhan Wajib Pajak adalah “Degree to which a tax payer complies or fails with the rules of his country, for example by declaring income, filling a return, and paying the tax due in timely manners” International Bureau of Fiscal Docementation 1992. Kepatuhan pajak sesuai atau tidak sesuai dengan peraturan perpajakan akan terlihat dari penerimaan yang diperoleh dari jumlah pajak yang dibayarkan. Apabila penerimaan yang diperoleh dari pajak cenderung rendah berarti ada indikasi ketidakpatuhan dan begitu pula sebaliknya. Sedangkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak sendiri dapat dilihat dari pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh fiskus. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan pajak Universitas Sumatera Utara Efektivitas Pemeriksaan Pajak X Peningkatan penerimaan Pajak Y memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Dimana Peningkatan pemeriksaan pajak akan meningkatkan jumlah penerimaan pajak. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Konseptual H1

J. Hipotesis Penelitian