2. PPN Impor 3. PPnBM Dalam Negeri
4. PPnBM Impor 5. PPNPPnBM Lainnya
d. Pendapatan atas PL dan PIB 1. BeaBenda Materai
2. PTLL 3. Bunga Penagihan PPh
4. Bunga Penagihan PPN 5. BPP
6. PIB Oleh karena data yang diperoleh untuk variabel jumlah penerimaan pajak
di KPP Pratama Medan Kota mencerminkan nilai kuantitatif aktual, maka skala pengukuran yang digunakan dalam variabel penerimaan pajak adalah
skala rasio.
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS versi 16. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedasitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independennya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi adanya normalitas yaitu dengan melihat penyebaran
data titik pada sumbu diagonal dari grafik dan melakukan uji Kolmogorof- Smirnof. Jika tingkat signifikannya lebih besar 0.05 maka data tersebut
terdistribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Menurut Erlina 2007:108 “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya jika varians
berbeda, maka disebut heterokedastisitas”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang dapat digunakan untuk membuktikan
kesamaan varians yaitu melalui gambargrafik penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Keadaan homokedastisitas terpenuhi jika
penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat
kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering
Universitas Sumatera Utara
ditemukan pada time series. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan nilai Uji Durbin Watson dengan ketentuan dari
Prof. Singgih, sebagai berikut: •
angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, •
angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, •
angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi sederhana. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji apakah ada pengaruh dari variable
bebas independen terhadap variable dependen. Model regresi yang digunakan yaitu:
Y=a+bX Dimana:
Y=penerimaan pajak a=konstanta
b=koefisien regresi X=pemeriksaan pajak
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji signifikansi parsial t-test. Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t-hitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika nilai t-hitungt-tabel, maka Ha diterima dengan α=5
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai t-hitungt-tabel, maka Ha ditolak dengan α=5
H. Jadwal Penelitian