5.2 Analisis Data Penelitian
Dalam analisis data penelitian ini, peneliti membaginya kedalam tiga kategori yang menunjukkan bentuk respon terhadap program yang diterima
responden. Adapun kategori ini adalah:
5.2.1 Persepsi Narapidana Terhadap Program Pembinaan
Persepsi narapidana terhadap program pembinaan adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang program tersebut yang
akan disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Jenis-Jenis
Pembinaan No.
Kategori Frekwensi F
Persentase
1 2
Tahu Kurang Tahu
27 3
90 10
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
mengetahui jenis-jenis pembinaan yang diberikan bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Siborongborong, dikarenakan sudah menjadi
kewajiban bagi para narapidana semenjak dijatuhi hukuman dan menginjakkan kaki di LP Klas IIB Siborongborong diberikan pengarahan untuk mengikuti
pelaksanaan pembinaan selama berada di LP Klas IIB Siborongborong seperti pembinaan rohani, pendidikan, keterampilan dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Pengarahan pembinaan bertujuan agar narapidana yang baru mengerti bahwa pembinaan yang dilaksanakan bukan sebagai hukuman bagi para
narapidana melainkan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat setelah keluar dari LP Klas IIB Siborongborong.
Responden yang kurang tahu jenis-jenis pembinaan disebabkan oleh kurangnya sosialisasi wujud pembinaan sehingga para narapidana menganggap
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di LP bukanlah wujud pembinaan melainkan sebagai pengisi waktu selama berada di dalam LP, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak mengetahui jenis-jenis pembinaan.
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Materi Pembinaan dengan
Program Pembinaan No.
Kategori Frekwensi F
Persentase
1 2
Ya Kadang-kadang
25 5
83,33 16,67
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa mayoritas responden merasa materi
pembinaan yang diberikan telah sesuai dengan program pembinaan karena para pembina senantiasa menjelaskan dan menjalankan pembinaan sesuai dengan
program pembinaan dan jadwal kegiatan. Setiap harinya pembinapetugas harus menjalankan pembinaan sesuai dengan pedoman dan petunjuk kegiatan yang akan
dilakukan sehingga apa yang diharapkan sebagai tujuan dari program pembinaan dapat terlaksana dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti responden yang menjawab kadang- kadang merasa materi pembinaan hanya sebagian saja yang sesuai dengan
program pembinaan karena kebiasaan responden yang tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada saat mengikuti pembinaan sehingga responden
tidak mengetahui program pembinaan secara keseluruhan. Dan tidak ada responden yang menyatakan meteri pembinaan tidak sesuai dengan program
pembinaan.
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Bantuan Petugas dalam Menjelaskan
Pembinaan yang Diberikan No.
Kategori Frekwensi F
Persentase
1 2
Ya Kadang-kadang
22 8
73,33 26,67
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menjawab para pembina mau menjelaskan mengenai pembinaan yang diberikan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Siborongborong. Dari hasil pengamatan
peneliti penjelasan pembinaan biasanya dilakukan oleh petugaspembina dengan menggunakan pendekatan terhadap narapidana seperti pendekatan kemanusiaan,
dan adanya sosialisasi dalam menjalankan pembinaan dan pebinapetugas senantiasa berada di tengah-tengah narapidana untuk menjelaskan dan
melaksanakan pembinaan.
Universitas Sumatera Utara
Responden yang menyatakan bahwa pembina kadang-kadang menjelaskan pembinaan kepada narapidana mempunyai pendapat masing-masing, Salah
satunya sesuai pengakuan dari hasil wawancara dengan Sabar Gultom 39 tahun
menyatakan “Petugas kadang-kadang menjelaskan tujuan dan manfaat pembinaan yang diberikan, dimana para narapidana juga jarang yang mau
bertanya tentang tujuan dan manfaat pembinaan”. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa petugas tidak menjelaskan
pembinaan yang diberikan.
Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Terhadap Tujuan
Pembinaan No.
Kategori Frekwensi F
Persentase
1 2
Tahu Kurang Tahu
20 10
66,67 33,33
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Tabel 5.12 menunjukkan bahwa mayoritas responden mengetahui tujuan
pembinaan yang diterimanya, karena setelah dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan, narapidana yang telah masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Siborongborong diberikan pengarahan tentang kedisiplinan LP tersebut, selanjutnya narapidana tersebut beradaptasi di lingkungan LP. Dalam pengarahan
yang dilakukan oleh pembinapetugas LP disebutkan tujuan dari pembinaan supaya narapidana tidak merasa yang mereka jalankan adalah hukuman melainkan
pembinaan yang diharapkan mampu mengubah karakter narapidana kearah yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Responden yang kurang mengetahui tujuan pembinaan disebabkan karena pada saat mengikuti pengarahan kebanyakan narapidana mengangap akan
mendapatkan hukuman di lembaga pemasyarakatan sehingga dalam menjalankan pembinaan sehari-hari narapidana tersebut merasa terpaksa dan tidak sungguh-
sungguh melakukannya. Tidak ada responden yang menyatakan tidak mengetahui tujuan pembinaan.
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Perlakuan Petugas
No. Kategori
Frekwensi F Persentase
1 2
Baik Kurang Baik
28 2
93,33 6,67
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan pada umumnya petugas
memperlakukan responden dengan baik, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Sesuai dengan pasal 5 UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan
: Bahwa setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat
kemanusiaannya di depan hukum. Petugas dalam menjalankan kewajibannya yang merangkap sebagai
pembina para narapidana harus mampu menghargai dan menghormati hak-hak narapidana bahkan melindungi dan berlaku adil terhadap semua narapidana yang
menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan sehingga narapidana tidak merasa tertekan dalam melaksanakan pembinaan dan menjalani hukumannya.
Universitas Sumatera Utara
Responden yang menyatakan mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari petugas LP hanya ada 2 orang. Hanya satu responden yang peneliti
wawancarai dan hasil wawancara dengan Juliadin 26 tahun menyatakan “kadang-kadang dan ada sebagian petugas pandang bulu terhadap narapidana
untuk berlaku baik, mungkin karena perbedaan agama dan suku”.
Tidak ada responden yang menyatakan mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pembinapetugas LP.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Situasi Kapasitas Kamar Tidur
No. Kategori
Frekwensi F Persentase
1 2
Padat Sangat Padat
17 13
56,67 43,33
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Sepanjang peneliti melakukan observasi terhadap situasi kamar tidur,
peneliti melihat kondisi kamar tidur sangat padat. Kondisi kamar tidur yang seharusnya digunakan untuk 8-10 orang namun ditempati 15-20 orang dan
ventilasi udara kamar tidurpun kurang baik. Kebersihan kamar narapidana juga tidak begitu diperhatikan karena sebagian besar narapidana tidak mau peduli dan
tidak mau menjaga kebersihan. Narapidana ditempatkan dalam kamar kurungan sesuai lamanya masa
tahanan dan jenis tindakan pidana yang dilakukan. Kamar kurungan narapidana terdiri dari 5 blok yaitu blok A terdiri dari 8 kamar, blok B terdiri dari 12 kamar,
blok C terdiri dari 7 kamar, blok D terdiri dari 9 kamar, blok E terdiri dari 5 kamar. Kondisi kamar tidur para narapidana yang kurang layak disebabkan
Universitas Sumatera Utara
minimnya perhatian pemerintah akan hak-hak yang seharusnya diperoleh oleh narapidana, sehingga sangat jarang sekali penambahan kamar baru bagi
narapidana.
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Tentang Sarana dan Prasarana
No. Kategori
Frekwensi F Persentase
1 2
Memadai Kurang Memadai
19 11
63,33 436,67
Jumlah 30
100
Sumber: Kuesioner 2010 Para narapidana berhak mendapatkan sarana dan prasarana seperti fasilitas
hiburan dan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan KLas IIB Siborongborong. Fasilitas hiburan yang dapat digunakan oleh narapidana yaitu menonton TV,
membaca di perpustakaan, dan kegiatan olahraga. Hiburan sangat dibutuhkan oleh narapidana supaya tidak merasa jenuh dalam menjalani hukumannya. Hiburan
bagi narapidana biasanya diadakan hari minggu narapidana. Kegiatan hiburan seperti olahraga dan menonton dilakukan bersama dengan para petugas, dari
kegiatan ini dapat menambah keakraban antara narapidana dengan petugas LP. Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Siborongborong juga menyediakan
sarana dan prasarana seperti fasilitas kesehatan yaitu 1 orang dokter, 4 orang perawat dan obat-obatan yang cukup memadai. Memang tidak setiap saat para
petugas kesehatan ada di LP, tapi petugas kesehatan datang apabila ada narapidana yang sakit.
Universitas Sumatera Utara
Narapidana yang sakit atau terkena penyakit menular petugas kesehatan segera memindahkannya ke block khusus, agar tidak menular ke narapidana yang
lainnya. Dan apabila narapidana yang sakit parah tidak bisa ditangani oleh petugas kesehatan akan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Berdasarkan hasil skala likert lampiran 1 diketahui bahwa responden memiliki persepsi terhadap program pembinaaan, diberikan nilai sebagai berikut :
= 123 : 5x30 = 123 : 150
= 0,82 Keterangan :
Jumlah skor variabel persepsi = 123
Jumlah sub variabel pertanyaan = 5
Jumlah responden = 30
Hasil skor variabel persepsi V1 = 0,82
Hasil dari skala likert tersebut menunjukkan bahwa nilai persepsi terhadap program pembinaan yaitu 0,82 dan berada diantara 0,33 sampai dengan 1,
sehingga menunjukkan nilai respon yang positif. Hal ini dikarenakan para responden mengetahui apa, bagaimana, dan tujuan dari progam pembinaaan yang
diberikan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Sikap Narapidana Terhadap Program Pembinaan