BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Balantidiasis merupakan sebuah infeksi yang disebabkan oleh kista dari protozoa Balantidium coli. Balantidium coli adalah satu-satunya anggota dari
divisi ciliate yang diketahui sebagai patogen ke manusia dan merupakan protozoa terbesar, kira-
kira 200 μm Faust, E.C., and Russel, P.F., 1964. Saat ini, Balantidium coli didistribusikan di seluruh dunia, namun kurang dari 1 dari
populasi manusia yang terinfeksi Chijide, V.M., 2008. Babi adalah reservoir utama dari parasit, dan infeksi manusia lebih sering terjadi di daerah-daerah di
mana babi banyak berinteraksi dengan manusia. Ini termasuk tempat-tempat seperti Filipina, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tetapi juga termasuk
negara-negara seperti Bolivia dan Papua Nugini Smith, S., 2003. Infeksi terjadi bila sebuah penjamu memasukkan kista, yang biasanya
terjadi selama kejangkitan konsumsi air atau makanan. Namun, dari diagnosa Balantidiasis dapat dipertimbangkan bila pasien diare telah digabungkan dengan
kemungkinan sejarah sekarang terpapar amebiasis melalui perjalanan, kontak dengan orang terinfeksi, atau anal intercourse. Selain itu, dari diagnosa
Balantidiasis dapat dibuat oleh pemeriksaan mikroskopis dari sampel kotoran atau jaringan Soedarto, 2008.
Diketahui bahwa di kota Medan terdapat lokasi ternak babi yang sangat banyak yang hampir merata mengelilingi kota Medan. Dimulai dari Medan
Belawan, Marelan, Helvetia, Sunggal, Selayang, Tuntungan, Amplas, Area, Kota dan Medan Denai. Jadi, sangat memungkinkan lingkungan sekitar peternakan
babi ini dapat mengontaminasikan masyarakat di sekitarnya memandangkan protozoa Balantidium coli memang terbukti ada di hospes babi.
1
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan tentang higiene
dengan infeksi Balantidium coli di masyarakat di sekitar peternakan babi di Namorambe.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum