agar kebersihan diri dan tempat tinggalnya terjaga untuk menghindari infeksi tersebut.
5.2.2. Sikap
Kesadaran dalam mencari tahu penyebab diare itu penting disetujui oleh sebagian besar subjek, yaitu seramai 61 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
mereka telah mulai mementingkan tingkat kesehatan mereka. Namun, masih ramai yang menganggap bahwa penyakit diare itu tidak termasuk berat atau
serius. Selain itu, sebagian dari jumlah subjek yaitu seramai 30 orang menyetujui bahwa tindakan menjaga kebersihan dilakukan hanya untuk mensukseskan
program pemerintah, bukannya demi kebaikan mereka itu sendiri. Sebagian masyarakat desa tersebut bersetuju bahwa tindakan menjaga
kebersihan itu dilaksanakan hanya untuk mensukseskan program pemerintah karena pihak pemerintah daerah telah pun menugaskan para pekerja untuk
membersihkan kawasan kampung pada setiap dua minggu sekali. Jadi, mereka yakni masyarakat desa ini tidak lagi bersikap peduli, sebaliknya hanya
menyerahkan tugas membersihkan tersebut kepada orang-orang yang telah ditugaskan.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan presisposisi tindakan atau perilaku. Suatu contoh misalnya, seorang
ibu telah mendengar penyakit infeksi penyebabnya, akibatnya, pencegahannya dan sebagainya. Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berfikir dan berusaha
supaya anaknya tidak terkena infeksi. Dalam berfikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat akan mengawal aktivitas anaknya dan
36
Universitas Sumatera Utara
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan keluarganya untuk mencegah anaknya terkena infeksi.
5.2.3. Tindakan
Sebagian besar subjek mencatat angka yang tinggi dalam skor tingkat pengetahuan dan sikap, namun rendah dalam skor tindakan. Hal ini menunjukkan
bahwa kebanyakkan dari mereka tahu dan sedar akan kepentingan dan bagaimana menjaga kebersihan diri dan higiene sanitasi lingkungan mereka, namun mereka
masih tidak mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dikarenakan kebiasaan yang mereka lakukan dari dulu sehingga mereka
mendapati agak sulit dalam mempraktekkannya, misalnya hal-hal kecil seperti memotong kuku dan memakai alas kaki.
Selain itu, saat pengamatan dilakukan, terdapat beberapa area tempat tinggal yang memenuhi kriteria dari indikator nasional tentang higiene sanitasi
lingkungan yang baik. Contohnya masih ada beberapa rumah yang tidak memiliki jamban yang layak, sebaliknya keluarga tersebut membuang air besar di sumur.
Namun begitu, hal ini tidak menyumbang kepada terjadinya infeksi memandangkan perilaku mereka dalam menjaga kebersihan diri rata-rata baik.
Contohnya mereka tetap mencuci gelas atau piring dengan memakai sabun dan memasak air minum dengan baik. Selain itu, lantai dalam rumah mereka dalam
keadaan yang baik.
37
Universitas Sumatera Utara
Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata, diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas.
Sikap ibu yang sudah positif terhadap menjaga kebersihan harus mendapat konfirmasi dari suaminya dan ada fasilitas yang mudah memungkinkan agar ibu
tersebut dapat menjaga rumahnya tetap bersih. Di samping itu, ada juga kemungkinan sebagian individu yang tidak mengaplikasikan pengetahuan dan
sikapnya yang positif dalam mencegah infeksi ke dalam bentuk tindakan, namun jumlahnya sedikit. Secara umumnya, tindakan sesorang itu dalam menjaga
kebersihan diri dan higiene sanitasi lingkungan juga menyumbang kepada terjadinya infeksi.
5.2.4. Infeksi Balantidium coli