Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel Pengelolaan dan Analisa Data

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan desain penelitian cross sectional analitik.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di daerah Namorambe, kota Medan dari bulan Agustus hingga Oktober 2010.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah masyarakat yang tinggal dekat dengan peternakan babi di daerah Namorambe, kota Medan. Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi yaitu haruslah yang berumur dari 12 hingga 30 tahun dan yang tinggal dekat dengan peternakan babi yaitu dalam jangkauan radius 100 meter. Manakala, kriteria eksklusi adalah apabila subjek penelitian tidak bersedia memberikan sampel tinja walaupun telah melakukan sesi wawancara atau sebaliknya. Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus di bawah ini, dimana kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 persen sehingga Z α = 1,64 Wahyuni, 2007. Sementara selisih proporsi infeksi minimal yang dianggap bermakna ditetapkan sebesar 0,1. Maka diperoleh 67 sampel subjek penelitian berdasarkan rumus Dahlan, 2008; Sastroasmoro, 2008:- N = d 2 Z α 2 pq N = besar sampel minimum Z α = nilai distribusi normal baku table Z 20 Universitas Sumatera Utara p = nilai prevalensi dari penelitian sebelumnya. Oleh karena tiada penelitian sebelumnya, jadi digunakan nilai 0,5 q = 1 - p = 0,5

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal dekat dengan penternakan babi di daerah Namurambe. Subjek tersebut akan diwawancara oleh seorang pewawancara untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari lalu dikumpulkan tinja untuk pemeriksaan parasitologis tinja. Pemeriksaan telur cacing kualitatif secara natif Direct slide. Dipergunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan baik untuk infeksi berat, tetapi untuk infeksi ringan sulit ditemukan telur-telurnya. Digunakan larutan NaCl fisiologis 0,9 atau eosin 2. Eosin 2 dimasukkan untuk lebih jelas membedakan telur cacing dengan kotoran di sekitarnya. Metode pemeriksaan feses Cara kerja : • Pada gelas objek bersih, teteskan 1-2 tetes NaCl 0,9 atau eosin 2. • Ambil tinja sedikit dengan lidi dan ditaruh pada larutan tersebut. • Dengan lidi tadi, kita ratakanlarutkan, kemudian ditutup dengan gelas penutup cover glass • Pemeriksaan dilakukan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali. Perbesaran lensa okuler 10x dan lensa obyektif 10x • Preparat feses harus cukup tipistransparan sehingga mudah diamati dengan mikroskop Data identitas subjek juga akan dicatat sebagai verifikasi atas validitas penelitian ini. Wawancara akan dilakukan dengan suatu kuesioner terancang. 21 Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, data yang akan digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada subjek yang terpilih sebagai sampel yang berisi pertanyaan dan pilihan jawaban yang telah disiapkan. Sebelum itu, kuesioner tersebut akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas akan diuji dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dengan menggunakan rumus koefisien korelasi pearson : N ∑XY – ∑X∑Y √ {N∑X 2 – ∑X 2 } {N ∑Y 2 – ∑Y 2 } Manakala untuk uji reliabilitas pula menggunakan uji Cronbach Cronbach Alpha dengan menggunakan rumus : k ∑ S i 2 1 - i=1 k-1 S T 2 α = koefisien alpha k = banyaknya butir pertanyaan S i 2 = jumlah varians butir pertanyaan ke-i S T 2 = varians total Setelah diyakini validitas dan reliabilitasnya, kuesioner tersebut akan diberikan kepada sampel untuk mengisi respons mereka. r = [ ] α == k 22 Universitas Sumatera Utara Peneliti meminta izin kepada Kepala Lurah Desa Namorambe untuk melakukan penelitian di Kelurahan tersebut. Responden pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Namorambe yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden telah diminta mengisi kuesioner mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap penyakit diare, yakni gejala utama dari Balantidiasis.

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada setiap pertanyaan pada kuesioner tertutup yang akan diguna dalam wawancara dengan orang masyarakat Desa Namorambe. Uji validitas dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana ukuran yang diperoleh benar- benar menyatakan hasil pengukuran yang ingin diukur. Uji validitas juga suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen Arikunto S., 2007. Validitas dari alat pengumpul data sangat diperlukan agar alat pengumpul data tersebut dapat memberikan data yang valid dari setiap penelitian yang dijalankan. Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 20 orang responden pertama. 23 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Nilai Validitas dan Reliabilitas untuk Pertanyaan Tentang Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Variabel Soal Total Pearson Correlation Status Alpha Status Pengetahuan 1 0,686 Valid 0,958 Reliabel 2 0,750 Valid 0,958 Reliabel 3 0,620 Valid 0,959 Reliabel 4 0,686 Valid 0,958 Reliabel 5 0,849 Valid 0,957 Reliabel 6 0,589 Valid 0,959 Reliabel 7 0,760 Valid 0,958 Reliabel 8 0,607 Valid 0,959 Reliabel 9 0,478 Valid 0,960 Reliabel 10 0,651 Valid 0,959 Reliabel Sikap 11 0,820 Valid 0,957 Reliabel 12 0,566 Valid 0,959 Reliabel 13 0,760 Valid 0,958 Reliabel 14 0,570 Valid 0,959 Reliabel 15 0,635 Valid 0,959 Reliabel 16 0,696 Valid 0,958 Reliabel 17 0,629 Valid 0,959 Reliabel 18 0,849 Valid 0,957 Reliabel 19 0,537 Valid 0,960 Reliabel 20 0,820 Valid 0,957 Reliabel Tindakan 21 0,620 Valid 0,959 Reliabel 22 0,849 Valid 0,957 Reliabel 23 0,686 Valid 0,958 Reliabel 24 0,760 Valid 0,958 Reliabel 25 0,651 Valid 0,959 Reliabel 26 0,820 Valid 0,957 Reliabel 27 0,566 Valid 0,959 Reliabel 28 0,760 Valid 0,958 Reliabel 29 0,635 Valid 0,959 Reliabel 30 0,468 Valid 0,960 Reliabel Dari tabel 4.1, didapatkan bahwa kesemua soal mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan adalah valid berdasarkan uji korelasi pearson. Pada uji reliabilitas, nilai maksimum adalah sebesar 0,960 manakala nilai minimum adalah sebesar 0,957 dan semua soal ini adalah reliabel jika R0,650. Dari tabel juga didapatkan bahwa semua soal tentang pengetahuan, sikap dan tindakan adalah valid dan reliabel. 24 Universitas Sumatera Utara

4.5. Pengelolaan dan Analisa Data

Data dari setiap subjek akan diperiksa silang oleh supervisor di lapangan. Setiap ketidak konsistenan akan diperbaiki sebelum pulang. Data diambil secara manual untuk menentukan persen penduduk yang terkena infeksi balantidiasis. Data yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam bar chart untuk presentasi hasil. Pada penelitian ini, variabel pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang kebersihan diri dan lingkungan serta kejadian infeksi akan dianalisa secara Chi Square yang merupakan analisis bivarat untuk menghubungkan satu variabel independen dengan variabel dependen. Analisis statistik ini akan dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS 12. 25 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Namorambe, Kecamatan Deli Serdang, Medan pada bulan November 2010 dengan sampel 67 orang sebagai subjek di mana jumlah penduduk desa tersebut adalah kira-kira seramai 500 orang dan jumlah peternakan babi sebanyak 32 buah.

5.1.2. Karakteristik Sampel

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan frekuensi kelompok umur dari 67 orang yang termasuk ke kelompok umur 1-15 tahun berjumlah 13 orang 19,4, kelompok umur 16-30 tahun berjumlah 27 orang 40,3, kelompok umur 31-45 tahun berjumlah 21 orang 31,3, dan kelompok umur 46-60 tahun serta 61-75 tahun masing-masing berjumlah 3 orang 4,5 tabel 5.1. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur tahun Frekuensi Persentase 1 1-15 13 19,4 2 16-30 27 40,3 3 31-45 21 31,3 4 46-60 3 4,5 5 61-75 3 4,5 Jumlah 67 100 26 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswi Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2015

3 119 115

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 5 12

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Di Sekolah Dengan Kejadian Diare Siswa Sd Negeri Bonagung I Kecamatan Tanon Kabu

0 4 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI DENGAN TINDAKAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Asi dengan Tindakan Asi Eksklusif.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA.

0 0 6

HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN DENGAN TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT SEKITAR USAHA PETERNAKAN DI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN.

0 3 48

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode079

0 0 3

TAP.COM - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG INFEKSI ... 208 387 1 SM

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DENGAN SIKAP SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 9 KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual dengan Sikap Seks Pranikah

0 0 20