PENDAHULUAN Kemampuan membaca aL-Qur'an berdasarkan latar belakang pendidikan siswa : Studi kasus di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang .

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam sebagai suatu proses pengembangan segala potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt., cerdas terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa dan negara serta Agama. Proses itu sendiri sudah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia. 1 Begitu juga di dalam GBPP PAI, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pangajaran, danatau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 2 Dari pengertian di atas, ternyata Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individu peserta didik dan sosial yang membawa penganutnya pada pemelukan dan pengaplikasian Islam secara komprehensif. Agar penganutnya mampu memikul amanat yang dikehendaki oleh Allah, pendidikan Islam harus kita maknai secara rinci. Karena itu, keberadaan referensi atau sumber pendidikan Islam harus merupakan sumber utama Islam itu sendiri, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipal diletakkan pada dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama tentu saja adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Al-Qur’an misalnya memberikan prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang fitrah manusia, serta memelihara kebutuhan sosial. Dasar pendidikan Islam selanjutnya adalah nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan warisan pemikiran Islam yang tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia. 3 Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagi setiap Muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya hablum min Allah wa hablum min an-nas, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna kaffah, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten. 4 Dalam surat Al-Isra’ ayat 9 Allah berfirman:  +, 1 Dr. Armai Arief, MA., Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, cet. 1, h. 3. 2 Drs. Muhaimin, M.A. et.al. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, cet. 3, h. 75-76. 3 Prof. Dr. Azyumardi Azra, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, Cet. 4, h. 9. 4 Said Agil Husin al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 3. -. 024 -5 67 8 48 , 9 2 :; =+ ? A B C DEF “Sesunguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira bagi kaum mukminin yang banyak berbuat amal kebajikan, sesungguhnya bagi mereka pahala yang besar.” Al- Isra’: 9. Al-Qur’an merupakan salah satu sumber dari pendidikan yang berbasis Islam. Maka dari itu, siswa yang berada pada lembaga tersebut harus mempunyai kemampuan dalam membaca al-Qur’an dengan fasih, memahami isi kandungan al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca al-Qur’an merupakan bagian dari ibadah misalnya shalat. Oleh karena itu kemampuan membaca al-Qur’an menjadi pra syarat syahnya ibadah shalat seseorang. Dalam pengajaran agama di sekolah banyak sekali problem yang dihadapi guru PAI, khususnya dalam membaca al-Qur’an. Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar memasuki sekolah yang berbasis Islam yakni SMP Islam atau Madrasah, mungkin pengetahuan dan pengalaman belajar yang diperolehnya dalam membaca al-Qur’an sangat sedikit. Maka dapat diduga minatnya dalam mempelajari al- Qur’an pun tidak terlalu besar. Sedangkan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah kemudian masuk ke SMP Islam tidak akan terlalu kesulitan dalam membaca al-Qur’an ini karena mereka mendapatkan pengalaman belajar yang lebih daripada siswa yang berasal dari Sekolah Umum. Hal ini akan menyebabkan perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an yang diraih oleh siswa-siswa yang berbeda latar belakang pendidikannya tersebut. Salah satu faktor yang menghambat sampainya informasi yang disampaikan oleh guru kepada murid-muridnya dalam proses pembelajaran adalah latar belakang pendidikan siswa. Latar belakang pendidikan di sini adalah jenjang pendidikan yang dilalui oleh siswa sebelum siswa tersebut masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, pada penelitian ini ditujukan pada pendidikan mereka sebelum mereka memasuki Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yakni pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Bentuk lembaga pendidikan di Indonesia tidak hanya sekolah, melainkan juga Madrasah. Dari masing-masing pengelola ini memiliki karakteristik dan kekhususan tersendiri yang tercermin dalam tujuan intitusionalnya. Perbedaan ini berimplikasi kepada perbedaan struktur program pengajarannya tertuang dalam kurikulum yang digunakan oleh lembaga tersebut. Namun demikian, kesemuanya mengarah satu tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kapada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 5 Begitu pentingnya keseimbangan antara keimanan dan pengetahuan seseorang. Oleh karena itu disamping ilmu pengetahuan umum siswa mungkin juga harus mempelajari ajaran-ajaran Allah yang terdapat di dalam al-Qur’an, dengan cara membaca dan memahami isi kandungannya. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut dan dituangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul: “KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SISWA Studi Kasus di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang”. 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Naisonal Bandung: Citra Umbara, 2008, h. 6. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah a. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbullah beberapa pertanyaan yang diidentifikasikan antara lain sebagai berikut: a. Perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang berasal dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang. b. Praktek Pembelajaran Membaca al-Qur’an di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang. c. Metode yang digunakan pada pembelajaran membaca al-Qur’an di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca al-Qur’an di SMP Islamiyah Ciputat Tangerang. e. Pengaruh antara siswa yang berbeda latar belakang pendidikan dengan kemampuan kompeten siswa SMP Islamiyah Ciputat dalam pembelajaran membaca al-Qur’an.

2. Pembatasan masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam pembahasan ini, penulis membatasi permasalahan pada: a. Perbedaan kemampuan memahami tajwid dalam membaca al-Qur’an SMP Islamiyah Ciputat siswa yang berasal dari Sekolah Dasar dan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah dengan cara membandingkan kemampuan memahami tajwid dalam membaca al-Qur’an mereka. b. Pengaruh antara siswa yang berbeda latar belakang pendidikan dengan kemampuan kompeten siswa dalam pembelajaran membaca al-Qur’an.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan permasalahannya adalah: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan lisan dalam membaca al-Qur’an siswa yang berasal dari Sekolah Dasar dengan kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang berasal dari Madsarah Ibtidaiyah. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara siswa yang berbeda latar belakang pendidikan dengan kemampuan kompeten siswa dalam pembelajaran membaca al-Qur’an. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian pada skripsi ini adalah untuk: Menemukan data terkait dengan realitas kemampuan membaca al-Qur’an siswa SMP Islamiyah Ciputat yang berasal dari Sekolah Dasar. Menemukan data terkait dengan realitas kemampuan membaca al-Qur’an siswa SMP Islamiyah Ciputat yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah. Menemukan data terkait dengan perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an siswa SMP Islamiyah Ciputat yang berasal dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang nanti akan dilihat dari nilai raport dan kemampuan lisan dalam membaca al-Qur’an siswa.

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN MEMBACA