Selayang Pandang Mengenai Peradilan Agama

B. Selayang Pandang Mengenai Peradilan Agama

Dasar Hukum dan Landasan Kerja Pengadilan Agama adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24; 2. Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman; 3. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 4. Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 5. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksaan Undang-Undang Perkawinan; 6. PeraturanInstruksiEdaran Mahkamah Agung RI; 7. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1983 tentang Izin Perceraian Bagi Pegawai Negeri; 8. Keputusan Menteri Agama RI No. KMA004SKII1992 tanggal 24 Februari 1992 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja Kepaniteraan Peradilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama dan Keputusan Menteri Agama RI No. 303 Tahun 1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kesekretariatan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama; 9. Keputusan Menteri Agama RI No. KMA001SKI1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Pidana dalam Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama; 10. Keputusan Menteri Agama RI No. KMA006SKIII1994 tentang Pengawasan dan Evaluasi atas hasil Pengawasan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama; 11. Instruksi Dirjen Bimas Islam Bimbingan Masyarakat Islam; 12. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Amendemen Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 13. Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Amendemen Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Pada mulanya Pengadilan Agama di DKI Jakarta hanya ada 3 kantor yaitu di Jakarta Utara, Jakarta Tengah dan Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya sebagai Induk semua Pengadilan Agama yang ada di Jakarta. Semua Pengadilan Agama tersebut masuk wilayah hukum cabang Mahkamah Islam Tinggi Surakarta. Kemudian setelah berdirinya cabang-cabang Mahkamah Islam Tinggi Bandung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 71 Tahun 1976 tentang Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama pada tanggal 16 Desember 1976, semua Pengadilan Agama di Propinsi Jawa Barat termasuk Pengadilan Agama di wilayah Jakarta berada dalam wilayah hukum Mahkamah Islam Tinggi Bandung. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 61 Tahun 1985 tanggal 16 Juli 1985 Pengadilan Tinggi Agama Surakarta dipindahkan ke Jakarta, akan tetapi realisasinya baru terlaksana pada tanggal 30 Oktober 1987. Secara otomatis Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta berada di bawah wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.

1. Pengadilan Agama Jakarta Pusat