TujuanPendidikan Agama Islam Memaksimalkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan hidup dunia dan akhirat. 24 Selanjutnya tujuan dasar ini diperinci oleh Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat, sebagai berikut: a. Mengetahui dan melaksanakan ibadah dengan baik. Ibadah harus sesuai dengan yang dinyatakan dalam hadits Rasulullah, yang antara lain mengakui dengan setulus hati dan seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan bahwa Tuhan yang wajib disembah hanya Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, dan menuanaikan ibadah haji bagi yang mampu. b. Memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, sikap yang diperlukan untuk mendapatkan nafkah bagi diri sendiri dan keluarganya. c. Mengetahui dan mempunyai keterampilan untuk melaksanakan peranan kemasyarakatannya dengan baik, berakhlak mulia pada titik tekan dua sasaran, pertama, akhlak mulia yang diperlukan untuk berhubungan dengan orang lain, diri sendiri, dan umat. Akhlak ini meliputi berbakti kepada kedua orang tua, membelanjakan harta dijalan Allah, bersikap rendah hati, tidak sombong, adil, ihsan, menjauhi perbuatan keji, menghindari kemungkaran, berhati-hati, menjauhi aniaya, menjauhi pembicaraan yang tidak ada gunanya, menepati janji dan sumpah yang diucapkan. Kedua, akhlak yang terkait dengan kasih sayang kepada orang yang lemah dan kasih sayang kepada hewan, seperti membuang duri dijalan, member minum hewan yang kehausan,menyembelih hewan dengan cara yang ma’ruf sesuai dengan ajaran Islam. 24 Zakiah daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet I, h. 172. Dibawah ini disebutkan beberapa tujuan Pendidikan Agama Islam dalam segala tingkat pengajaran umum adalah sebagai berikut: 25 a. Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati anak-anak. b. Menanamkan i’tikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada anak-anak. c. Mendidik anak-anak dari kecil supaya menjalankan perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. d. Mendidik anak-anak dengan membiasakan akhlak yang mulia. e. Memberikan mereka pedoman hidup dunia dan akhirat. f. Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik. Berbicara Pendidikan Agama Islam, baik makna maupun tujuannya harus mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial, atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup hasanah di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan hasanah di akhirat kelak. Berdasarkan penjabaran diatas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah menciptakan pribadi muslim yang aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Orang yang berkepribadian muslim dalam Al- Qur’an disebut “muttaqin” yakni orang yang bertakwa. Oleh karena itu, Pendidikan Islam berarti juga membentuk manusia yang bertakwa. Ajaran Islam jika di amalkan dengan sungguh-sungguh akan memberikan ketenangan dalam hati dan dapat memperoleh kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.

6. Materi Pendidikan Agama Islam

Materi Pendidikan Agama Islam pada kurikulum 1999 mencakup lima unsure pokok, yaitu: 25 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1983, cet. 2, h. 13. a. Al- Qur’an dan Hadits b. Keimanan Aqidah c. Akhlak d. Fiqh e. Tarikh Sejarah Islam 26 Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi. 27 Dari lima materi tersebut memiliki hubungan satu sama lain, dapat dijelaskan bahwa sumber Pendidikan Agama Islam adalah dari Al- Qur’an dan Hadits. Dari kedua sumber tersebut kemudian melahirkan materi tentang ajaran Islam yang membicarakan mengenai kepercayaan atau keyakinan akidah manusi terhadap Tuhan sebagai landasan spiritual keagamaan. Kekuatan keyakinan manusia kepada Tuhan tersebut, kemudian melahirkan kepatuhan untuk menjalankan semua aturan syari’at yang dibuat oleh Tuhan dengan menggunakan perilaku atau akhlakyang baik dan benar dalam sistem kehidupan sehari- hari. Keyakinan kepada Tuhan, syari’at dan akhlak yang dijalankan manusia dalam sistem kehidupan telah berlangsung sepanjang sejarah umat Islam, yang dalam hal ini dibicarakan dalam materi Tarikh sejarah Islam.

7. Metode Pendidikan Agama Islam

Pada dasarnya, metode Pendidikan Agama Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk Illahi dan konsep-konsep peradaban Islam. Selain itu metode Pendidikan Agama Islam akan mampu menempatkan manusia 26 Muhaimin dan Abdul Mujib, op. cit., h. 79 27 Badan Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No 41Tentang Standar Proses untuk Pendidikkan Dasar dan Menengah, Jakarta: 2007