Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. Secara praktis, kajian ini diharapkan dapat ditemukan dalam memaksimalkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan dalam rangka perbaikan-perbaikan dalam pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam. 3. Para guru sebagai referensi dalam upaya memaksimalkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dengan menggunakan pemikiran Jalaluddin Rakhmat dalam karyanya Belajar Cerdas Belajar Berbasiskan Otak. 4. Para siswa agar memanfaatkan berbagai sumber didalam belajar untuk melatih otak agar otak merasa tertantang, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Memaksimalkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Memaksimalkan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata memaksimalkan memiliki arti membuat sampai mencapai taraf maksimal. 1 Dari pengertian KBBI disamping, penulis mennyimpulkan bahwa memaksimalkan dalam pembelajaran adalah mengoptimalkan pembelajaran sampai mencapai taraf yang di tentukan.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. 2 Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata bahasa Inggris Instraction. Kata Instraction memiliki pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan murid di kelas, pembelajaran atau Instraction mencakup pula kegiatan belajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu, dalam Instraction yang ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber- sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa disebut pembelajaran. 3 Dalam proses pembelajaran memiliki dua komponen yang saling berhubungan antara satu sama lain, yaitu proses mengajar dan belajar. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan kedua komponen tersebut. 1 Js. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, Cet II, h. 850. 2 Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 3 Arif S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1986, Cet I, h.7. a. Pengertian belajar Pengertian belajar dapat di definisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keselurahan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 4 “Hilgard dan Bower mengemukakan: belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam situasi itu.” 5 “Menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya.” 6 Gagne mengemukakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar merupakan kapabilitas dan timbulnya kapabilitas disebabkan: 1 Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan 2 Proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting yakni kondisi eksternal yaitu stimulus dari lingkungan dalam acara belajar, kondisi internal yang menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa, dan hasil belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Maksud diatas menjelaskan, bahwa: 4 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 55. 5 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 84. 6 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2006, h. 231.