koroner yang di rawat di RSD. dr. Soebandi Jember dan perawat di RSD. dr. Soebandi Jember.
Penentuan informan utama dalam penelitian ini pada orang yang diwawancarai dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi obyeksituasi sosial yang diteliti Sugiyono, 2010: 54. Peneliti memilih pasien penyakit jantung koroner sebagai informan
utama karena mereka yang terlibat langsung dalam interaksi yang diteliti yaitu mengenai kondisi kesehatan mental pasien PJK dan pengaruh bimbingan ruhani
untuk dirinya. Informasi mengenai bentuk-bentuk pelayanan ruhani Islam dapat diperoleh dari informan kunci yakni petugas bimbingan ruhani Islam karena
dianggap paling tahu mengenai pelayanan bimbingan ruhani Islam dalam membangun kondisi kesehatan mental pasien penyakit jantung koroner sehingga
dapat memberikan informasi yang jelas. Sedangkan informasi pendukung lainnya dapat diperoleh keluarga pasien dan perawat.
Jumlah informan dalam penelitian ini didasarkan pada kejenuhan data, artinya ketika data yang telah dikumpulkan antara satu informan dengan informan
yang lain ternyata tidak berbeda, maka informan penelitian dianggap cukup.
3.4 Fokus Penelitian dan Pengertian
Fokus Penelitian pada Penelitian Bimbingan Ruhani Islam dalam Membangun Kondisi Kesehatan Mental Pasien Penyakit Jantung Koroner di
Ruang Rawat Inap RSD. dr. Soebandi Jember, dapat diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Fokus Penelitian dan Pengertian
No. Fokus Penelitian
Pengertian 1.
Bimbingan Ruhani Islam Suatu proses memberikan arahan dan petunjuk untuk
membangun kondisi psikologis pada pasien PJK. 2.
Penyakit Jantung Koroner Penyakit penyempitan pembuluh darah arteri koronaria
yang memberi pasokan nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung, terutama ventrikel kiri yang memompa darah
ke seluruh tubuh. 3.
Pasien Penyakit Jantung Koroner
Orang sakit yang menderita penyakit Jantung Koroner. 4.
Perhatian Pasien PJK Pemusatan psikis pasien PJK yang tertuju pada
bimbingan ruhani Islam. 5.
Pengertian Pasien PJK Kemampuan untuk menangkap makna dan arti oleh
pasien PJK atas kandungan rangsangan informasi terkait penyakit jantung koroner.
6. Penerimaan Pasien PJK
Pasien penyakit jantung koroner mau mengikuti dan mengaplikasikan semua pesan yang disampaikan oleh
petugas bimbingan ruhani Islam.
7. Kondisi Psikologis Pasien
Penyakit Jantung Koroner sebelum mendapatkan
bimbingan ruhani Islam Keadaan jiwa pasien penyakit jantung koroner sebelum
mendapatkan bimbingan ruhani Islam.
8. Sikap pasien PJK sebelum
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
Reaksi atau respon yang masih tertutup dari pasien PJK terhadap stimulus atau objek tertentu
sebelum mendapatkan bimbingan ruhani Islam.
9. Tindakan pasien PJK sebelum
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
Sesuatu yang
dilakukan pasien
PJK sebelum
mendapatkan bimbingan ruhani Islam. 10.
Kondisi Psikologis Pasien Penyakit Jantung Koroner
sesudah mendapatkan bimbingan ruhani Islam
Keadaan jiwa pasien penyakit jantung koroner sesudah mendapatkan bimbingan ruhani Islam.
11. Sikap pasien PJK setelah
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
Reaksi atau respon yang masih tertutup dari pasien PJK terhadap
stimulus atau
objek tertentu
setelah mendapatkan bimbingan ruhani Islam.
12. Tindakan pasien PJK setelah
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
Sesuatu yang
dilakukan pasien
PJK setelah
mendapatkan bimbingan ruhani Islam.
3.5 Data dan Sumber Data