54
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengerjaan Lapangan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan jenis
penelitian dengan tujuan untuk melihat gambaran fenomena termasuk kesehatan yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Penelitian deskriptif dalam bidang
kesehatan masyarakat digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta yang terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang
yang tinggal dalam komunitas tertentu Notoatmodjo, 2010b: 36. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, yaitu
dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyeksituasi sosial yang diteliti Sugiyono, 2010.
Penentuan informan penelitian diawali dengan mempelajari data sekunder tentang data jumlah penyakit jantung koroner di RSD. dr. Soebandi Jember yang
didapatkan dari data rekam medik RSD. dr. Soebandi Jember. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi dan mempermudah penentuan
informan peneliti yang dibagi menjadi 3 yaitu informan kunci, informan utama dan informan tambahan.
Data primer penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam indepth interview pada beberapa informan. Informan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan kriteria inklusi yang digunakan sebagai subjek penelitian. Kriteria informan disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian peneliti
mencari dan memilih informan yang sesuai dengan kriteria inklusi informan tersebut. Informan dalam penelitian ini terdiri dari: informan kunci yaitu petugas
bimbingan ruhani Islam, informan utama adalah pasien penyakit jantung koroner,
dan informan tambahan adalah keluarga pasien penyakit jantung koroner yang menjadi informan utama penelitian, dan perawat RSD. dr. Soebandi Jember.
Berdasarkan kriteria inklusi informan tersebut, informan penelitian yang berhasil diperoleh sejumlah 8 delapan orang yang terdiri dari 1 informan kunci
yaitu petugas bimbingan ruhani Islam, 3 orang informan utama yaitu pasien penyakit jantung koroner dan 4 orang informan tambahan yang terdiri dari 3
keluarga pasien penyakit jantung koroner yang menjadi informan utama dan 1 perawat di pavilliun kamar pasien di rawat.
Peneliti menemui dan melakukan wawancara mendalam kepada petugas bimbingan ruhani Islam sebagai pihak yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Wawancara tersebut berisi tentang informasi terkait pelayanan bimbingan ruhani Islam di RSD. dr. Soebandi Jember,
seperti metode yang digunakan petugas bimbingan ruhani Islam, materi yang disampaikan, dan lamanya waktu kunjungan pada pasien. Petugas bimbingan
ruhani juga menunjukkan informan yang akan menjadi informan utama penelitian, yakni IU 1, IU 2, dan IU 3. Proses wawancara yang dilakukan penenliti baik
informan kunci, informan utama maupun informan tambahan dilakukan pada siang hari, yakni pada saat jam kerja. Hal ini dilakukan untuk mempermudah hasil
wawancara dan melakukan observasi serta pengambilan dokumentasi. Adapun hambatan yang dialami peneliti dalam melakukan penelitian di
lapangan, yakni peneliti merasa kesulitan dalam menemukan informan utama penelitian karena informan utama dalam penelitian yang merupakan pasien
jantung koroner telah banyak yang pulang dan ada pula yang di rawat di ruang ICU. Namun ketika peneliti memasuki salah satu pavilliun di RSD. dr. Soebandi
Jember peneliti menemukan informan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Ketiga informan utama dalam penelitian ini di rawat inap di pavilliun yang sama.
4.2 Gambaran Informan Penelitian