2.6 Kerangka Konseptual
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti
mencoba membuat kerangka konseptual mengenai bimbingan ruhani Islam dalam membangun kondisi
kesehatan mental
pasien penyakit jantung koroner. Bagan kerangka konsep di atas menggunakan teori S-O-R Stimulus-Organisme-
Respons dimana sesuatu hal dapat terjadi karena adanya stimulus yang
Stimulus Bimbingan Ruhani Islam
dalam membangun kondisi kesehatan mental
pada pasien PJK Organisme
Pasien PJK a. Perhatian pasien PJK
b. Pengertian pasien PJK c. Penerimaan pasien PJK
d. Kondisi kesehatan mental pasien
PJK sebelum mendapatkan Bimbingan Ruhani Islam
e. Sikap sebelum mendapatkan bimbingan ruhani
f. Tindakan sebelum mendapatkan bimbingan ruhani
Respon a. Kondisi kesehatan mental pasien
PJK sesudah mendapatkan Bimbingan Ruhani Islam
b. Sikap pasien PJK terhadap penyakit jantung koroner setelah
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
c. Tindakan pasien PJK terhadap penyakit jantung koroner setelah
mendapatkan bimbingan ruhani Islam
berkomunikasi dengan organisme, yang artinya kualitas stimulus yang didapat mempengaruhi keberhasilan dalam perubahan perilaku seseorang.
Pada saat individu mengalami penyakit kronis jantung koroner, maka kondisi kesehatan mental individu akan terganggu yakni individu akan mengalami
goncangan dan ketakutan, hal ini disebabkan sesuatu yang dialami tidak pernah diduga sebelumnya, sehingga individu akan cenderung bersikap dan melakukan
sesuatu akibat dari goncangan dan ketakutan yang dialami karena penyakitnya. Oleh sebab itu diperlukan adanya proses komunikasi persuasif oleh petugas
bimbingan ruhani melalui kegiatan bimbingan ruhani Islam, dimana dalam pelaksanaannya petugas bimbingan
ruhani Islam tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan-pesannya tetapi juga perlu adanya perhatian dari pasien terhadap pesan yang disampaikan. Hanya dengan adanya perhatianlah, pasien
dapat mengerti dan paham apa yang disampaikan oleh petugas bimbingan ruhani. Dengan adanya perhatian yang mengarah pada pengertian dan pemahaman pada
diri pasien, maka diharapkan akan tumbuh keinginan pasien untuk mengubah sikap dan tindakan sesuai dengan apa yang petugas bimbingan ruhani sarankan.
44
BAB 3. METODE PENELITIAN