dimasukkan ke dalam emulsi, keinginan untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan Ansel, 1989.
Keuntungan dari tipe emulsi ma adalah : 1.
Mampu menyebar dengan baik pada kulit 2.
Memberi efek dingin terhadap kulit 3.
Tidak menyumbat pori- pori kulit 4.
Bersifat lembut 5.
Mudah dicuci dengan air sehingga dapat hilang dengan mudah dari kulit Voight, 1995.
2.5 Krim
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar Ditjen POM, 1979.
Ditinjau dari sifat fisiknya, krim dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : a
Emulsi air dalam minyak atau emulsi AM b
Emulsi minyak dalam air atau emulsi MsA Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan
dikenal sebagai krim. Basis vanishing cream termasuk golongan ini Lachman, 1994. Basis krim vanishing cream banyak disukai karena memiliki keuntungan yaitu
memberikan efek dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik. Vanishing cream mengandung air dalam persentase yang besar
dan asam stearat. Humektan sering ditambahkan pada vanishing cream dan emulsi ow untuk mengurangi penguapan air dari permukaan basis Voigt, 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Krim Tangan dan Badan
Pada kondisi kulit tertentu pelembab diperlukan oleh kulit untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. Berbagai faktor baik dari luar tubuh maupun
dari dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit tersebut, misal udara kering, sinar matahari terik, angin keras, umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh. Oleh faktor- faktor tersebut kulit dapat menjadi kering akibat dari kehilangan air oleh penguapan yang tidak kita rasakan.
Krim tangan dan badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, bersisik, dan mudah pecah.
2.7 Bahan-Bahan Sediaan Krim Tangan dan Badan
bahan yang digunakan mencangkup emolien, zat sawar, zat humektan, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna Ditjen POM, 1985.
a. Emolien
Zat yang paling penting untuk bahan pelembut kulit adalah turunan dari lanolin dari darivatnya, hidrokarbon, asam lemak, lemak alkohol.
b. Zat sawar
Bahan- bahan yang biasa digunakan adalah parafin wax, asam stearat. c.
Humektan Humektan adalah suatu zat yang dapat mengontrol perubahan kelembaban
diantara produk dan udara, baik dalam kulit maupun diluar kulit. Biasanya bahan yang digunakan adalah gliserin yang mampu menarik air dari udara dan menahan
air agar tidak menguap Balsam,1972. d.
Zat pengemulsi
Universitas Sumatera Utara
Zat pengemulsi adalah bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan- bahan secara
merata, misalnya gliserin monostearat, trietanolamin Wasitaatmadja, 1997.
e. Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu selama mungkin agar digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman
sehingga menangkal terjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetik menjadi stabil. Selain itu juga dapat bersifat antioksidan yang dapat menangkal
terjadinya oksidasi Wasitaatmadja, 1997. f.
Parfum Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan krim biasanya didasarkan atas
nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang ditimbulkan dari parfum menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan
produsen Lachman, 1994.
2.8 Silika Gel