4 Formula 3
7,79 7,78
7,78 7,78
5 Formula 4
7,56 7,55
7,56 7,55
6 Formula 5
7,55 7,55
7,55 7,55
7 Gliserin 2
8,55 8,45
8,45 8,48
Hasil penentuan pH sediaan, didapatkan bahwa pH dari Blanko : 7,88; Gliserin 2 : 8,48; Formula 1: 7,85; Formula 2: 7,85; Formula 3: 7,78; Formula 4: 7,55; Formula 5:
7,55. Dari hasil pH sediaan gliserin 2 :8,48 sampai Formula 5: 7,55 terjadi penurunan pH diakibatkan karena penambahan sari buah anggur merah yang memiliki pH 3,9.
Menurut Balsam 1972, pH untuk sediaan krim adalah 5-8 sehingga sediaan krim memenuhi syarat pH.
4.2 Tipe Emulsi Sediaan
Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sediaan dengan menggunakan biru metil adalah :
Tabel 3. Data Penentuan Tipe Emulsi Sediaan
No Formula
Kelarutan Biru Metil Pada Sediaan Ya
Tidak
1. 2
3 4
5 6
7 Blanko
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Formula 5 Gliserin 2
+ +
+ +
+ +
+ -
- -
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ditjen POM 1985, Bila metil biru tersebar merata berarti sediaan tersebut tipe emulsi ma, tetapi bila hanya bintik-bintik biru berarti sediaan tersebut tipe
emulsi am Dari hasil uji tipe emulsi yang dapat dilihat pada tabel 3 diatas, formula krim
dengan konsentrasi sari buah anggur merah 1 sampai 5, gliserin 2 dan blanko menunjukkan metil biru dapat larut dalam krim tersebut. Dengan demikian larutnya metil
biru pada sediaan tersebut membuktikan bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma.
4.3 Stabilitas Sediaan
Menurut Ansel 1989, suatu emulsi menjadi tidak stabil akibat penggumpalan dari pada globul-globul bulatan-bulatan dari fase terdispersi. Rusak atau tidaknya suatu
sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Untuk mengatasi kerusakan bahan akibat adanya
oksidasi dapat dilakukan dengan penambahan suatu antioksidan. Kerusakan dapat juga ditimbulkan oleh jamur atau mikroba, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan penambahan anti mikroba. Anti mikroba yang digunakan adalah nipagin. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa masing-masing formula yang telah diamati
selama 10 minggu memberikan hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Data Pengamatan Terhadap Kestabilan Sediaan
No Formula
Pengamatan Selama Penyimpanan Selesai dibuat
1 Minggu
4 minggu
8 minggu
10 minggu
x y
Z x
y z
x y
z x
y z
x y
z
1 Blanko
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 2
Formula 1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 Formula 2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 4
Formula 3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
5 Formula 4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
+ 6
Formula 5 -
- -
- -
- -
- -
- -
- +
- +
7 Gliserin 2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Keterangan : x : perubahan warna
y : perubahan bau
z : pecahnya emulsi
- : tidak terjadi
+ : terjadi
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa terjadi juga perubahan warna dan pecahnya emulsi pemisahan fase pada formula 4 dan formula 5, sehingga sediaan krim dapat
digunakan kecuali formula 4 dan formula 5. Terjadinya perubahan warna pada sediaan krim karena krim tidak mengandung anti oksidan dan pecahnya emulsi diakibatkan
karena kandungan air yang tinggi.
4.4 Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan