Pendamping Persalinan Ibu PERSALINAN 1.
kesempatan menjadi saksi peristiwa ajaib, yaitu kelahiran bayi. Mendampingi persalinan seorang ibu juga dapat mempererat hubungan dengannya karena sudah
baik dalam persalinan, lakukan hal-hal di bawah ini : a.
Ajukan pertanyaan Bertanya selalu merupakan ide yang baik jika anda tidak mengerti
mengapa suatu tindakan tertentu dianjurkan kepada istri anda. Ketika proses persalinan berlangsung kebanyakan dokter atau bidan tidak menjelaskan tindakan
atau wewenang mereka terhadap pasien. Oleh karena itu, aktiflah bertanya sehingga tahu hal yang dapat diiterima, dipertimbangkan, dan ditolak
Maryunani, 2010. b.
Bawa bekal untuk diri sendiri Sama seperti calon ibu membutuhkan makanan di awal persalinan dan
banyak minum selama proses persalinan berlangsung, begitu juga calon bapak. Pada saat proses persalinan semua orang sibuk mengurus pasien. Jadi, uruslah
diri sendiri dengan membawa persiapan yang cukup,seperti baju ganti,alas kaki yang nyaman karena mungkin bolak-balik di koridor rumah sakit,serta membawa
bekal makanan dan minumanMaryunani, 2010. c.
Tahu yang akan dihadapi Ada yang menyatakan teknik pernapasan yang dipelajari di kursus
persalinan tidak berguna. Meskipun demikian, jangan pernah menyepelekan ilmu apapun yang didapatkan di kursus persalinan atau buku karena semua pasti ada
gunanya. Selain itu kemungkinan kecil ditengah persalinan membolak-balik buku panduan lagi. Oleh karena itu, pelajari pengetahuan dasar dan tambahan
tentang persalinan walaupun tidak dipakai pada waktunya Maryunani, 2010. d.
Bersikap fleksibel
Strategi persalinan yang berhasil bagi seorang ibu belum tentu berhasil bagi ibu yang lainnya. Tugas pendamping adalah mencermati strategi yang
berhasil dan bersiap menghentikan yang gagal. Terbukalah terhadap perubahan strategi. Sebelum persalinan, diskusikan dengan ibu mengenai harapan dan
pilihan di ruang bersalin. Hal ini dimaksudkan agar pendamping dapat mengambil inisiatif untuk mengusulkan suatu perubahan strategi jika terjadi
sesuatu yang tidak diharapkan Maryunani, 2010. e.
Temukan pengalih perhatian Proses persalinan dapat lama dan berat, selama melewatinya, usahakan
pendamping dan ibu memiliki seesuatu untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit, bosan, dan putus asa. Bentuknya dapat merupakan tehnik pernapasan,
memberikan pijatan lembut di punggung kaki atau pundak ibu atau bersama- sama melakukan tehnik relaksasi Maryunani, 2010.
f. Jadilah supporter
Meskipun banyak yang akan menolong ibu, pendampinglah suami supporter utama baginya. Agar tetap membuatnya merasa nyaman, lakukan yang
ibu inginkan. Mulai dari hal yang terkecil sampai yang terbesar, misalnya lari kekantin untuk membelikan permen, mengambil minuman,atau menyampaikan
permintaannya kepada bidan Maryunani, 2010. g.
Mengetahui kapasitas pendamping Kemungkinan banyak hal dapat terjadi di ruang bersalin. Pahamilah hal-
hal apa saja yang dapat ditangani dan yang harus diserahkan kepada petugas kesehatan jika berada diluar kapasitas dan kemampuan pendamping Maryunani,
2010.
h. Bersiaplah mengambil alih
Hanya pendamping dan ibu yang tahu hal-hal yang diinginkan. Namun, mungkin ibu berada dalm kondisi tidak dapat mengambil keputusan untuknya.
Upayakan keputusan yang diambil selalu dibicarakan terlebih dahulu dengan ibu Maryunani, 2010.
i. Siap menunggu
Kadang persalinan tahap pertama berlangsung sangat lama sehingga ibu belum dianjurkan ke rumah sakit atau disarankan kembali pulang setibanya
disana. Bersabarlah mendampinginya meskipun ibu berada di lingkungan yang sangat akrab yaitu rumah. Ibu tetap membutuhkan pendamping,khususnya saat
menghadapi kontraksi. Sambil menunggu, lakukan aktivitas ringan bersama Maryunani, 2010.
j. Selalu disamping ibu
Bagi para suami, kadang ibu juga mengundang ibu kandungnya atau sahabat perempuannya yang dianggap lebih memahami sakit persalinan unntuk
mendampinginya. Meskipun demikian, bukan berarti kehadiran suami kurang berarti. Bagi ibu, keberadaan suami tetaplah nomor satu. Oleh karena itu,
usahakan tidak menghilang dari pandangan matanya Danuatmaja, 2004.