13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma
berdiri, pusing atau sakit kepala. 14.
Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: 0 = tidak ada gejala sama sekali
1 = Satu dari gejala yang ada 2 = Sedang separuh dari gejala yang ada
3 = beratlebih dari ½ gejala yang ada 4 = sangat berat semua gejala ada
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
1. Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan. 2. Skor 14 – 20
= kecemasan ringan. 3. Skor 21 – 27
= kecemasan sedang. 4. Skor 28 – 41
= kecemasan berat. 5. Skor 42 – 56 = kecemasan berat sekali Hidayat, 2007.
7. Respon Psikologi Suami
Hari-hari dan minggu-minggu menjelang tanggal lahir yang diperkirakan ditandai oleh tindakan antisipasi dan rasa cemas. Perasaan bosan dan gelisah sering
ditemukan karena perhatian dipusatkan pada proses persalinan.Perhatian utama ayah ialah membawa ibu ke fasilitas medis tepat waktu untuk bersalin dan tidak
menunjukkan sikap acuh. Banyak ayah ingin mengetahui saat persalinan dan
menentukan saat yang tepat untuk pergi ke rumah sakit atau memanggil pemberi jasa pelayanan kesehatan Bobak, 2005.
Banyak ayah menanyakan perabot ruang bersalin,staf perawat, lokasi, dan ketersediaan pemberi jasa pelayanan kesehatan dan ahli anestesi. Ayah yang lain ingin
mengetahui apa yang diharapkan istri nya saat melahirkan. Ayah merasa takut terjadi kematian pada istri dan anaknya.Ketegangan dan kekhawatiran ayah yang tidak siap
dan tidak mendukung mudah menular kepada ibu. Keraguan dan ketakutan bahwa dirinya tidak mampu dapat benar-benar muncul, jika ibu tidak didukung. Rasa
percaya diri akan timbul, jika ia dapat menentukan tujuan yang realistis dan mendapat dukungan dari orang lain Bobak,2005.
B. PERSALINAN 1.
DEFINSI
Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar di uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan setelah 37 minggu tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai inpartu sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
Sumarah,dkk.,2009.
2. Tanda-tanda awal persalinan
a. Tahap pertama persalinan
Awal persalinan yang sesungguhnya ditunjukkan oleh satu atau lebih tanda- tanda berikut ini:
1 Awal kontraksi rahim yang berirama,teratur dan mungkin menyakitkan.
2 Keluarnya sejumlah lendir lengket kadang disertai dengan darah dari vagina tanda
awal 3
Keluarnya cairan dari vagina, disebabkan pecahnya selaput dari kantung ketubanMusbikin, 2006.
b. Tahap kedua persalinan
Tahap kedua ini diawali dengan terbukanya jalan lahir leher rahim sudah terbuka berarti kepala bayi dapat melaluinya. Kekuatan kontraksi rahim dibantu
tenaga siibu yang kuat pada waktu mengejan, akan mendorong kepala bayi yang berada pada otot dasar panggul, keluar dari saluran vagina.Tenaga pada waktu
mengejan didapat dengan cara si ibu menarik napas dalam-dalam, menahannya untuk beberapa saat, lalu mendorong sekuat tenaga, seolah-olah si ibu akan mengeluarkan
isi perut. Kalau bayi sudah lahir maka, berakhirlah tahap kedua persalinanMusbikin, 2006.
c. Tahap ketiga persalinan
Tahap ketiga persalinan adalah masa antara setelah bayi lahir dan plasenta keluar dari dari rahim. Beberapa saat setelah bayi lahir, rahim akan berkontraksi lagi.
Plasenta yang telah terlepas dari tempatnya melekat, akan berada dalam vagina bagian atas. Turunnya plasenta dalam vagina diiringi oleh keluarnya sebagian tali pusat,
cairan darah, dan kontraksi rahim. Bila bagian tali pusat yang telah keluar ditarik perlahan-lahan, dan penolong persalinan menekan perut siibu, maka plasenta akan
terdorong keluar dari saluran lahir. Dengan demikian selesainya keseluruhan proses