Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Gejala yang dirasakan di Rumah Sakit
Bersalin Sundari Medan Tahun 2015 Berdasarkan Kuesioner Kecemasan
No Gejala yang dirasakan suami
Skor
1 Perasaan cemas
76 2
Ketegangan 68
3 Ketakutan
52 4
Gangguan tidur 52
5 Gangguan kecerdasan
40 6
Perasaan tertekan 52
7 Gangguan tubuh otot
54 8
Gangguan panca indra 49
9 Gejala sakit jantung dan
pembuluh darah 45
10 Gejala pernafasan
43 11
Gejala pencernaan 46
12 13
14 Gejala kelamin
Gangguan sistem syaraf Tingkah Laku
103 118
Berdasarkan dari tabel 5.2 hasil jawaban dari responden diperoleh bahwa mayoritas jawaban-jawaban suami di gejala tingkah laku yaitu gelisah, tidak tenang, jari gemetar,
merasa tegang, otot tegang, nafas pendek dan cepat, muka merah, sukar kontsentrasi dengan skor 118.
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, kecemasan suami dalam
menghadapi istri bersalin normal dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Kecemasan di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan Tahun 2015
Dari hasil tabel diatas dapat diperoleh bahwa mayoritas suami dalam menghadapi istri bersalin normal pada primigravida mengalami kecemasan sedang dan kecemasan berat
sebanyak 46,7.
Tabel 5.4 Tabulasi Silang Umur dengan Tingkat Kecemasan Responden di Rumah Sakit Bersalin
Sundari Medan Tahun 2015
Berdasarkan tabel 5.4 di atas distribusi frekuensi umur dengan tingkat kecemasan suami menghadapi istri bersalin normal di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan tahun 2015
adalah mayoritas umur 20-25 tahun dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 64,7.
NO. Kecemasan
F
1. Kecemasan ringan
2 6,7
2. Kecemasan sedang
14 46,7
3. Kecemasan berat
14 46,7
Total 30
100
Tingkat kecemasa
n Kecemasan
ringan f
Kecemasan sedang
f Kecemasan
berat f
Total f
20-25 tahun
0 0 11 64,7
6 35,3 17 56,6
26-30 tahun
2 15,4 3 23,1
8 61,5 13 43,4
TOTAL 2 6,7
14 46,7 14 46,7 30 100
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan Responden di Rumah Sakit
Bersalin Sundari Medan Tahun 2015
Berdasarkan tabel 5.5 di atas distribusi frekuensi pekerjaan dengan kecemasan suami menghadapi istri bersalin normal di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan tahun 2015 adalah
mayoritas karyawan dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 54,5.
Tabel 5.6 Tabulasi Silang Pendidikan dengan Tingkat Kecemasan Responden di Rumah Sakit
Bersalin Sundari Medan Tahun 2015 Tingkat
kecemasan Kecemasan
ringan f
Kecemasan sedang
f Kecemasan
berat f
Total f
SMA 0 0
7 53,8 6 60,0
13 43,3 D3
0 0 0 0
1 100 1 3,4
S1 0 0
3 50,0 3 50,0
6 20,0 S2
2 15,4 4 40,0
4 30,8 10 33,3
TOTAL 2 6,7
14 46,7 14 46,7 30 100
Berdasarkan tabel 5.6 di atas distribusi frekuensi pendidikan dengan kecemasan suami menghadapi istri bersalin normal di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan tahun 2015 adalah
SMA dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 53,8.
Tingkat kecemasan
Kecemasan ringan
f Kecemasan
sedang f
Kecemasan berat
f Total
f
PNS 1 9,1
5 45,5 5 45,5
11 36,6 Wiraswasta
0 0 5 62,5
3 37,5 8 26,7
karyawan 1 9,1
4 36,4 6 54,5
11 36,7 TOTAL
2 6,7 14 46,7
14 46,7 30 100
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Suku dengan Tingkat Kecemasan Responden di Rumah Sakit Bersalin
Sundari Medan Tahun 2015
Berdasarkan tabel 5.6 di atas distribusi frekuensi suku dengan kecemasan suami menghadapi istri bersalin normal di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan tahun 2015 adalah
batak dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 46,7.
C. PEMBAHASAN 1.
Kecemasan Suami Menghadapi Istri Yang Bersalin Normal
Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh maka peneliti menyimpulkan terdapat gambaran yang signifikan tentang tingkat kecemasan suami menghadapi istri bersalin normal
di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan tahun 2015.
Data ini relevan dengan pendapat Bobak 2005 yang menyatakan suami yang ingin melindungi istri dari segala kemungkinan bahaya dan para calon ayah yang sangat khawatir
tentang kesehatan dan kesejahteraan bayinya yang belum hadir. Suami akan merasa cemas pada hari-hari dan minggu-minggu menjelang tanggal persalinan yang diperkirakan.
Tingkat kecemasan
Kecemasan ringan
f Kecemasan
sedang f
Kecemasan berat
f Total
f
Batak 2 13,3
7 46,7 4 40,0
15 50,0 Aceh
0 0 4 50,0
4 50,0 8 26,6 Jawa
0 0 0 0
1 100 1 3,4
Padang 0 0
3 50,0 3 50,0
6 20,0 TOTAL
2 6,7 14 46,7
14 46,7 30 100
Hal ini sesuai dengan penelitian Nurjanah 2013 yang memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan suami saat menghadapi persalinan istri sebagian
besar mengalami kecemasan ringan. Berdasarkan karakteristiknya sebagian besar mengalami kecemasan ringan pada usia menengah, pendidikan rendah, dan bekerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan bahwa suami yang menghadapi istri bersalin normal memiliki kecemasan, karena suami merasa khawatir tentang keselamatan istri
dan bayi nya. Suami merasa cemas ketika melihat istri nya kesakitan tetapi dia tidak bisa mengurangi rasa sakit itu.
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut yang bertujuan untuk menginterpretasikan data hasil penelitian dan kemudian
dibandingkan dengan konsep atau teori yang terkait. 1.
Tingkat Kecemasan Suami Berdasarkan Karakteristik Suami
Tingkat kecemasan suami saat menghadapi persalinilan istri sangat bervariasi, berdasarkan penelitian yang saya lakukan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30
responden dan didapatkan tingkat kecemasan yang bervariasi. Sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang 14 dan kecemasan berat yaitu sebanyak 14 responden 46,7.
Bervariasinya tingkat kecemasan suami saat menghadapi persalinan istri menguatkan pendapat Lukaningsih, 2011 yang menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu penyerta yang
normal dari pertumbuhan, dari perubahan, dan dari pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba. Berdasatkan Tabel 5.3 tingkat kecemasan suami saat menghadapi persalinan istri
dapat diketahui sebanyak 30 responden mengalami kecemasan berat, pendapat yang dikemukakan oleh Lukaningsih, 2011 mengatakan bahwa pertambahan anggota keluarga dan
kelahiran merupakan peristiwa besar dalam kehidupan ditambahkan pendapat Maryunani, 2010 yang mengatakan bahwa persalinan merupakan peristiwa yang menyebabkan keluarga
berada dalam situasi krisis. Persalinan merupakan pengalaman yang penuh dengan kecemasan baik bagi ibu bersalin maupun keluarga, terutama suami sebagai orang terdekat
dengan ibu bersalin. Berikut akan dibahas mengenai tingkat kecemasan suami berdasarkan karakteristik suami. Karakteristik suami yang diteliti dan akan dibahas dalam penelitian ini
meliputi umur,suku, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. a.
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Suami Berdasarkan Umur Mayoritas tingkat kecemasan suami saat menghadapi istri bersalin normal yaitu pada
usia 20-25 tahun yaitu sebanyak 17 responden 56,6 dan 13 responden diantarnya mengalami kecemasan ringan. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya kecemasan pada seseorang, hal ini sesuai dengan pendapat Musbikin, 2006 yang mengatakan bahwa pada umumnya kecemasan seseorang berkembang pada usia remaja dan
dewasa awal, kondisi ini dapat menjadi panik pada usia remaja akhir sampai uisa 30an. Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan bahwa kecemasan berat banyak dialami
pada usia muda 20-25 tahun dan usia 26-30 tahun yaitu masing-masing 13 responden. Stuart, 2007 berpendapat bahwa kecemasan yang timbul karena faktor usia berkaitan
dengan sedikit banyaknya pengalaman masa lalu terhadap hal yang sama yang dapat menyebabkan kecemasaan. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa usia suami saat
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan suami saat menghadapi persalinan istri. b.
Distribusi Frekusensi Tingkat Kecemasan Suami Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan pada pendidikan S2 yaitu sebanyak 2 responden 15,4 dan
sebagian besar mengalami kecemasan berat dengan pendidikan rendah yaitu sebanyak 6 responden 60,0. Pendidikan pada setiap orang memiliki arti masing-masing. Pendidikan