Tindakan Nonfarmakologis PENGELOLAAN KASUS

2.1.6 Upaya Mengatasi Ketidaknyamana Nyeri a. Intervensi Farmakologis

Menangani nyeri yang dialami pasien melalui intervensi farmakologis dilakukan dalam kolaborasi dengan dokteratau pemberi perawatan utama lainnyadan pasien.Obat-obat tertentu untuk peñatalaksanaan nyeri mungkin di resepkan atau kateter epidural mungkin dipasang untuk pemberian dosis awal.Namun demikian, adalah perawat yang memepertahankan analgetsia, mengkaji keefektifannya, dan melaporkanjika intervensi tersebut tidak efektif atau menimbulkan efeksamping.Penatalaksanaan nyeri memerlukan kolaborasi erat dan komunikasiyang efektif diantara pembrian perawatan kesehatan Smeltzer Bare, 2002.

b. Tindakan Nonfarmakologis

Banyak pasien dan anggota tim kesehatan cenderung untuk memandang obat sebagai satu-satunya metode untuk menghilangkan nyeri. Namun begitu, banyak aktfitas keperawatan non farmakologi yang dapat membantu dalam menghilangkan nyeri. Metode pereda nyeri non farmakologis biasanya mempunyai resiko yang sangat rendah. Meskipun tindakan bukan merupakan pergantian untuk obat-obatan, tindakan tersebut mungkin diperlukan atau sesuai untuk mempersingkat episodenyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Trauma saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau berhari- hari, mengkombinasikan teknik non-farmakologi dengan obat-obatan mungkin cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri Smeltzer Bare, 2002. Universitas Sumatera Utara • Stimulasi dan Masase Kutaneus Teori gate control nyeri seperti yang dijelaskan sebelumnya, bertujuan menstimulasi serabut-serabut yang menstimulasi sensasi tidak nyeri memblok atau menurunkan transmisi implus nyeri.Beberapa strategi penghilang nyeri non- farmakologis, termasuk menggosok kulit dan menggunakan panas dan dingin adalah berdasarkan mekanisme ini.Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum sering di pusatkan pada punggung dan bahu Smeltzer Bare, 2002. • Terapi Es dan Panas Terapi es dingin dan panas dapat menjadi strategi peredahan nyeri yang efektif pada beberapa keadaan. Diduga bahwa terapi es dan panas bekerja menstimulasi reseptor tidak nyeri non-nosiseptor dalam bidang reseptor yang sama seperti pada cedera Smeltzer Bare, 2002. Terapi es dapat menurunkan prostaglandin, yang memperkuat sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat inflamasi. Agar efektif, es harus diletakkan pada tempat cedera segera setelah cedera terjadi.Penggunaan panas mempunyai keuntungan meningkatan aliran darah kesuatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan Smeltzer Bare, 2002. • Stimulasi Saraf Elektrik Transkutan Stimulasi saraf elektris transkutan TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengungpada area nyeri.TENS digunakan pada pasien pascaoperatif elektroda diletakkan di sekitar Universitas Sumatera Utara luka bedah.TENS adalah efek plasebo pasien mengharapkan efektif dan pembentukan endofrin, yang juga memblok trasmisi nyeri Smeltzer Bare, 2002. • Distraksi Distraksi yang mencakup memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri dapat menjadi strategi sangat penting dan mungkin merupakan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap tekhnik kognitif efektif lainnya.distraksi dapat berkisar dari hanya pencegahan monoton sampai menggunakan aktivitas fisik dan mental yang sangat kompleks Smeltzer Bare, 2002. • Teknik Relaksasi Relaksasi otot skeletal di percaya dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri.Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama.Pasien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman.Teknik relaksasi, juga tindakan peredahan nyeri non-invasive lainnya Smeltzer Bare, 2002. • Imajinasi terbimbing Imajinasi terbimbing adalah menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara yang diracang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu. Contoh, imajinasi terbimbing untuk relaksasi dan meredakan nyeri dapat terdiri atas menggabungkan napas berirama lambat dengan suatu banyangan mental relaksasi dan kenyamanan Smeltzer Bare, 2002. Universitas Sumatera Utara • Hipnosis Hipnosis efektif dalam meredakan nyeri atau menurunkan jumlah analgesic yang dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis. Teknik ini mungkin membantu dalam peredahan nyeri trutama dalam situasi sulit misalnya, luka bakar Smeltzer Bare, 2002.

2.2 Asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar nyeri 2.1.1 Pengkajian