Defenisi Nyeri Penyebab Nyeri

BAB 2 PENGELOLAAN KASUS

2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri

2.1.1 Defenisi Nyeri

Nyeri menurut Asmadi 2008 merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual. Dikatakan bersifat individual karena respons individual terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu sama yang lainnya. Hal tersebut menjadi dasar bagi perawat dalam mengatasi nyeri pada klien. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial Smeltzer Bare, 2001.

2.1.2 Penyebab Nyeri

Penyebab nyeri dapat di klasifikasikan kedalam dua golongan yaitu penyebab yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik misalnya, penyebab nyeri adalah trauma baik trauma mekanik, termis, kimiawi, maupun elektrik, neoplasma, pradangan, ganguan sirkulasi darah, dan lain-lain. Secara fsikis, penyebabnya nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis Asmadi, 2008. Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung-ujung saraf bebas mengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, atau trauma luka. Truma termis menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin. Trauma kimia terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang Universitas Sumatera Utara kuat. Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai resepto rasa nyeri Asmadi, 2008. Neoplasma menyebutkan nyeri karena tejadinya tekanan atau kerusakan jaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga karena tarikan, jepitan dan metastase. Nyeri pada peradangan terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseftor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan Asmadi, 2008. Dapat disimpulkan bahwa nyeri yang menyebabkan oleh faktor fisik berkaitan dengan gangguan serabut saraf reseptor nyeri. Saraf reseftor ini terletak dan terbesar pada lapisan kulit dan lapisan jaringan-jaringan tertentuyang terletak lebih dalam Asmadi, 2008. Nyeri disebabkan faktor fisiologis merupakan nyeri yang dirasakan bahkan karena penyebab organik, melainkan akibat trauma psikologis dan dan pengaruh terhadap fisik. Kasus ini dapat dijumpai pada kasus yang termasuk kategori psikomotorik. Nyeri karena faktor ini disebut pula psychogenic pain Asmadi, 2008.

2.1.3 Klasifikasi Nyeri