Pengertian Penyalahgunaan Narkoba. Penyalahgunaan

25

2.2.1 Pengertian Penyalahgunaan Narkoba.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba di luar keperluan medis, tanpa pengawasan dokter dan merupakan perbuatan melanggar hukum Pasal 59, Undang-undang Nomor 5, tahun 1997, tentang Psikotropika dan Pasal 84, 85 dn 86, Undang-undang Nomor 35, tahun 2009, tentang Narkotika. Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu proses yang makin meningkat dari taraf coba-coba ke taraf penggunaan untuk hiburan, penggunaan situasional, penggunaan teratur sampai kepada ketergantungan. Memasuki taraf coba-coba bisa langsung terseret kepada taraf ketergantungan oleh karena sifat narkoba yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan yang tinggi. Penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan gangguan-gangguan tertentu pada badan dan jiwa seseorang dengan akibat sosial yang tidak diinginkan dan merugikan. Widjono, 1981:1. Penggunaan narkoba secara suntik dan menggunakan jarum suntik secara bergilir dapat menimbulkan ketularan penyakit HIVAIDS. Hepatitis B, Hepatitis C, dan penyakit infeksi lainnya yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh. Penggunaan narkoba secara berulang kali akan menimbulkan ketergantungan yang makin lama memerlukan jumlah narkoba yang makin tinggi dosisnya untuk menghasilkan khasiat yang sama menimbulkan daya toleransi. Bila pemakaian narkoba dihentikan atau dikurangi secara mendadak akan menimbulkan gejala putus narkoba withdrawal syndrome, yaitu perasaan nyeri seluruh badan yang tidak terperikan. Sekali mencoba narkoba berisiko timbul keinginan untuk mencoba dan mencoba lagi sehingga akhirnya timbul ketagihan dan ketergantungan. Pada 26 umumnya, baru timbul keinginan untuk menghentikannya dalam keadaan sudah terlambat, yaitu sudah berada dalam cengkeraman ketergantungan yang tidak bisa ditinggalkan BNN, 2004: 9-10. Penyalahgunan adalah seseorang yang mempunyai masalah secara langsung berhubungan dengan narkoba. Masalah tersebut bisa muncul dalam ranah fisik, mental, emosional, maupun spritual. Penyalah guna menolak untuk berhenti sama sekali dan selamanya. Sedangkan pecandu adalah seseorang yang sudah mengalami hasratobsesi secara mental dan emosional serta fisik. Bagi pecandu, tidak ada hal yang lebih penting selain memperoleh narkoba, sehingga jika tidak mendapatkannya, ia akan mengalami gejala-gejala putus obat dan kesakitan.

2.2.2 Mekanisme Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba

Dokumen yang terkait

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

3 61 89

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

3 68 159

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Kelurahaan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Kelurahaan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Kelurahaan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

0 0 10

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Kelurahaan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

0 1 51

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Kelurahaan Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

0 0 4

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 16

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 2

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 33