41
2. Perubahan Emosional Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonal tadi adalah perubahan
dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan fisik hormon tadi dan juga pengaruh lingkungan yang terkait dengan perubahan
badaniah tersebut. Hormonal menyebabkan perubahan seksual dan menimbulkan dorongan-dorongan dan perasaan-perasaan baru.
Keseimbangan hormonal yang baru menyebabkan individu merasakan hal- hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Keterbatasannya untuk secara
kognitif mengolah perubahan-perubahan baru tersebut bisa membawa perubahan besar dalam fluktuasi emosinya. Dikombinasikan dengan pengaruh-pengaruh
sosial yang juga senantiasa berubah, seperti tekanan dari teman sebaya, media masa dan minat pada jenis seks lain, remaja menjadi lebih terorientasi secara
seksual. Ini semua menuntut kemampuan pengendalian dan pengaturan baru atas perilakunya.
2.7 Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba
Masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal, seiring ditandai dengan konflik dan stress. Dalam
masa peralihan ini remaja perlu banyak belajar berbagai keterampilan intelektual dan sosial baru. Perjuangan remaja untuk dapat berfungsi dengan tepat dalam
peran-peran baru mereka, sering menimbulkan situasi yang penuh stres dan untuk mengatasi hal tersebut banyak diantara mereka yang lari atau menggunakan
narkoba, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menggunakan narkoba sebagai ssimbol pemberontak terhadap keluarganya.
42
Sejumlah ahli menyatakan bahwa pada saat ini penggunaan dan penyalahgunaan obat dan zat adiktif lainnyaa merupakan suatu bagian penting
dalam kehidupan sebagian besar remaja. Hal ini sebenarnya tidak hanya berdampak kepada kesehatan mereka tetapi juga berimplikasi pada berbagai
perilaku beresiko dan anti sosial, seperti tindak kejahatan, kekerasan, delinkuensi dan seks bebas. Menurut Brunswik 1991 dan Steinberg 2002, banyak remaja
yang berjuang untuk mencapai perasaan identitas personal dengan mencoba menggunakan zat adiktif sebagai upaya untuk mencoba perilaku dan ide-ide baru,
dan juga mendapatkan pengakuan Afiatin,2008:14.
2.8 Alasan Remaja Menggunakan Narkoba
Banyak remaja yang menggunakan narkoba karena dorongan ingin tahu atau karena diolok-olok oleh teman sebaya sehingga ikut-ikutan meniru. Dari
yang semula sekedar iseng ini kemudian menjadi kebiasaan, dan akhirnya kecanduan yang kronis. Ada pula remaja yang menyalahgunakan narkotika karena
sekedar ingin mendapatkan status sosial, pengakuan dan gengsi, untuk gagah- gagahan atau mengikuti mode. Tetapi ada juga yang mengkonsumsi narkotika
disebabkan oleh keinginan untuk menghindari kesulitan hidup da konflik-konflik batin.
Hermanwan 1986 menggemukakan sejumlah alasan remaja menggunakan narkotika, diantaranya:
a Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan yang
berbahaya atau riskan seperti misalnya berkelahi dan ngebut.Untuk menantang atau melawan otoritas, misalnya orangtua, guru, dn hukum.
43
b Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks.
c Untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-
pengalaman emosional. d
Untuk berusaha agar menemukan arti dalam hidup. e
Untuk mengisi kekosongan dan perasaan bosan karena kurang kesibukan f
Untuk menghilangkan rasa frustasi dan kegelisahan yang disebabkan oleh suatu problem yang tidak dapat diatasi dan jalan-jalan pikiran yang buntu.
g Untuk mengikuti kemauan teman dan memupuk solidaritas dengan teman.
Karena didorong oleh rasa ingin tahu dan iseng Afiatin,2008:15.
2.9 Faktor-Faktor Remaja Menggunakan Narkoba