Metode pengambilan sampel Jumlah sampel penelitian

tingkat perkuliahan seorang mahasiswa Fakultas Psikologi USU maka pengalaman berbicara di depan umum dalam hal ini melakukan presentasi di depan kelas akan semakin banyak. Dengan kata lain angkatan atau stambuk dapat mewakili pengalaman individu dalam melakukan presentasi. Mengingat mahasiswa angkatan 2009 baru mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester dimana pengalaman melakukan presentasi di depan kelas belum terlalu banyak, dan untuk menghindari kesenjangan yang terlalu tinggi dengan angkatan-angkatan di atasnya, maka peneliti membatasi subjek penelitiannya hanya dari mahasiswa angkatan 2005 sampai dengan 2008 saja. b. Masih aktif dalam perkuliahantidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan Akademik PKA

2. Metode pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengembilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2007. Teknik nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu Sugiyono, 2007. Pada penelitian ini Astrid Indi Dwisty Anwar : Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. peneliti tidak mengambil sampel dari setiap angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang masih aktif yaitu dari angkatan 2003 sampai dengan 2009, namun peneliti hanya mengambil sampel dari angkatan 2005, 2006, 2007, dan 2008 saja. Peneliti mempertimbangkan beberapa hal dalam pengambilan sampel ini. Sampel dari angkatan 2003 dan 2004 tidak diambil karena alasan terlalu sedikitnya jumlah mahasiswa dan kesulitan untuk menemui mahasiswa dari angkatan tersebut. Angkatan 2009 tidak diikutsertakan karena mengingat mahasiswa angkatan 2009 baru mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester dimana pengalaman melakukan presentasi di depan kelas belum terlalu banyak, dan untuk menghindari kesenjangan yang terlalu tinggi dengan angkatan- angkatan di atasnya, maka peneliti membatasi subjek penelitiannya hanya dari mahasiswa angkatan 2005 sampai dengan 2008 saja.

3. Jumlah sampel penelitian

Azwar 2007 menyatakan bahwa secara tradisional, statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah 184 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King dengan taraf kesalahan 5. Jumlah mahasiswa dari angkatan 2005 sampai dengan 2008 adalah 416 orang. Taraf kesalahan 5 berarti interval kepercayaannya adalah 95, sehingga faktor pengalinya adalah 1,195. Dengan melihat nomogram Herry King tersebut, maka dari angka 416 ditarik garis lurus melewati taraf kesalahan 5 dan ditemukan titik angka di atas 40, Astrid Indi Dwisty Anwar : Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. kurang lebih ada di titik 37. Maka jumlah sampel yang diambil adalah 0,37 x 416 x 1,195 = 183,9 dibulatkan menjadi 184 orang.

D. Metode Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 89 124

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DIDEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasaan saat Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah S

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasaan saat Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI Hubungan antara Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi pada Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI Hubungan antara Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi pada Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM Hubungan Antara Berpikir Positif Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM Hubungan Antara Berpikir Positif Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum.

3 13 13

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA PSIKOLOGI

1 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM 1. Pengertian Kecemasan Berbicara - HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI, KEPERCAYAAN DIRI DAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM P ADA MAHASISWA KEPERAWATAN S1 ANGKATAN 2

0 1 27

KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM DITINJAU DARI SELF-EFFICACY MAHASISWA BARU UKWMS SKRIPSI

0 0 20