Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009.
Persepsi mengenai birokrasi adalah sebuah proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif dalam penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta
pemberian arti mengenai struktural dan norma yang digunakan dalam setiap organisasi yang dirancang untuk menangani tugas administratif dalam skala besar
serta mengkoordinasikan pekerjaan orang banyak secara sistematis sebagai rangsang yang diterima. Persepsi mengenai birokrasi akan diukur berdasarkan
dimensi-dimensi birokrasi berdasarkan teori Hall dalam Kast Rosenweight, 1985.
Pengukuran variabel persepsi mengenai birokrasi akan dilakukan dengan memperhatikan enam dimensi birokrasi yang dikemukakan oleh Hall dalam Kast
Rosenweight, 1985, yaitu: 1 pembagian kerja, 2 spesialisasi kerja, 3 prinsip hirarki, 4 peraturan-peraturan, 5 impersonality, 6 kualifikasi teknis.
Semakin tinggi skor skala yang diperoleh maka semakin buruk pula persepsi perawat mengenai birokrasi.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan sampel Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan
suatu faktor penting yang harus diperhatikan Hadi, 2000. Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah
subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di gedung baru
Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di gedung baru Rumah Sakit Pirngadi Medan. Penetapan karakteristik populasi
sangat diperlukan untuk menjamin homogenitasnya. Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perawat yang bekerja di gedung baru Rumah Sakit Pirngadi Medan.
2. Masa kerja di atas 1 tahun. Individu dianggap telah memahami serta
beradaptasi dengan nilai-nilai, tujuan, dan aturan dalam organisasi.
3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil
sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwanti, 1994. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan metode simple random sampling.
Simple random sampling merupakan metode pengambilan sampel yang
dilakukan secara acak dan sangat sederhana. Subjek penelitian akan dipilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota populasi untuk
menjadi subjek penelitian adalah sama besar Istijanto, 2006. Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel. Azwar
2000 menyatakan tidak ada angka yang dikatakan dengan pasti, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah
cukup banyak. Berdasarkan pernyataan Azwar 2000, maka jumlah sampel
Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009.
dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil acak 70 nama perawat sebagai subjek
penelitian dari 236 nama perawat yang ada.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data