Metode dan Alat Pengumpulan Data

Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil acak 70 nama perawat sebagai subjek penelitian dari 236 nama perawat yang ada.

D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan data psikologis atau disebut dengan Metode Skala. Metode Skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator- indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi berikut: 1. Subjek adalah orang yang peling tahu tentang dirinya. 2. Hal-hal yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua skala, yaitu: skala stres kerja dan skala persepsi mengenai birokrasi. 1. Skala Stres Kerja Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. Skala stres kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologis yang terdiri dari butir pernyataan yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Beehr dan Newman dalam Luthans, 1998. Model skala stres kerja ini menggunakan skala model Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju SS, setuju S, netral N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable yaitu: SS=5, S=4, N= 3, TS=2 dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable yaitu SS=1, S=2, N= 3, TS=4 dan STS=5. Distribusi aitem skala stres kerja dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Distribusi aitem skala stres kerja Aspek Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Fisik 1, 7, 13, 19, 25, 31 4, 10, 16, 22, 28, 34 12 2. Psikis 2, 8, 14, 20, 26, 32 5, 11, 17, 23, 29, 11 3. Perilaku 3, 9, 15, 21, 27, 33 6, 12, 18, 24, 30, 35 12 Total 18 17 35 2. Skala Persepsi Mengenai Birokrasi Model skala persepsi mengenai birokrasi ini juga menggunakan skala model Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. bobot penilaian untuk pernyataan favourable yaitu: SS=5, S=4, N= 3, TS=2 dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable yaitu SS=1, S=2, N= 3, TS=4 dan STS=5. Distribusi aitem skala persepsi mengenai birokrasi dapat dilihat dalam pada tabel 2. Tabel 2. . Distribusi aitem skala persepsi mengenai birokrasi Dimensi Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Pembagian kerja 7, 19, 31, 43, 55 1, 13, 25, 37, 49 10 2. Spesialiasasi kerja 8, 20, 32, 44, 56 2, 14, 26, 38, 50 10 3. Prinsip Hirarki 9, 21, 33, 45, 57 3, 15, 27, 39, 51 10 4.Peraturan-peraturan 10, 22, 34, 46, 58 4, 16, 28, 40, 52 10 5. Impersonality 11, 23, 35, 47, 59 5, 17, 29, 41, 53 10 6. Kualifikasi teknis 12, 24, 36, 48, 60 6, 18, 30, 42, 54 10 Total 30 30 60 3. Uji coba alat ukur Alat ukur penelitian tersebut sebelum digunakan untuk memperoleh data-data penelitian, diujicobakan terlebih dahulu agar diperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hal-hal yang dilakukan pada saat uji coba alat ukur adalah: Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. a. Validitas alat ukur Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2000. Uji validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat soal dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi dicapai dengan dengan melakukan validitas tampilan dan validitas logik. Validitas tampilan adalah validitas yang didasarkan pada penilaian format tampilan ukur yang dilakukan dengan cara membuat tampilan fisik alat ukur yang rapi, penggunaan kata, dan petunjuk penggunaan sederhana agar subjek penelitian termotivasi untuk mengisi alat ukur tersebut. Sedangkan validitas logik dilakukan untuk melihat sejauh mana alat ukur tersebut merepresentasikan ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik yang tinggi, suatu alat ukur dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar aitem yang relevan dan perlu menjadi bagian alat ukur secara keseluruhan yang mengacu pada distribusi aitem skala. Pada penelitian ini, peneliti memperkuat validitas isi dengan meminta Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. pertimbangan professional judgement, yaitu dosen pembimbing peneliti Azwar, 2000. b. Uji daya beda aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri, dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment , yang dianalisis dengan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 15.0. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000. Indeks diskriminasi aitem yang baik adalah antara 0,2 sampai 0,2. Uji daya beda aitem dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala stres kerja dan skala persepsi mengenai birokrasi, dengan indeks diskriminasi aitem 0,275. c. Reliabilitas alat ukur Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. Reliabilitas adalah indeks sejauh mana pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas dapat juga dikatakan sebagai kepercayaan, kehandalan, keajegan, stabil, konsistensi Azwar, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem yang dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. semakin tinggi koefisien mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas Azwar, 2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes pada sekelompok subyek, dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala psikologi itu sendiri. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Selain itu dengan menyajikan tes hanya satu kali, maka masalah yang mungkin timbul bila menggunakan pendekatan reliabilitas tes ulang dapat dihindari, yakni terjadinya efek bawaan. Alasan lainnya adalah dirancangnya alat ukur oleh peneliti tanpa mempertimbangkan adanya adanya alat ukur lain yang sejajar atau pararel Azwar, 2000. Teknik estimasi reliabilitas yang digunkan untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach dengan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 15.0. Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. 4. Hasil uji coba alat ukur Skala stres kerja dan skala persepsi mengenai birokrasi diuji cobakan pada 70 perawat yang bekerja di gedung baru Rumah Sakit Pirngadi Medan. a. Hasil uji coba skala stres kerja Setelah dilakukan uji coba, maka dari 35 aitem skala stres kerja terdapat 18 aitem yang sesuai dengan harga kritis r Product Moment 0.275. Nilai daya beda aitem bergerak dari 0.279 sampai dengan 0.747 dengan reliabilitas sebesar 0.883. Semua aitem yang sahih tersebut diikutsertakan dalam penelitian ini. Distribusi aitem skala stres kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Distibusi aitem skala stres kerja setelah uji coba Aspek Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Fisik 1, 7, 13, 19, 25, 31 10 7 2. Psikis 2, 8, 14, 20, 26, 32 - 6 3. Perilaku 3, 9, 15, 21 24 5 Total 16 2 18 Tabel 4. Distribusi aitem skala stres kerja untuk penelitian Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. Aspek Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Fisik 1, 4, 8, 11, 15, 17 7 7 2. Psikis 2, 5, 9, 12, 16, 18 - 6 3. Perilaku 3, 6, 10, 13 14 5 Total 16 2 18 b. Hasil uji coba skala persepsi mengenai birokrasi Setelah dilakukan uji coba, maka dari 60 aitem skala stres kerja terdapat 29 aitem yang sesuai dengan harga kritis r Product Moment 0.275. Nilai daya beda aitem bergerak dari 0.301 sampai dengan 0.810 dengan reliabilitas sebesar 0.928. Semua aitem yang sahih tersebut diikutsertakan dalam penelitian ini. Distribusi aitem skala stres kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Distibusi aitem skala persepsi mengenai birokrasi setelah uji coba Dimensi Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Pembagian kerja 1, 13, 25, 37, 49 - 5 2. Spesialiasasi kerja 14, 26, 38, 50 - 4 3. Prinsip Hirarki 3, 15, 27, 39, 51 - 5 4.Peraturan-peraturan 4, 16, 28, 40, 52 22 6 5. Impersonality 5, 17, 41, 53 23 5 6. Kualifikasi teknis 6, 18, 30, 42 - 4 Total 27 2 29 Tabel 6. Distribusi aitem skala persepsi mengenai birokrasi Bontor Ebenezer Sinamo : Pengaruh Persepsi Mengenai Birokrasi Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Pirngadi Medan, 2009. untuk penelitian Dimensi Mendukung Tidak Mendukung Jumlah 1. Pembagian kerja 1, 6, 14, 19, 25 - 5 2. Spesialiasasi kerja 7, 15, 20, 26 - 4 3. Prinsip Hirarki 2, 8, 16, 21, 27 - 5 4.Peraturan-peraturan 3, 9, 17, 22, 28 12 6 5. Impersonality 4, 10, 23, 29 13 5 6. Kualifikasi teknis 5, 11, 18, 24 - 4 Total 27 2 29

E. Prosedur Penelitian