Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
Selain cara pengobatan dengan non farmakologis, penatalaksanaan hipertensi adalah penatalaksanaan farmakologis atau dengan obat-obatan. Pengobatan
hipertensi berlandaskan beberapa prinsip yaitu:
3
i. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan penyebab hipertensi.
ii. Pengobatan hipertensi esensial di tujukan untuk menurunkan tekanan darah agar memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
iii. Upaya menurunkan tekanan darah di capai dengan menggunakan obat anti hipertensi.
iv. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup.
Tujuan utama pengobatan penderita adalah tercapainya penurunan maksimum risiko total morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Hal ini
memerlukan pengobatan semua faktor resiko. Prinsip pengobatan farmakologis dimulai dengan obat dosis rendah terlebih dahulu, dinaikkan
secara perlahan.
2.8. Pencegahan Hipertensi
a. Pencegahan Primer Pencegahan primer pada hipertensi adalah pencegahan dini pada individu
yang belum menderita hipertensi. Tujuan pencegahan primer adalah untuk menghindari terjadinya penyakit. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan
mengadakan penyuluhan yang menjelaskan dan melibatkan tindakan individu untuk
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
mencegah terjadinya penyakit melalui usaha tindakan kesehatan gizi, penghindaran atau pengendalian berat badan, pengendalian asupan natrium dan alkohol serta
penghilangan stres.
17
b. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder di ditujukan kepada individu yang memiliki resiko
untuk terjadinya hipertensi. Pencegahan sekunder dilakukan dengan pemeriksaan dini untuk mendeteksi adanya hipertensi dan melakukan terapi bukan obat dan terapi
obat. Terapi bukan obat dilakukan dengan pengurangan berat badan pasien hipertensi. Menurut penelitian Reisin 1978, di dapatkan dari 81 pasien hipertensi kegemukan
sedang yang kehilangan rata-rata 9 kilogram selama 4 minggu dengan diet rendah kalori, 79 orang mempunyai penurunan tekanan darah bermakna rata-rata 2620
mmHg. Pembatasan natrium juga pada penderita hipertensi berpengaruh pada penurunan tekanan darah.
Terapi obat yang merupakan salah satu pencegahan sekunder penderita hipertensi dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi. Banyak obat anti
hipertensi tersedia sekarang, dan lebih banyak lagi yang diperkenalkan pada kecepatan yang cepat untuk pengendalian hipertensi. Semua obat anti hipertensi yang
tersedia mempunyai efek samping, beberapa mungkin meningkatkan resiko kardiovaskular, bahkan sewaktu menurunkan resiko kardiovaskular tekanan darah
yang tinggi.
17
c. Pencegahan Tersier
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
Tahap pencegahan tertier adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang di timbulkan akibat suatu penyakit. Pencegahan tersier pada
hipertensi ditujukan pada pasien yang telah terkena hipertensi. Tindakan yang dilakukan dalam pencegahan tersier adalah untuk mengurangi akibat komplikasi-
komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi seperti stroke, gangguan ginjal, jantung koroner dan gangguan penglihatan.
37
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: