Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
darah secara otomatis. Peningkatan tekanan yang dialami berulang kali karena stres, pada akhirnya akan menyebabkan tekanan darah tinggi yang menetap. Peningkatan
tekanan darah yang menetap karena stres tidak terlihat nyata pada pria.
18
vi. Aktifitas fisik kurang Orang yang banyak duduk dengan tekanan darah normal kemungkinannya
untuk terkena tekanan darah tinggi 20-50 lebih besar dibandingkan dengan orang yang aktif.
17
Latihan fisik aerobik sedang secara teratur jalan atau renang selama 30-45 menit 3-4 kali seminggu lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan
dengan olah raga berat seperti lari. Latihan fisik isometrik seperti angkat besi dapat meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari bagi yang beresiko terkena
hipertensi.
9
2.4. Gejala Klinis
Hipertensi esensial sering kali berlangsung tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ-organ sasaran seperti ginjal, mata dan
jantung. Gejala-gejala yang umumnya dirasakan penderita adalah pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah
lelah dan mata berkunang-kunang.
10
Gejala hipertensi yang di jumpai pada komplikasi adalah gangguan penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal dan gangguan
serebral yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang menyebabkan kelumpuhan gangguan kesadaran hingga koma.
3
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
2.5. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ-
organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ sebagai berikut:
5
a. Jantung Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung koroner. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan
semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan
menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut
Gagal Jantung. b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal, akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan
tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository©2009
d. Mata Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan
dapat menimbulkan kebutaan.
5
2.6. Diagnosa Hipertensi