Adelina Br Ginting : Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
n = Z
2 1-
2
P1 – Pd
2
n = jumlah sampel Z = derajat kemaknaan
P = proporsi terjadinya ketidaksesuaian pelaksanaan dengan standar d = presisi
3.3 Teknik Pengumpulan Sampel
Responden diambil dengan menggunakan metode sampling berdasarkan stratifikasi stratified sampling Kuncoro, 2003 dengan membagi populasi dalam
empat kelompok berdasarkan pekerjaan dari APA, yakni: APA berprofesi PNS Depkes, APA berprofesi PNS Non Depkes, APA berprofesi Pegawai Swasta, dan
APA berprofesi Lain-lain. Dari masing-masing kelompok diambil 17 responden
secara quota sampling sehingga jumlah total adalah 68 responden. 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner, dimana berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 13 butir aspek pengelolaan sumber
daya, 13 butir aspek pelayanan, dan 4 butir aspek evaluasi mutu pelayanan
3.5 Pengumpulan Data
Angket yang telah diserahkan kepada tiap responden, dikumpulkan kembali setelah jangka waktu dua hari penyerahan angket. Data yang
dikumpulkan meliputi data apotek: jenis kepemilikan apotek, jumlah asisten apoteker, jumlah apoteker pendamping, dan jumlah resep per hari. Data apoteker
meliputi frekuensi kehadiran APA di apotek dan pelatihan yang pernah diikuti
Adelina Br Ginting : Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
APA. Data pelaksanaan pelayanan, evaluasi mutu pelayanan, dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan di apotek
3.6 Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian diolah dengan program Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabel silang dan grafik. Perolehan skor untuk tiap
angket dihitung dengan cara seperti yang tertera pada lampiran perhitungan skor.
3.7 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menyiapkan lembar kuesioner yang akan diisi responden. 2.
Mengunjungi Apoteker Pengelola Apotek APA di apotek dan di tempat kerja APA, diminta kesediaannya sebagai responden untuk
mengisi kuesioner. 3.
Mengambil data penelitian dengan mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden.
4. Mengedit hasil kue sioner.
5. Melakukan analisis data hasil kuesioner dan membuat laporan
penelitian.
3.8 Defenisi Operasional
1. Penerapan standar pelayanan kefarmasian merupakan pelaksanaan butir-
butir standar pelayanan kefarmasian dengan menggunakan pengukuran metode Guttman Sugiyono, 2008, selanjutnya dibagi dalam tiga indikator
yaitu baik 81-100, cukup 61-80, dan kurang 20-60.
Adelina Br Ginting : Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. APA yang berprofesi Lain-lain adalah apoteker yang tidak memiliki
pekerjaan lain selain APA, Apoteker yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, sebagai ibu rumah tangga, Pensiunan PNS, Pensiunan
Pegawai swasta, dan Pensiunan PTPN-3. 3.
Administrasi adalah kegiatan yang meliputi pencatatan keluar masuk sediaan, pengobatan pasien, pengarsipan resep, pelaporan narkotika, dan
dokumentasi monitoring pengobatan pasien. 4.
Pengkajian resep adalah suatu proses kegiatan pemeriksaan resep yang meliputi kelengkapan, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinik
resep.
Adelina Br Ginting : Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kota Medan