Hasil Uji Asumsi Klasik

84 Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Dari tabel 4.13 diatas terlihat bahwa tidak terdapat multikolonieritas dalam model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis, karena variabel independen, yaitu total quality management mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,356 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 2,809. Sedangkan variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,385 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 2,599. Dan variabel sistem penghargaan mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,843 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 1,186. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan penelitian ini dikatakan ideal.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 13,415 3,114 4,308 ,000 TQM -,027 ,090 -,045 -,306 ,760 ,356 2,809 SPK ,592 ,181 ,463 3,264 ,002 ,385 2,599 SP ,147 ,038 ,372 3,880 ,000 ,843 1,186 a. Dependent Variabel: KM Sumber: Hasil SPSS Sumber: Hasil SPSS Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot Pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi ini layak untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan. 86

c. Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal tersebut menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, apabila data titik menyebar menjauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2011:160. Dengan melihat tampilan grafik normal P- Plot pada gambar 4.2 di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik- titik menyebar disekitar diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal. Grafik dalam gambar ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Berikut gambar yang menunjukkan model regresi dengan menggunakan grafik P- Plot. Sumber: Hasil SPSS Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut: Sumber: Hasil SPSS Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram 88 Gambar 4.2 dan 4.3 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Regresi Berganda

Ha 1 : Penerapan Total Quality Management X 1 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial Y

a. Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Variabel X 1 dan Y Tabel 4.14 menunjukkan nilai adjusted R 2 sebesar 0,206. Hal ini menandakan bahwa variabel total quality management hanya bisa menjelaskan 20,6 variasi variabel kinerja manajerial. Sedangkan sisanya, yaitu 79,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain seperti komitmen organisasi Angelina, 2012:13. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,465 a ,216 ,206 3,337 a. Predictors: Constant, TQM Sumber: Hasil SPSS Standard eror of estimate SEE dalam tabel tersebut adalah sebesar 3,337. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen Ghozali, 2011:100.

b. Hasil Uji Regresi secara Parsial Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2011:178. Hasil uji regresi secara parsial uji t ditunjukkan dalam tabel 4.15 di bawah ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t Variabel X 1 dan Y a. Dependent Variable: KM Sumber: Hasil SPSS Di lihat dari data tersebut, nilai signifikansi untuk TQM adalah 0,000 tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ha 1 diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. Sehingga variabel TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17,082 3,431 4,978 ,000 TQM ,283 ,061 ,465 4,641 ,000

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manjerial

0 4 71

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 44

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RUMAH SAKIT HAJI DI SURABAYA.

0 0 102

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 11

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA, TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 2 11

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RUMAH SAKIT HAJI DI SURABAYA

0 0 21

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa di Semarang) - Unika Repository

0 0 34

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SEMARANG)

0 0 16

Skripsi PENGARUH TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGHARGAAN (REWARD) SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 14

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SERTA PERILAKU MANAJER SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 14