64
yang unik, sehingga membutuhkan solusi permasalahan yang berbeda dengan melakukan pendekatan yang bervariasi tehadap metode NDLC.
NDLC mendefinisikan siklus proses yang berupa fase atau tahapan dari mekanisme yang di butuhkan dalam suatu rancangan
proses pembangunan atau pengembangan suatu sistem jaringan komputer, terkait dengan penelitian ini, penerapan dari setiap tahap
NDLC adalah sebagai berikut :
a. Analisis
Model pengembangan sistem NDLC dimulai pada tahap Analisis yang menjadikan konsep kebutuhan sistem yang ingin
dikembangkan sebagai masukan dan spesifikasi kebutuhan sistem sebagai keluaran. Pada tahap ini dilakukan proses
identifikasi konsep sistem . serta mendefinisikan kebutuhan sejumlah elemen atau komponen sistem tersebut, sedemikian
hingga gambaran umum kebutuhan sistem dapat diketahui. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting,
sebab, kesalahan yang terjadi pada tahap ini dapat menyebabkan kesalahan fatal pada seluruh tahapan selanjutnya. Tahap ini
dipecah menjadi aktivitas yang lebih sederhana yaitu:
Identify. Aktivitas mengidentifikasikan permasalahan yang
dihadapi sehingga dibutuhkan proses pengembangan sistem.
Understand. Aktivitas untuk memahami mekanisme kerja
sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
65
Analyze. Menganalisis sejumlah elemen atau komponen dan
kebutuhan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
Report. Aktivitas merepresentasikan proses hasil analisis.
b. Design
Tahap ini menjadikan spesifikasi kebutuhan sistem hasil analisis sebagai masukan dan spesifikasi rancangan atau desain
sebagai keluaran. Spesifikasi desain sistem yang akan dibuat dibentuk dengan merancang topologi sistem jaringan untuk
simulasi LAN sebagai representasi sistem produksi sistem sebenarnya dan merancang solusi untuk sistem Berbasis
pengambangan Client dan Sever.
c. Simulation Prototyping
Tahap selanjutnya adalah pembuatan prototipe sistem yang akan dibangun, sebagai simulasi dari implementasi sistem
produksi, dengan demikian penulis dapat mengetahui gambaran umum dari proses komunikasi, keterhubungan dan mekanisme
kerja dari interkoneksi keseluruhan elemen sistem yang akan dibangun. Penulis membangun prototipe sistem ini pada
lingkungan virtual, dengan menggunakkan mesin virtual, sebagai replikasi dari sistem yang akan dijalankan, karena mesin
virtual memungkinkan suatu program yang sudah terdedikasi
66
pada suatu sistem , dapat berjalan pada lingkup vmesin virtual tersebut.
d. Implementasi
Tahap implementasi menggunakan spesifikasi rancangan sebagai masukan prosesnya untuk menghasilkan keluaran
berupa instruksi penerapan sistem secara nyata. Pada tahap ini penulis membagi menjadi dua bagian, yaitu: Konfigurasi dan
analisis yang meliputi proses instalasi dan konfigurasi terhadap rancangan topologi jaringan dan komponen sistem Kelurahan
Bintaro, seperti Active Directory, Radius Server pada RAS dan HTTP yang akan di rancang atau dikembangkan. Proses instalasi
dan konfigurasi dilakukan untuk menjamin interkonektivitas keseluruhan komponen sistem agar dapat bekerja secara efektif,
baik pada topologi jaringannya maupun pada komponen sistem yang akan dibangun.
e. Monitoring Pengawasan
Penerapan Jaringan Kelurahan Bintaro didalam lingkungan nyata merupakan masukan dari tahapan ini, dan hasil
keluarannya adalah jaminan efektivitas kinerja dari sistem yang sudah dibangun atau diterapkan. Pengujian dilakukan untuk
memastikan apakah sistem Active Directory, dan Radius yang