Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009.
16
Bahan-bahan pencemaran udara yang terdapat pada gas buang kendaraan bermotor seperti oksida-oksida sulfur dan nitrogen partikulat dan senyawa-senyawa
oksida lainnya adalah merupakan penyumbang polusi terbesar di kota-kota besar. Bahan-bahan pencemar ini mempunyai dampak yang sangat luas bagi kesehatan
manusia. Dampak emisi gas buang kendaraan bermotor antara lain adalah :
a. Pb timbal dapat menurunkan tingkat kecerdasan dan perkembangan mental anak-anak, mengakibatkan tekanan darah tinggi, berkurangnya fungsi reproduksi
laki-laki, terganggunya fungsi ginjal. b. CO karbon monoksida dapat menyebabkan pengurangan kadar oksigen dalam
darah sehingga mengakibatkan pusing, gangguan berfikir, penurunan reflek, gangguan jantung, bahkan kematian.
c. NO
x
oksida nitrogen dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, gangguan jantung dan paru-paru, asma dan infeksi saluran pernafasan.
d. HC hidro karbon menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru-paru.
2.2 Keramik
Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang mengalami proses pembakaran Wikipedia, 2007. Tetapi seiring
kemajuan teknologi, pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009.
17
Keramik sebagai bahan bangunan dan pecah belah dikenal manusia sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi. Sebagai bahan baku yang digunakan adalah
lempung. Sekarang ini dunia perkeramikan berkembang dengan pesat dilihat dari penggunaan bahan untuk keperluan teknologi, sebagai contohnya di bidang teknologi
nuklir dan teknologi ruang angkasa. Dalam hal ini jenis bahan baku yang digunakan sudah beraneka macam disesuaikan dengan keperluan penggunaannya Syukur,
1982. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umumnya dipakai adalah kaolin, feldsfar, clay dan kuarsa. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal,
komposisi kimia dan mineral bawaannya. Senyawa SiO
2
, Al
2
O
3
, dan MgO masing- masing dapat dipakai sebagai bahan keramik tersendiri Wikipedia, 2007..
Keramik didefenisikan sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin,
dan sebagainya. Tetapi saat ini defenisi keramik adalah semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam
lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Keramik mempunyai sifat rapuh dan keras dan kaku. Sifat bahan keramik imi
sangat bergantung pada ikatan kimianya. Ikatan kovalen memberi sifat dapat mengarah kan pada kualitas kristal dan strukturnya lebih rumit dari ikatan logam atau
ion, dimana struktur kristalnya digambarkan seperti bola-bola yang tersusun rapat.
Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009.
18
Ikatan kovalen sangat kuat sehingga kritalnya bersifat kuat dan mempunyai titik leleh yang tinggi serta sifat isolator yang baik.
Keramik secara umum mempunyai kualitas tekan lebih baik dibandingkan kualita tariknya. Pada prinsipnya keramik terbagi atas keramik tradisional dan
keramik halus. Keramik tradisional yaitu keramik yang terbuat dengan menggunakan bahan alam seperti kaolin, feldsfar, clay, kuarsa. Yang termasuk keramik ini adalah
barang pecah belah dinner ware, keperluan rumah tangga tile bricks dan untuk industri refractory.
Keramik halus fine ceramic atau keramik modern biasanya disebut keramik teknik, avanced ceramic, engineering ceramic, technical ceramic adalah keramik
yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti : oksida logam Al
2
O
3
, ZrO
2
, Mg, O, dll. Penggunaannya sebagai elemen pemanas semikondukor, komponen turbin, dan pada bidang medis Refractron, 2001.
2.2.1 Keramik Berpori
Keramik berpori yang berfungsi sebagai filter lebih banyak digunakan sebagai penyaring air untuk menjernihkan dan menghilangkan aroma, dan dewasa ini
penggunaannya sudah lebih luas dan bervariasi. Refractron Technologies Corp New York USA, adalah badan yang meneliti dan
memproduksi keramik berpori, dengan karakteristik standar porositas antara 40 – 50, sedangkan HP Technical Ceramics memproduksi keramik berpori dengan
standar porositas 35 – 50.
Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009.
19
Bahkan Swedish Ceramic Institute dapat membuat keramik berpori dengan teknik yang berbeda yang dinamakan teknik protein suspensi hingga memperoleh
porositas antara 50 – 80 dari volum keramik. Pembuatan keramik berpori dari bahan limbah juga telah dilakukan oleh Ryo
Sasai, dkk 2003, dengan mencampur limbah pabrik kertas, serbuk gergajian kayu K
2
CO
3
sebagai activator dan clay sebagai aditif. Dikalsinasi pada suhu 850 ºC selama 1 jam pada tekanan 2 atmosfer.
2.3 Limbah Pabrik Pulp