Clay Lempung Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc 4.Dr. Marhaposan Situmorang

Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009. 21 Jenis limbah pabrik pulp antara lain adalah grit, dreg dan biosludge. Grit adalah jenis limbah yang diperoleh dari sisa pembuangan pabrik pulp yang berwarna coklat muda yang memiliki komposisi kimia Al 2 O 3 24,74, SiO 2 56,42, Na 2 O 0,33, K 2 O 0,25, MgO 9,40, CaO 2,12, Fe 2 O 3 2,62, TiO 2 3,38, LOI 0,74 Lampiran E.2. Dreg adalah jenis limbah yang diperoleh dari sisa pembuangan pabrik pulp yang berwarna abu-abu dengan komposisi kimia Al 2 O 3 26,35, SiO 2 55,21, Na 2 O 0,30, K 2 O 0,27, MgO 9,12, CaO 2,30, Fe 2 O 3 2,34, TiO 2 3,31, LOI 0,80 Lampiran E.3. Biosludge adalah jenis limbah yang diperoleh dari pembuangan pabrik pulp yang berwarna coklat tua dengan komposisi kimia Al 2 O 3 28,97 , SiO 2 51,70 , MgO 9,46, CaO 2,04, Fe 2 O 3 3,57, TiO 2 3,35, LOI 0,91 Lampiran E.1. Kadar sellulosa pada biosludge, grit dan dreg masing-masing 46,60, 0 dan 2,54 Lampiran E.6. Sellulosa ini berfungsi sebagai karbon aktif dan akhirnya akan menghasilkan pori setelah pembakaran.

2.4 Clay Lempung

Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika danatau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009. 22 terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi Wikipedia, 2007. Clay lempung dikenal sebagai tanah liat merupakan jenis mineral berukuran halus, berbentuk kepingan, hablur yang berbentuk dari batuan sedimen sedimensary rock dengan ukuran butir 1256 mm skala Wentworth. Clay tersusun atas grup alumina silikat seperti Al, Fe, Mg, Si dapat terbentuk di laut marine clay, atau di darat terrestial clay dengan proses pembentukan dapat secara allogenic clay dari luar cekungan sedimentasi atau secara authigenic clay terbentuk di dalam sedimentasi, misalnya perubahan atau proses alterasi dari mineral feldsfar menjadi clay mineral. Clay lempung membentuk gumpalan keras dan kaku apabila kering, bersifat plastis dan melekat apabila basah terkena air dan bersifat viterius bila dibakar pada suhu tinggi. Yang termasuk clay adalah ball clay, fire clay, kaolin, brick clay. Gambar 2.3 Tanah Lempung Wikipedia, 2007 Sarohatua Sarumpaet : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Pembuatan Keramik Berpori Dengan Aditif Clay Sebagai Filter Gas Buang, 2009. 23 Ball clay biasanya digunakan untuk pembuatan keramik putih yang memiliki plastisitas tinggi dan tegangan patah yang baik. Fire clay terdiri dari mineral kaolinit yang bentuk kristalnya tidak sempurna, mengandung sedikit mika kuarsa dan lempung yang bersifat lunak, dan tidak mempunyai pelapisan fire clay yang tahan terhadap suhu tinggi 1500 o . Fire clay terbentuk karena soil yang tertimbun oleh sedimen lain di daratan atau cekungan lakustrin ataupun delta yang umumnya mengandung batu bara. Fire clay biasanya digunakan untuk pembuatan refraktori dan batu tahan panas. Clay yang digunakan untuk pembuatan sampel berasal dari Desa Ranggigit Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara, dengan spesifikasi sebagai berkut : SiO 2 62,94, Al 2 O 3 23,83, Fe 2 O 3 0,62, TiO 2 0,93, CaO 0,88, MgO 0,19, K 2 O 0,52, Na 2 O 0,45, LOI 9,64 Tambunan, 2008.

2.5 Karbon Aktif