Metode Penelitian Penerapan Doktrin Piercing The Corporate Veil pada Perseroan Terbatas (Studi Kasus PT. Djaya Tunggal dan PT. Bank Perkembangan Asia)

40 b. Doktrin Piercing The Corporate Veil yaitu doktrin menyingkap tabir atau cadar perseroan, yaitu diterobosnya pertanggungjawaban terbatas dari pemegang saham sehingga dapat dimintakan pertanggungjawabannya. c. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. 71

G. Metode Penelitian

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu “penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder atau disebut juga penelitian kepustakaan”. 72 Dalam melakukan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif atau disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal. “Pendekatan yuridis normatif digunakan dengan maksud untuk mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori”. 73 71 Pasal 1 butir 1 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 72 Soerjono Soekanto, 1985, Penelitian Hukum Normatif, PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 10 73 Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 11 RUSTAMAJI PURNOMO : PENERAPAN DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL PADA PERSEROAN TERBATAS Studi Kasus PT. Djaya Tunggal dan PT. Bank Perkembangan Asia, 2008. 41 Dalam penelitian ini, penelitian hukum dipergunakan untuk menemukan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penerapan doktrin piercing the corporate veil pada suatu perseroan terbatas sehingga hakim dalam menangani kasus perjanjian kredit tersebut dapat memintakan pertanggungjawaban persero dan menembusmengoyak pertanggungjawaban terbatas para persero yang biasanya sangat sulit ditembus.

2. Sumber Data

Penelitian ini dilakukan dengan bahan studi kepustakaan library research, data-data dalam penelitian ini diperoleh dari peraturan perundang-undangan, buku- buku, makalah dan dokumen yang ada kaitannya dengan permasalahan. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumen terhadap bahan kepustakaan dengan mempelajari: a. Bahan hukum primer yang merupakan peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dokumen, dan lain-lain yang berhubungan dengan doktrin piercing the corporate veil. b. Bahan hukum sekunder yaitu yang memberi penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer, ulasan hukum dan lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

3. Metode Pengumpulan Data

RUSTAMAJI PURNOMO : PENERAPAN DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL PADA PERSEROAN TERBATAS Studi Kasus PT. Djaya Tunggal dan PT. Bank Perkembangan Asia, 2008. 42 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan Library Research yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer adalah hukum yang mengikat dari sudut norma dasar, peraturan dasar dan peraturan perundang-undangan. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang berupa hasil-hasil penelitian dan atau karya ilmiah dari kalangan hukum yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Sedangkan bahan hukum tertier adalah bahan yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

4. Analisis Data

Analisis data terhadap data primer dan data sekunder dilakukan setelah diadakan terlebih dahulu pemeriksaan, pengelompokan, pengolahan dan dievaluasi sehingga diketahui validitasnya, lalu dianalisis secara kualitatif dengan mempelajari seluruh jawaban kemudian diolah dengan menggunakan metode deduktif dan terakhir dilakukan pembahasan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

H. Sistematika Penulisan