lxxxvii
5.4. Strategi Pencegahan Penyakit TB Paru di Kabupaten Tapanuli Utara
5.4.1. Kandidat Model dengan P value 0,25
Analisis multivariat dilakukan terhadap beberapa variabel yang memenuhi persyaratan
berdasarkan analisa bivariat value 0,25. Variabel yang memenuhi syarat adalah
8 delapan variabel, seperti terlihat pada tabel 4.25. Variabel prediktor yang dilakukan
yang dilakukan uji regresi logistik secara backward selection adalah : pendidikan, pengetahuan,
sikap, kepadatan hunian, ventilasi, pencahayaan ruangan, pembinaan petugas dan
dukungan keluarga. Melalui uji regresi logistik secara backward selection dimana seluruh kandidat
model dimasukkan secara bersama sama dan selanjutnya didapatkan hasil value. Variabel
yang value 0,05 dikeluarkan secara bertahap sampai mendapatkan hasil akhir yaitu
apabila tidak ada lagi variabel yang value nya 0,05.
5.4.2. Kandidat Model dengan P value 0,05
Semua variabel memiliki value 0,05 akan menjadi kandidat model potensi penularan
TB Paru. Variabel prediktor yang menjadi kandidat model fit model adalah : sikap
X
1
, pembinaan petugas X
2
, ventilasi X
3
, pendidikan X
4
, dukungan keluarga X
5
, pencahayaan
X
6
, pengetahuan X
7
dan kepadatan hunian X
8
. Kedelapan
variabel ini secara bersama sama berpengaruh terhadap potensi penularan
TB Paru di Kabupaten Tapanuli Utara, dengan derajat kepercayaan 95 value =
lxxxviii
0,000. Pengaruh ke delapan variabel tersebut terhadap penularan TB Paru dapat di
prediksikan sebesar 72 overall percentage.
Persamaan regresi logistic yang merupakan suatu model matematis fit model yang
menunjukkan pengaruh antara penularan TB Paru Y dengan variabel variabel yang
berhubungan X
n
sebagai berikut :
Y= 12,052 + 0,953 X
1
+ 0,795 X
2
+ 1,381X
3
+ 0,696X
4
+ 1,215X
5
+ 0,814X
6
+ 1,232X
7
+ 0,821X
8
di mana : Y = Pencegahan potensi penularan TB Paru
X
1
= Sikap
X
2
= Pembinaan petugas
X
3
= Kepadatan hunian X
4
= Pendidikan
X
5
= Dukungan keluarga
X
6
= Pencahayaan
X
7
= Pengetahuan
X
8
= Pendidikan
5.5. Aplikasi Model Regresi Logistik