lxxx
BAB 5
PEMBAHASAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan kuman
tuberculosis Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia diperkirakan terjadi penambahan
penderita baru tuberculosis TB paru baru sebesar 583.000 setiap tahun dengan perkiraan
kematian sebesar 140.000 setiap tahun. Berdasarkan profil kesehatan Propinsi Tapanuli
Utara tahun 2005 bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kasus dari tahun 2005
2008.
5.1 Faktor Predisposisi
5.1.1 Hubungan Pendidikan dengan Pencegahan Potensi Penularan TB Paru
Pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan dengan potensi penularan TB
Paru dimana nilai value 0,05 0,000 dan nilai OR sebesar 2,7 artinya potensi penularan
TB Paru 2,7 kali lebih besar pada yang berpendidikan rendah. Hal ini ditandai dengan
sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Utara berpendidikan rendah 40,11 .
Kegiatan intervensi yang dilakukan berupa kerjasama lintas sektoral dengan Dinas
Pendidikan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan dengan memberi materi
pendidikan kesehatan di sekolah seperti penyakit TB Paru.
lxxxi
5.1.2. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan Potensi Penularan TB Paru
Pengetahuan mempunyai hubungan yang signifikan dengan potensi penularan TB Paru
dimana nilai value 0,05 0,000 dan nilai OR sebesar 2,5 artinya potensi penularan TB
Paru 2,5 kali lebih besar pada yang berpengetahuan kurang. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar masyarakat di Kabuapten Tapanuli Utara berpendidikan rendah dan hal ini dapat
di lihat pada tabel 4.2 bahwa masyarakat yang berpendidikan rendah tidak sekolah, SD,
dan SLTP sebesar 81.95. Pendidikan rendah akan menjadi potensi yang besar dalam penularan
penyakit TB paru. Pendidikan rendah juga mengakibat pengetahuan rendah. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori perilaku kesehatan bahwa pengetahuan dapat
mendasari sesorang untuk bertindak termasuk untuk bertindak melakukan pencegahan
penularan TB Paru. Untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan potensi penularan
TB Paru memang harus dilakukan, khususnya masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara
yang berisiko untuk tertular TB Paru. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan yang
di lakukan secara simultan oleh petugas TB Paru baik di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu
dan bidan desa kepada masyarakat dan yang sangat penting adalah mengaktifkan kembali
kader kesehatan desa.
lxxxii
5.1.3 Hubungan Sikap dengan Pencegahan Potensi Penularan TB Paru