Perdarahan Pasca Persalinan Tertunda Landasan Teori

bekuan darah setelah 7 menit atau terbentuknya bekuan darah yang lunak yang mudah hancur menunjukan adanya kemungkinan koagulopati. c. Berikan antibiotika profikasis dosis tunggal setelah mereposisi uterus: 1. Ampisilin 2 g I.V ditambah Metronidazol 500 mg I.V atau sefazolin I gI.V 2. Jika ada tanda-tanda infeksi demam, sekret vagina berbau, berikan anti biotika untuk metritis. 3. Jika dicurigai terjadi nekrosis, lakukan histerektomi vagina. Hal ini mungkin membutuhkan rujukan kepuasan pelayanan kesehatan tersier.

2.7 Perdarahan Pasca Persalinan Tertunda

a. Jika terjadi anemia berat hemoglobin kurang dari 8 gdl atau hematokrit kurang dari 20, siapkan transfusi dan berikan tablet besi oral dan asam folat. b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi demam, sekret, vagina yang berbau berikan antibiotika untuk metritis. c. Perdarahan pasca persalinan yang lama atau tertunda mungkin menjadi tanda terjadinya metrimitis. d. Berikan oksitosin. e. Jika serviks masih dilatasi, lakukan eksplorasi dengan tangan untuk mengeluarkan bekuan-bekuan besar dan sisa plasenta. Eksplorasi manual uterus menggunakan teknik yang serupa dengan teknik yang digunakan untuk mengeluarkan plasenta yang tidak keluar. f. Jika serviks tidak berdilatasi, evakuasi uterus untuk mengeluarkan sisa plasenta. SURYANI : HUBUNGAN KRAKTERISTIK IBU BERSALIN DAN ANTENATAL CARE DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI TAHUN 2007, 200.8 g. Pada kasus yang lebih jarang, jika perdarahan terus berlanjut, pikirkan kemungkinan melakukan ligasi arteri uterina dan utero-ovarika atau histerektomi. h. Lakukan pemeriksaan histologi dari jaringan hasil kuret atau histerektomi, jika memungkinkan, untuk menyingkirkan penyakit trofoblas ganas. SURYANI : HUBUNGAN KRAKTERISTIK IBU BERSALIN DAN ANTENATAL CARE DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI TAHUN 2007, 200.8

2.8 Landasan Teori

Sumber : WHO 1990 Predisposisi perdarahan postpartum: ö Keadaan umum terendah : • Anemia kehamilan • Kekurangan gizi ö Overdistensi hamil ö Kelemahan otot rahim • Grandemultipara • Jarak kehamilan pendek ö Persalinan kurang legeartis ö Persalinan operatifresifitatus ö Solusio plasenta Perdarahan Postpartum Upaya preventive umum: ö Tingkat gizikeadaan umum melalui antenatal care ö Persalinan legeartis ö Tingkat KB ö Tingkat rujukan Diagnosis perdarahan postpartum: ö Perdarahan melebihi 500cc24 jam atau 25 volume darah ö Menimbulkan gejala klinis: • Gangguan kardiovaskuler • Syok – kematian ö Evaluasi penyebab perdarahan postpartum Atonia uteri: ö Kontraksi lembek ö Penanganan khusus Retensio plasenta: ö Persiapan tak lahir lebih dari ½ jam ö DD plasenta inkarserata ö Tindakan plasenta manual Trauma persalinan: ö Kontraksi rahim baik ö Perdarahan baru ö Evaluasi penyebabnya dari uterus ö Terapi ligasi A hipogastrik Persiapan tindakan khusus perbaikan keadaan umum: ö Persiapan infus dan transfusi ö Profilaksis antibiotika ö Observasi keadaan umum Persiapan tindakan lokal SURYANI : HUBUNGAN KRAKTERISTIK IBU BERSALIN DAN ANTENATAL CARE DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI TAHUN 2007, 200.8

2.9 Kerangka Konsep