Faktor Risiko Yang Dapat Dihindarkan

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal Dep.Kes, 2002. Menurut Pardosi, 2005 bahwa ibu yang melakukan kunjungan antenatal K1 dan K4 4 kali selama kehamilan lebih berisiko 2,15 kali untuk mengalami perdarahan pasca persalinan dibanding dengan yang melakukan kunjungan antenatal K1 dan K4 4 kali.

2.4 Faktor Risiko Yang Dapat Dihindarkan

2.4.1 Sisa Plasenta Jika pada pemeriksaan plasenta ternyata jaringan plasenta tidak lengkap, harus dilakukan eksplorasi kavum uteri. Potongan-potongan plasenta yang ketinggalan tanpa diketahui, biasanya menimbulkan Perdarahan Pasca Persalinan skunder. Jika perdarahan banyak, hendaknya sisa-sisa plasenta ini segera dikeluarkan walaupun demam Sastrawinata S, 2004. 2.4.2 Luka Robekan jalan lahir Perdarahan yang cukup banyak dapat terjadi dari robekan yang dialami selama proses melahirkan baik yang normal maupun dengan tindakan, seperti episiotomi. Jalan lahir harus diinspeksi sesudah kelahiran selesai sehingga sumber perdarahan dapat dikendalikan. Disamping itu, ada faktor-faktor lain yang turut menyebabkan kehilangan darah secara berlebihan kalau terdapat trauma pada jalan lahir. Faktor-faktor ini mencakup: SURYANI : HUBUNGAN KRAKTERISTIK IBU BERSALIN DAN ANTENATAL CARE DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI TAHUN 2007, 200.8 1. Interval yang lama antara dilakukannya episiotomi dan kelahiran anak 2. Pembuluh darah yang putus pada puncak episiotomi tidak berhasil dijahit 3. Perbaikan episiotomi setelah bayi lahir dan ditunggu lama 4. Pemeriksaan inspeksi lupa dikerjakan pada cervix dan vagina bagian atas 5. Kemungkinan terdapatnya beberapa tempat cedera tidak terpikirkan 6. Ketergantungan pada obat-obat oxytocic yang disertai penundaan terlampau lama dalam mengeksplorasi uterus Oxorn Harry, 2003 7. Gangguan pembekuan darah Setiap penyakit haemorrhage blood dyscrasias dapat diderita oleh wanita hamil dan kadang-kadang menyebabkan perdarahan post partum. Afibrinogenimia atau hipofibrinogenimia dapat menyebabkan terjadi setelah abruptio plasenta, retentio janin-mati yang lama dalam rahim, dan pada emboli cairan ketuban. Oxorn Harry, 2003. 8. Obat Oksitosin Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum dan penanganan aktif kala III persalinan. Obat-obat oksitosik yang digunakan di Inggris adalah prostaglandin E serta F, oksitosik dan ergometrin. Syntometrine merupakan preparat kombinasi oksitosin dengan ergometrin. Ergometrin bekerja pada regio internal miometrium, sedangkan oksitosin dan prostaglandin pada regio eksternal miometrium Jordan Sue, 2003 SURYANI : HUBUNGAN KRAKTERISTIK IBU BERSALIN DAN ANTENATAL CARE DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI TAHUN 2007, 200.8

2.5 Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dihindarkan