1.Tahan terhadap perubahan panas sehingga sulit retak saat beroperasi pada temperature tinggi.
2. Angka muai panas yang rendah agar anoda sulit terlepas dari tangkai anoda pada temperature tinggi.
3.Konduktivitas panas yang tinggi agar segera mencapai temperature tinggi pada proses pemanasan. Bagian SRC. INALUM , 2009
2.1.3 Kriolit Bath
Kriolit mengandung senyawa CaF
3
dan AlF
3
. Aluminium fluoride berfungsi menjaga keasamaan bath kriolit yang ditambahkan secara manual.
Fungsi utamanya adalah menurunkan temperature liquid bath , sehingga pot tungku reduksi tempat elektrolisis aluminium biasa dioperasikan pada temperature
yang rendah. Bagian SRC. INALUM , 2009
2.2 Fungsi Penambahan AlF
3
Kriolit Na
3
AlF
6
adalah pelarut utama yang tersusun atas aluminium fluorida.AlF
3
digunakan sebagai zat aditif dalam proses elektrolisis alumina menjadi aluminium bersama dengan cryolite sehingga menurunkan titik lebur
dibawah 1000
o
C. Kriolit memiliki sifat yang unik, yaitu mampu melarutkan semua oksida dengan baik. Sifat – sifat kriolit diantaranya :
• Kemampuan melarutkan alumina dengan baik
• Tegangan komposisi lebih tinggi.
• Konduktifitas elektrolitnya cukup tinggi.
• Titik lelehnya relatif rendah.
• Tidak dapat bereaksi dengan aluminium dan karbon.
• Cukup encer sebagai pelarut.
Universitas Sumatera Utara
• Massa jenisnya cukup rendah, bila dalam keadaan sama-
sama cair. •
Tekanan uapnya relatif rendah. Kriolit sendiri sangat mudah menguap menjadi natrium
tetrafluoroaluminate , karena kriolit merupakan spesies garam. Dari hasil analisa kandungan free AlF
3
dalam elektrolit dengan menggunakan alat instrumen x- ray difraksi XRD maka akan diperoleh nilai keasamaan yang dilambangkan
dengan Sa. Keasamaan elektrolit dalam hal ini berarti kandungan free AlF
3
dalam elektrolit tersebut. Standart keasaman dalam tungku adalah 6,3 – 6,5 .
Pengontrolan keasaman tersebut ditentukan oleh pemasukan aluminium fluorida yang berguna menetralkan natrium oksida yang masuk bersama alumina.
AlF
3
yang ditambahkan harus memiliki parameter – parameter yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah kandungan impuritisnya seperti silika yang dapat
memberikan nilai yang tidak baik sehingga aluminium ingot yang dihasilkan kualitasnya tidak baik sehingga tidak sesuai dengan standart Jis Japan
International Standart . Bagian SRC. INALUM , 2009
2.3 Proses Pembuatan Aluminium Fluorida
Mayoritas cara pembuatan aluminium fluorida terutama dihasilkan dengan memperlakukan alumina dengan asam hexafluorosilicic, berdasarkan reaksi :
H
2
SiF
6
+ 2 Al
2
O
3
2 AlF
3
+ H
2
O + SiO
2
…….. 4 Dalam skala kecil aluminium fluorida juga dapat dibuat dengan mereaksikan
aluminium hidroksida. Asam hexafluorosilicic dipanaskan pada suhu 80
o
C sedangkan alumina dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Asam
hexafluorosilicic kemudian direaksikan didalam reaktor batch berpengaduk pada
Universitas Sumatera Utara
suhu 100 C dengan waktu ± selama 13 menit. Produk yang dihasilkan yaitu
silika dan aluminium fluorida, dan silika kemudian dipisahkan dengan cara mengeluarkannya dari sistem filtrat dan dikirim ke unit crystallizer. Diunit
cristallizer temperatur dijaga 98 – 100
o
C selama 4 sampai 5 jam. Kemudian kristal yang terbentuk dipisahkan dari larutan induknya.
Http : www.ti.itb.ac.id
2.4 Aturan- aturan ketetapan kriolit Bath