16
2.1.1.2
Pelaku Dalam Pasar Modal a.
Emiten
Emitenadalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat gopublic.
Ada beberapa tujuan suatu perusahaan yang go public, yaitu : 1 Memperoleh tambahan dana yang digunakan dalam
perluasan usaha 2 Mengubahmemperbaiki komposisi modal
3 Melakukan pengalihan pemegang saham.
b. Investor
pemodal adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu perusahaan go public. Dalam suatu perusahaan
yang go public, investor pertama adalah pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah
pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.
a. Pemodal perorangan adalah orang atau individu yang atas namanya sendirimelakukan penanaman modal investasi.
b. Pemodal badan lembaga adalah investasi yang dilakukan atas nama lembaga, seperti perusahaan, koperasi, yayasan,
dana pensiun, dan lain-lain. Segala keuntungan dan risiko atas efek yang dibeli atas nama lembagamerupakan hak dan
Universitas Sumatera Utara
17
beban lembaga tersebut.
c. Lembaga Penunjang
Lembaga penunjangberfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal. Lembaga penunjang dalam
kegiatan pasar modal terdiri dari : 1 Penjamin Emisi underwriter,
2 Penanggung Guarantor, 3 Wali Amanat Trustee,
4 Perantara Perdagangan Efek Broker, Pialang, 5 Pedagang Efek Dealer,
6 Perusahaan Surat Berharga Securities Company, 7 Perusahaan Pengelola Dana investment Company, dan
8 Biro Administrasi Efek.
2.1.2 Saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006:6 bahwa “saham stock atau share dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai hak
kepemilikan atas kekayaan perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
18
Sedangkan menurut PSAK No. 42“sahamefek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, obligasi, tanda bukti
utang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif”.
2.1.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
a. Kondisi Fundamental emiten Menurut Arifin 2001:116 dalam Azis 2005:30 “faktor
fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham”. Faktor fundamental merupakan
faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dalam
laporan keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga
saham. Demikian sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga
saham yang diterbitkan dan diperdagangkan.
b. Hukum Permintaan dan Penawaran Faktor hukum permintaan dan penawaran berada di urutan
kedua setelah faktor fundamental. Permintaan dan penawaran merupakan perwujudan kondisi psikologis pemodal, Karena
begitu investor mengetahui kondisi fundamental perusahaan tentunya mereka akan melakukan transaksi jual maupun beli.
Universitas Sumatera Utara
19
Transaksi – transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu diwaspadai juga bahwa
kenaikan harga saham karena permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan berlangsung terus sebab
pada suatu titik harga akan terlalu mahal.
c. Tingkat Suku Bunga Faktor suku bunga ini penting diperhatikan karena setiap
investor akan selalu mengharpkan bunga yang tinggi, faktor bunga ini akan berdampak pada alokasi dana investasi para
investor. Bila tingkat bunga cukup tinggi investor akan menjual sahamnya, kemudian dana tersebut ditempatkan di
bank, penjualan saham dengan kapitalisasi besar secara serentak tentunya berdampak turunnya harga saham secara
signifikan.
d. Valuta Asing Dolar Amerika merupakan mata uang kuat yang dapat
mempengaruhi nilai dari mata uang negara – negara lain. Sebagai contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik,
investor asing mengharapkan hal yang sama. Mereka akan berbondong-bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan
di bank dalam bentuk dolar. otomatis harga saham akan menjadi turun.
Universitas Sumatera Utara
20
e. Dana Asing di Bursa Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang
penting, karena dengan semakin besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di
Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang
kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya, jika investasi asing berkurang, ada perkiraan bahwa mereka
sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana
asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.
f. Indeks Harga Saham Gabungan Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu
tertentu, tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika
turun berarti iklim investasi sedang buruk. Dengan demikian, kondisi investasi akan mempengaruhi naik atau turunnya
harga saham di pasar bursa.
g. News and Rumours Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut berbagai
hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan,
Universitas Sumatera Utara
21
hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif
keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi bisa dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga
saham di bursa. Begitu banyaknya faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham, dalam penelitian ini akan
difokuskan pada faktor fundamental emiten sebagai pertimbangan utama dalam menanamkan saham.
2.1.2.2 Penilaian Harga Saham
Menurut Anoraga 2001:58 di dalam penelitiannya berpendapat bahwa penilaian suatusaham dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu : 1 Par Value Nilai Nominal
Merupakan nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Jumlah saham yang dikeluarkan perseoran dikalikan dengan nilai
nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal
ekuitas perseroan dalam neraca.
2 Base Price Harga Dasar Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham.
Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham
Universitas Sumatera Utara
22
baru harga dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total saham yang
beredar. 3 Market Price Nilai Pasar
Merupakan harga suatu saham pada dasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah ditutup maka harga pasar adalah harga
penutupannya closing price. Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat
kabarmedia elektronik. Untuk menghitung nilai pasar kapitalisasi pasar yaitu harga pasar dikalikan dengan total saham yang beredar.
2.1.2.3 Jenis Saham
Adabeberapa sudut pandang yang dikemukakanoleh Fakhrudin dan Darmadji 2006:7untuk membedakan jenis - jenis
saham, yaitu:
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:
a Saham biasa common stock, yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b Saham preferen preferred stock, yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
Universitas Sumatera Utara
23
bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor.
2. Ditinjau dari cara peralihannya, saham dibedakan atas: a Saham atas unjuk bearer stock, artinya pada saham tersebut
tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. Secara hukum, siapa yang
memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak dalam ikut hadir dalam RUPS.
b Saham atas nama registered stock, merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya
harus melalui prosedur tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:
a Saham unggulan blue-chip stock, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai
pemimpin leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.
b Saham Pendapatan income stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata-rata diveden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
Universitas Sumatera Utara
24
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak
mementingkan potensi pertumbuhan harga saham PE ratio. c Saham pertumbuhan growth stock
─well-known, yaitu saham- saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan
yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu, terdapat juga growth
stock lesser-known, yaitu saham dari emiten yang tidak berperan sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri
growth stock. Umumnya, saham ini berasal dari daerah dan kurang popular dikalangan emiten.
d Saham spekulatif speculative stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti. e Saham Siknikal cyclical stock, yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap
tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada saat resesi.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.2.4 Keuntungan dan Resiko Saham
Menurut Fakhruddin dan Darmadji 2006:11 bahwa dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka keuntungan yang diperoleh
investor diantaranya: 1 Dividen, adalah pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai cash dividen atau dapat pula berupa dividen saham stock
dividen 2 Capital gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
3 Saham bonus, adalah saham yang dibagikan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham.
Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum
di pasar perdana. Selain berbagai kemungkinan di atas, investasi pada saham
juga membawa beberapa resiko atau kerugian diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
26
1 Capital Loss, dalam aktivitas perdagangan saham tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya ada kalanya investor mengalami kerugian dimana investor tersebut menjual sahamnya dengan harga jual yang lebih
rendah di bandingkan dengan harga belinya, dengan demikian investor tersebut mengalami capital loss
2 Opportunity loss, yaitu berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total keutungan yang diperoleh dari investasi saham. Ini
adalah kerugian karena investor memilih untuk menanamkan modalnya di bursa saham daripada mengambil keuntungan dari
bunga deposito dengan mengharapkan keuntungan yang lebih besar, sedangkan yang terjadi kemudian adalah perolehan
keuntungan saham lebih kecil dibandingkan bunga deposito. 3 Delisting, jika suatu saham perusahaan dikeluarkan dari
pencatatan Bursa Efek. Suatu saham dapat delisting dari bursa umumnya karena kineja yang buruk misalnya dalam kurun waktu
tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden.
4 Perusahaan mengalami pailit atau kebangkrutan, jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak langsung
kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, jika suatu perusahaan bangkrut
atau dilikuidasi, maka secara otomatis perusahaan tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
27
dikeluarkan dari bursa atau delisting. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi yang
lebih rendah di banding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu
dibagikan kepada kreditur atau kepada para pemagang obligasi,dan jika masih tersisa baru dibagikan kepada para
pemegang saham.
2.1.3 Kinerja Keuangan
Istilah kinerja atau performancesering dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Menurut Sukhemi 2007:23 dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa “kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
kesehatan perusahaan tersebut”.Sedangkan menurut IAI 2007 “Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan
mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya”. Kinerja menjadi hal penting yang harus dicapai setiap perusahaan karena mencerminkan
kemampuanperusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Untuk itu perlunya kita mengetahui pengertian dari kinerja itu
sendiri. Sedangkan Jumingan 2006:239 dalam penelitiannya menyatakan
bahwa “kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana
Universitas Sumatera Utara
28
maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal dan likuiditas.
2.1.3.1 Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan, karena pengukuran tersebut dapat
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan bergantung pada sudut
pandang yang diambil dan tujuan analisis. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu menyesuaikan kondisi perusahaan
dengan alat ukur penilaian kinerja serta tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.
Menurut Munawir 2002:31 tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
1. Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan
pada saat ditagih. 2. Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. 3. Mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal secara produktif.
Universitas Sumatera Utara
29
4. Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, hal
tersebut diukur dari kemampuan perusahaan membayar pokok hutang dan beban bunga tepat pada waktunya.
Salah satu tujuan terpenting dalan pengukuran kinerja selain yang disebutkan di atas adalah untuk menilai apakah tujuan yang
ditetapkan perusahaan telah tercapai, sehingga kepentingan investor, kreditor dan pemegang saham dapat terpenuhi. Untuk itu, analisis
laporan keuangan umumnya dilakukan sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan.
2.1.3.2 Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara
periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Berikut ini pengertian laporan
keuangan dari beberapa ahli dan pakar akuntansi: Menurut Harahap 2008:201
dalam penelitiannya mengemukakan bahwa “laporan Keuangan merupakan output dan
hasil dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan”.
Universitas Sumatera Utara
30
Sementara itu, Kieso, Weygandt dan Warfield 2007:2 memberikan definisi sebagai berikut: “Financial statements are
theprincipal means through which a company communicates its financial information to those outside it. These statements provide a
company’s history quantified in money terms ”. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang menggambarkan posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada
periode tertentu yang berguna bagi para pemakainya dalam hal pengambilan keputusan.
2.1.3.3 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Kieso, Weygandt dan Warfield 2007:5, antara lain:
1 Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan
keputusan yang rasional atas investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis.
2 Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu menilai jumlah,
waktu, dan ketidakpastian proses penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan, atau jatuh
Universitas Sumatera Utara
31
tempo sekuritas, dan pinjaman. Menaksir aliran kas masuk future cash flow pada perusahaan.
3 Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
2.1.3.4 Pengguna Laporan Keuangan
Kieso, Weygandt dan Kimmel 2005:4 mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sebagai berikut:
1. Pihak Internal, yaitu pihak-pihak di dalam perusahaan yang merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan bisnis,
antara lain: a Manajemen, yang menggunakan informasi dalam laporan
keuangan untuk mengetahui perkembangan bisnis perusahaan dan merencanakan bisnis untuk masa yang akan datang.
b Karyawan, yang menggunakan informasi dalam laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, dana pensiun dan kesempatan kerja. 2. Pihak Eksternal, yaitu pihak-pihak di luar perusahaan, antara lain:
a Investor, menggunakan informasi dalam laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi dalam hal membeli,
menahan, atau menjual saham suatu perusahaan dengan membandingkan resiko dan keuntungan yang akan diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
32
b Kreditor, pemasok dan bank, menggunakan laporan keuangan untuk melihat resiko dari pengembalian kredit yang diberikan
pada perusahaan. c Lembaga perpajakan, menggunakan laporan keuangan untuk
menentukan besar pajak yang harus dibayar perusahaan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan dilihat dari laba yang
diperoleh perusahaan. d Pemerintah, dalam hal ini laporan keuangan membantu
pemerintah mengetahui ketaatan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku selama menjalankan proses bisnis perusahaan.
e Konsumen, memiliki kepentingan berkenaan dengan informasi yang menyangkut kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka
waktu yang lama. f Serikat pekerja, berkepentingan untuk melihat pemberian upah
atau gaji serta cadangan dana pensiun oleh perusahaan dalam menjamin kesejahteraan karyawan.
g Economic Planner, menggunakan informasi laporan keuangan untuk memprediksi aktivitas ekonomi di masa mendatang.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Roos, Westerfield dan Jordan 2004:78 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa “Rasio Keuangan adalah Hubungan yang dihitung dan
informasi keuangan suatu perusahaan dan digunakan untuk tujuan
Universitas Sumatera Utara
33
perbandingan”. SedangkanMenurut Arifin 2006:95 “analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam arti relatif maupun absolute
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan financial statement”. Analisis rasio
keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut dengan istilah rasio. Rasio mempunyai pengertian alat yang dinyatakan dalam arithmetical terms yang
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data. Dengan menggunakan teknik analisis rasio, analis dapat memberikan
penilaian kinerja keuangan sebuah perusahaan. Hefert 2003 menjelaskan bahwa “rasio keuangan dapat bermanfaat menunjukkan perubahan dalam
kondisi keuangan atau kinerja perusahaan, dan dapat membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perusahaan tersebut, sehingga
dapat menunjukkan peluang ataupun resiko perusahaan yang sedang ditelaah analis”.
Menurut Brealey, Myers Marcus, 2007:72 ada empat jenis rasio keuangan antara lain:
1 Rasio Leverage leverage ratio memperlihatkan seberapa berat utang perusahaan.
2 Rasio Likuiditas liquidity ratio mengukur seberapa mudah perusahaan dapat memegang kas.
3 Rasio Efisiensi efficiency ratio atau rasio tingkat perputaran turnover ratio mengukur seberapa produktif perusahaan menggunakan aset-
asetnya. 4 Rasio profitabilitas profitability ratio digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian investasi perusahaan. Rasio keuangan ini berfungsi sebagai ukuran dalam menganalisis
laporan keuangan suatu perusahaan.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
34
Hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh kinerjakeuangan kaitannya dengan perubahan harga saham.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Variabel Hasil Penelitian
Wijayanti 2010
Independen : CAR,
ROA, NIM, NPL, LDR, EPS, PER dan
faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu
Dependent : Harga Saham
Secara simultan variabel kinerja keuangan yang diwakili oleh CAR, ROA, NIM, NPL,
LDR, EPS, PER dan faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham. Secara parsial terdapat pengaruh ROA, NIM,
EPS, PER dan Harga saham masa lalu satu tahun sebelumnya P1 terhadap harga saham
perusahaan perbankan yang listing di BEJ tahun 2005. Tetapi variabel ROA dan NIM
memiliki pengaruh yang negatif. Sedangkan CAR, NPL, LDR dan P2 menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan
Purnomo 2007
Independen : CAR, RORA, ROA, dan
LDR Dependen :
Harga Saham Secara simultan atau bersama-sama kinerja
keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham serta secara parsial hanya rasio CAR dan ROA
yangberpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan rasio
RORA dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Peneliti Tahun
Variabel Hasil Penelitian
Domiyanti
Independen :
Berdasarkan tabel Annova, variabel
Universitas Sumatera Utara
35
2012
CAR, RORA, NIM, ROA, dan LDR
Dependen : Harga Saham
CapitalAdequacy Ratio CAR, Return On Risked Assets RORA, Net Interest
MarginNIM, Return On Assets ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR
perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh
terhadap harga saham perusahaan. Berdasarkan tabel Coefficient dapat
diketahui bahwa secara parsial variabel RORA mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan
LDR dengan nilai t hitung t tabel disimpulkan tidak mempunyai pengaruh
secara signifikanterhadap harga saham.
Umar 2012
Independen : DPS, CAR, LDR, ROE,
dan NPL Dependen :
Harga Saham
Secara simultan baik variabel capital adequacy ratio CAR, loan to deposite ratio
LDR,non-performing loan NPL, return on equity ROE, dandividen per
shareDPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham serta Secara parsial
variabel dividend pershareDPS berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, sedangkan capital adequacy ratio CAR, loan to deposite LDR, non-
performing loanNPL, dan return on equity ROE tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham padaperusahaan go- public di Bursa Efek Indonesia.
Wijayanti 2010 dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel kinerja keuangan yang diwakili oleh CAR, ROA, NIM, NPL, LDR, EPS,
Universitas Sumatera Utara
36
PER dan faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu menunjukkan bahwa secara simultan serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan perbankan pada tahun 2005 dan secara parsial terdapat pengaruh signifikan secara parsial ROA, NIM, EPS, PER dan Harga
saham masa lalu satu tahun sebelumnya P1 terhadap harga saham perbankan yang listing di BEJ. Tetapi variabel ROA dan NIM memiliki
pengaruh yang negatif. Sedangkan CAR, NPL, LDR dan P2 menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan.
Purnomo 2007 dalam penelitiannya menunjukkan bahwaSecara simultan atau bersama-samakinerja keuangan yang diproksikan dengan
rasio CAR, RORA, ROA dan LDRberpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yangterdaftar di Bursa Efek Jakarta
BEJ periode 2003-2005. Rasio CAR dan ROA secaraparsial berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan harga saham perusahaanperbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ periode tahun 2003-2005,sedangkan untuk rasio
RORA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikanterhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Jakarta
BEJ periode 2003-2005. Domiyati 2012 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Assets RORA, Net
Universitas Sumatera Utara
37
Interest Margin NIM, Return On Assets ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
harga saham. Berdasarkan tabel Coefficient dapat diketahui bahwa secara parsial
variabel RORA dengan nilai t hitung 2,092. t tabel 2,120 dan nilai sig sebesar 0, 058 0,05 dapat disimpulkan mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan LDR dengan nilai thitung t tabel disimpulkan tidak
mempunyai pengaruhsecara signifikan terhadap harga saham. Umar 2012 dalam penelitiannya menunjukkan bahwasecara simultan
baik variabel capital adequacy ratio CAR, loan todeposite ratio LDR, non-performing loan NPL, return on equity ROE, dandividen per share
DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham serta secara parsial variabel dividend pershare DPS berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, dan sedangkancapital adequacy ratio CAR, loan to deposite LDR, non-performing loanNPL, dan return on equity ROE tidak
berpengaruh signifikanterhadap hargasaham padaperusahaan go-public di Bursa Efek Indonesia.
Dari keempat penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil analisis,
yang diteliti Wijayanti 2010, Purnomo 2007, Domiyanti 2012, Umar 2012. Baik Wijayanti, Purnomo, Domiyanti, dan Umar menyatakan bahwa
secara parsial tidak seluruh rasio yang digunakan berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
38
harga saham. Oleh karena itu Peneliti ingin menganalisis lebih lanjut serta memperjelas terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dengan data-data kinerja keuangan serta data harga saham teraktual yang berhubungan dengan penelitian.
2.3Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konsep yang mendasari penelitian yang akan dilakukan, kerangka konsep penelitian pada
dasarnya adalah hubungan antara konsep – konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah,
tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :
KINERJA KEUANGAN
Universitas Sumatera Utara
39 H1
H2
H3 H3
H4
H5
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham,
Baik Secara Parsial maupun Secara Simultan
Aspek Permodalan dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio CAR. CAR adalah rasio
kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin
baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.Bank yang memiliki
kecukupan modal yang baik juga akan meningkatkan kepercayaan
Harga Saham Y
Capital Adequacy Ratio CAR X1
Net Interest Margin NIM X2
Non Performing LoanNPL X
3
Price Earning Ratio PER X4
Universitas Sumatera Utara
40
investor untuk menanamkan modalnya sehingga harga sahampun meningkat demikian sebaliknya.
Aspek Efesiensi dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan menggunakan Net Interest Margin NIM. NIM adalah ukuran
perbedaan antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada
pemberi pinjaman mereka misalnya, deposito, relatif terhadapjumlah mereka bunga produktif aset.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin tinggi NIM artinya
semakin baik perolehan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.Informasi NIM setiap bank merupakan data analisis bagi investor untuk mempengaruhi mereka membeli saham
perusahaan, karena naik atau turunnya return hasil yang mereka harapkan dapat dianalisis melalui data NIM.
Penilaian kualitas aset dalam dunia perbankan dapat diukur dengan menggunakan rasioNon performing loan NPL. NPL atau
kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga
intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan
Universitas Sumatera Utara
41
dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Kredit yang diberikan kepada masyarakat mengandung risiko gagal atau macet. Bank
Indonesia BI melalui Peraturan Bank Indonesia menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah NPL adalah sebesar 5. Semakin tinggi
tingkat kredit bermasalah maka relatif semakin besar kredit yang diberikan tidak menghasilkan pendapatan bunga, yang berarti kinerja
perusahaan dalam pengelolaan kredit kurang baik. Informasi capaian NPL suatu bank merupakan data analisis yang mempengaruhi
keputusan investor untuk membeli saham perusahaan. Price Earning Ratio PER adalah perbandingan antara harga
pasar suatu saham market price danearning per shareEPS saham tersebut.Price Earning Ratio PER juga merupakan data yang
digunakan investor untuk mengetahui apakah saham tersebut dalam keadaan overvalued atau undervalued. Dalam keadaan overvalued
berarti harga pasar saham lebih besar daripada earning per share, sedangkan apabila saham dalam keadaan undervalued berarti harga
saham lebih kecil daripada earning per share. PER merupakan data bagi investor untuk melihat apresiasi pasar
terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan dari harga saham suatu perusahaan di pasar sekunder. Apresiasi pasar yang baik terhadap
kinerja perusahaan tentunya dapat mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya membeli saham perusahaan tersebut. Saham
Universitas Sumatera Utara
43
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Sumber Data