21
hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif
keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi bisa dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga
saham di bursa. Begitu banyaknya faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham, dalam penelitian ini akan
difokuskan pada faktor fundamental emiten sebagai pertimbangan utama dalam menanamkan saham.
2.1.2.2 Penilaian Harga Saham
Menurut Anoraga 2001:58 di dalam penelitiannya berpendapat bahwa penilaian suatusaham dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu : 1 Par Value Nilai Nominal
Merupakan nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Jumlah saham yang dikeluarkan perseoran dikalikan dengan nilai
nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal
ekuitas perseroan dalam neraca.
2 Base Price Harga Dasar Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham.
Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham
Universitas Sumatera Utara
22
baru harga dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total saham yang
beredar. 3 Market Price Nilai Pasar
Merupakan harga suatu saham pada dasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah ditutup maka harga pasar adalah harga
penutupannya closing price. Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat
kabarmedia elektronik. Untuk menghitung nilai pasar kapitalisasi pasar yaitu harga pasar dikalikan dengan total saham yang beredar.
2.1.2.3 Jenis Saham
Adabeberapa sudut pandang yang dikemukakanoleh Fakhrudin dan Darmadji 2006:7untuk membedakan jenis - jenis
saham, yaitu:
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:
a Saham biasa common stock, yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b Saham preferen preferred stock, yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
Universitas Sumatera Utara
23
bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor.
2. Ditinjau dari cara peralihannya, saham dibedakan atas: a Saham atas unjuk bearer stock, artinya pada saham tersebut
tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. Secara hukum, siapa yang
memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak dalam ikut hadir dalam RUPS.
b Saham atas nama registered stock, merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya
harus melalui prosedur tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:
a Saham unggulan blue-chip stock, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai
pemimpin leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.
b Saham Pendapatan income stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata-rata diveden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
Universitas Sumatera Utara
24
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak
mementingkan potensi pertumbuhan harga saham PE ratio. c Saham pertumbuhan growth stock
─well-known, yaitu saham- saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan
yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu, terdapat juga growth
stock lesser-known, yaitu saham dari emiten yang tidak berperan sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri
growth stock. Umumnya, saham ini berasal dari daerah dan kurang popular dikalangan emiten.
d Saham spekulatif speculative stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti. e Saham Siknikal cyclical stock, yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap
tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada saat resesi.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.2.4 Keuntungan dan Resiko Saham