Penanggulangan jerawat Bahan-bahan yang terdapat dalam produk anti jerawat

15 penanganan dokter untuk penyembuhannya. Pada kondisi jerawat yang ringan, penyembuhannya dapat dilakukan dengan bantuan kosmetik penyembuh jerawat. Tranggono dan Latifah, 2007. Patogenesis jerawat meliputi empat faktor, yaitu hiperproliferasi epidermis folikular sehingga terjadi sumbatan folikel, produksi sebum berlebihan, inflamasi, dan aktivitas Propionibacterium acne P. acne Tranggono dan Latifah, 2007.

2.2.3 Penanggulangan jerawat

Menurut Wasitaatmadja, 1997 usaha penanggulangan jerawat dapat dilakukan dengan 3 cara: 1. Pengobatan topikal Pengobatan topikal adalah pengobatan yang menjadi pilihan utama. Prinsip pengobatan topikal adalah mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan mempercepat penyembuhan lesi jerawat. Pengobatan topikal diberikan pada kondisi jerawat yang ringan, jika kondisi jerawat semakin parah dapat dikombinasikan dengan pengobatan sistemik. Obat topikal terdiri dari: - bahan iritan pengelupas, misalnya sulfur 4 - 8, resorsinol 1 - 5, asam salisilat 2 - 5, benzoil peroksida 2,5 - 10, asam vitamin A 0,025 - 0,1, dan asam azelat 15 - 20; - obat lain, misalnya kortikosteroid topikal atau suntikan intralesi dapat dipakai untuk mengurangi radang yang terjadi. 2. Pengobatan sistemik Pengobatan sistemik ditujukan untuk penderita jerawat jenis sedang sampai berat dengan prinsip menekan aktivitas bakteri, menekan reaksi radang, Universitas Sumatera Utara 16 menekan produksi sebum dan mempengaruhi keseimbangan hormonal. Golongan obat sistemik misalnya: pemberian antibiotik tetrasiklin, eritromisin, dan klindamisin. Pengobatan dengan menggunakan antibiotik sebaiknya diawasi penggunaannya karena dapat menimbulkan resistensi. 3. Bedah kulit Bedah kulit ditujukan untuk memperbaiki jaringan parut yang terjadi akibat jerawat, tindakan dapat dilaksanakan setelah jerawat sembuh, baik dengan cara bedah listrik, bedah pisau, dermabrasi atau bedah laser.

2.2.4 Bahan-bahan yang terdapat dalam produk anti jerawat

Produk anti jerawat yang beredar di pasaran sangat bervariasi kandungan zat aktifnya. Berikut adalah beberapa kandungan zat aktif yang sering terdapat di produk anti jerawat antara lain: 1. Ethyl alcohol, merupakan bahan antiseptik untuk mencegah atau membunuh bakteri yang akan menginfeksi jerawat Tranggono dan Latifah, 2007. 2. Triklosan, merupakan antiseptik bisfenol. Bisfenol yaitu gabungan dua fenol yang dihubungkan oleh rantai yang bermacam-macam. Triklosan mempunyai aktivitas antibakteri dengan merusak dinding sel bakteri. Triklosan memiliki spektrum yang luas, mempunyai daya antibakteri yang baik untuk bakteri gram positif dan kebanyakan gram negatif. Triklosan dapat diabsorbsi melalui kulit dan bersifat non alergik non mutagenik pada penggunaan jangka pendek. Kadar triklosan yang direkomendasikan oleh FDA yaitu 0,2 ini merupakan kadar minimal yang baik yang akan bekerja maksimal sebagai antibakteri Sulistiyaningsih, 2010. Triklosan Universitas Sumatera Utara 17 sering digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit dan permukaan lainnya, meskipun kadang-kadang digunakan untuk mengawetkan produk terhadap kerusakan akibat mikroba Wijaya, 2013. 3. Asam salisilat telah digunakan secara luas dalam terapi topikal sebagai bahan keratolitik. Zat ini merupakan bahan keratolitik tertua yang digunakan sejak 1874. Berbagai penelitian menyimpulkan terdapat tiga faktor yang berperan penting pada mekanisme keratolitik asam salisilat, yaitu menurunkan ikatan korneosit, melarutkan semen interseluler, dan melonggarkan serta mendesintegrasi korneosit Sulistyaningrum, dkk., 2012. 4. Sulfur memiliki khasiat bakterisid dan fungisid lemah berdasarkan dioksidasinya menjadi asam pentathionat H 2 S 5 O 6 . Belerang juga bersifat keratolitik melarutkan lapisan tanduk Tan dan Rahardja, 2007. 5. Resorsinol, merupakan bahan anti pruritus gatal sehingga tidak muncul rasa gatal pada jerawat yang menyebabkan rasa ingin digaruk, sehingga mungkin terinfeksi oleh jari kotor dan bakteri Tranggono dan Latifah, 2007. 6. Allantoin, digunakan dalam berbagai produk kosmetika seperti krim kulit, produk perawatan bibir, bedak, dan losion perlindungan terhadap sinar matahari, produk perawatan rambut. Direkomendasikan level penggunaannya pada kosmetika 0,1 hingga 0,5 Thornfeldt, 2005. 7. Vitamin A retinoid atau retinol, memiliki kemampuan biologis yang sangat penting dan bermanfaat bagi kulit, terutama untuk mengatasi masalah jerawat, penuaan, dan kelainan kulit lainnya, seperti psoriasis. Universitas Sumatera Utara 18 Keunggulan vitamin A dalam produk kosmetik antara lain dapat dengan mudah diserap oleh kulit dan mampu meningkatkan kandungan air kulit. Retinoid acid Tretinoin, salah satu turunan vitamin A merupakan keratolitik yang sangat kuat sehingga dapat mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit dan mencegah timbulnya jerawat. Selain mampu merangsang pembentukan sel kulit baru, retinoid dapat pula menghambat pertumbuhan sel penyebab psoriasis Tranggono dan Latifah, 2007. 8. Vitamin C, merupakan antioksidan yang dapat meredam radikal bebas pada jerawat sehingga mencegah inflamasi pada jerawat Sutono, 2013. 9. Vitamin E, penggunaan Vitamin E dalam kosmetik di antaranya adalah sebagai pelembab moisturizer dan sebagai agen antioksidan Tranggono dan Latifah, 2007. 10. Asam azeleic, digunakan dengan konsentrasi krim 20 persen atau gel 15 persen, memiliki efek antimikroba dan komedolitik selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi sebagai inhibitor kompetitif tirosinase Movita,2013 11. Camphora, digunakan dalam obat jerawat untuk memberikan rasa dingin di kulit, antimikroba, dan menghilangkan rasa sakit ringan. Pada kondisi jerawat tertentu dapat menimbulkan rasa sakit sehingga dengan adanya champora rasa sakit tersebut dapat dikurangi. Camphora banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk anti jerawat Muliyawan dan Suriana, 2013. 12. Tea tree oil Universitas Sumatera Utara 19 Tea tree oil adalah minyak essensial yang diperoleh dari destilasi daum Melaleuca alternifolia dan mempunyai sifat antiseptik yang secara tradisional digunakan untuk mencegah dan merawat infeksi. Kandungan terpinen-4-ol pada tea tree oil mempunyai aktivitas antimikroba yang dapat membunuh Propionibacterium acne Badan POM RI, 2009.

2.3 Uraian Gel

Dokumen yang terkait

FORMULASI GEL OBAT JERAWAT MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) DAN UJI DAYA ANTIBAKTERI (Propionibacterium acne) SECARA IN VITRO.

4 11 21

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI APOKAT (Persea americana) TERHADAP Propionibacterium AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI APOKAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI (Persea americana) TERHADAP Propionibacterium acne DAN APOKAT (Perse

0 2 18

FORMULASI OBAT JERAWAT GEL MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP Propionibacterium acne SECARA IN VITRO.

0 0 17

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 12

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 2

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 4

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

1 2 23

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 3

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 12

FORMULASI MASKER GEL PEEL OFF DARI EKSTRAK BIJI BUAH LABU MANIS (Cucurbita pepo) dan UJI EFEKTIFITASNYA TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acne)

0 1 15