Klasifikasi bakteri Bakteri Propionibacterium acne Fase pertumbuhan mikroorganisme

21 4. Jumlah air yang banyak dalam gel akan menghidrasi stratum korneum sehingga terjadi perubahan permeabilitas terhadap zat aktif yang dapat meningkatkan berpenetrasi zat aktif.

2.4 Uraian Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur yang dibatasi membran dalam sitoplasmanya. Reproduksi terutama secara aseksual yaitu dengan pembelahan biner sederhana. Beberapa dapat tumbuh pada suhu 0°C, ada yang tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang suhunya 90°C atau lebih Pelczar dan Chan, 1986.

2.4.1 Klasifikasi bakteri

Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi atas tiga golongan Dwidjoseputro, 1978 yaitu: 1. Golongan Basil Berbentuk seperti tongkat pendek, silindris dan dapat dibedakan atas: - Streptobasil, yaitu basil yang bergandeng-gandengan panjang - Diplobasil, yaitu basil yang bergandengan dua-dua 2. Golongan Kokus Bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Bentuk kokus ini dapat dibedakan atas: - Streptokokus, yaitu kokus yang bergandengan panjang serupa rantai - Diplokokus, yaitu kokus yang bergandengan dua-dua - Tetrakokus, yaitu kokus yang mengelompok berempat - Stafilokokus, yaitu kokus yang mengelompok berupa suatu untaian Universitas Sumatera Utara 22 - Sarsina, yaitu kokus yang mengelompok serupa kubus 3. Golongan Spiral Spiral adalah bakteri yang berbengkok-bengkok. Bakteri yang berbentuk spiral ini tidak banyak dan merupakan golongan yang paling kecil dibandingkan golongan kokus dan basil.

2.4.2 Bakteri Propionibacterium acne

Dalam penelitian ini bakteri yang digunakan adalah Propionibacterium acne. Propionibacterium acne adalah organisme utama yang pada umumnya memberi kontribusi terhadap terjadinya jerawat. Adapun sistematika bakteri Propionibacterium acne menurut Irianto, 2006 adalah sebagai berikut: Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Suku : Propionibacteriaceae Marga : Propionibacterium Jenis : Propionibacterium acne Propionibacterium acne adalah termasuk bakteri gram positif berbentuk batang, tidak berspora, anaerob ditemukan dalam spesimen-spesimen klinis, beberapa strainjenis adalah aerotoleran, tetapi tetap menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik sebagai anaerob. Bakteri ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan asam propionat Irianto, 2006. Universitas Sumatera Utara 23

2.4.3 Fase pertumbuhan mikroorganisme

Menurut Pratiwi 2008 ada empat macam fase pertumbuhan mikroorganisme, yaitu: fase lag, fase log eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. 1. Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase lag adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan. Bila sel-sel mikroorganisme diambil dari kultur yang sama sekali berlainan, maka yang sering terjadi adalah mikroorganisme tersebut tidak mampu tumbuh dalam kultur. 2. Fase log fase eksponensial merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika mikroorganisme, sifat media, dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial. Hal yang dapat menghambat laju pertumbuhan adalah bila satu atau lebih nutrisi dalam kultur habis, sehingga hasil metabolisme yang bersifat racun akan tertimbun dan menghambat pertumbuhan. 3. Fase stasioner, pada fase ini pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik. 4. Fase kematian, pada fase ini jumlah sel yang mati meningkat. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik. Universitas Sumatera Utara 24

2.4.4 Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri

Dokumen yang terkait

FORMULASI GEL OBAT JERAWAT MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) DAN UJI DAYA ANTIBAKTERI (Propionibacterium acne) SECARA IN VITRO.

4 11 21

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI APOKAT (Persea americana) TERHADAP Propionibacterium AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI APOKAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI (Persea americana) TERHADAP Propionibacterium acne DAN APOKAT (Perse

0 2 18

FORMULASI OBAT JERAWAT GEL MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP Propionibacterium acne SECARA IN VITRO.

0 0 17

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 12

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 2

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 4

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

1 2 23

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 3

Pengujian Aktivitas Antibakteri Gel Anti Jerawat Dari Beberapa Merek Dagang Terhadap Bakteri Propionibacterium Acne

0 0 12

FORMULASI MASKER GEL PEEL OFF DARI EKSTRAK BIJI BUAH LABU MANIS (Cucurbita pepo) dan UJI EFEKTIFITASNYA TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acne)

0 1 15