5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Kulit
Kulit merupakan organ yang paling luas permukaannya dan membungkus seluruh bagian luar tubuh. Kulit sebagai pelindung tubuh terhadap
bahaya bahan kimia, cahaya matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan melindungi kulit terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan antara
tubuh dan lingkungan Syaifuddin, 2001.
2.1.1 Struktur kulit
Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan: epidermis, dermis, dan lapisan
lemak di bawah kulit Lachman, dkk., 1994. 1.
Epidermis Epidermis sebagai sawar dasar dari kulit terhadap kehilangan air,
elektrolit, dan nutrisi dari tubuh dan sawar dasar terhadap penetrasi air dan substansi asing dari luar tubuh. Epidermis juga mencegah atau menghambat
kehilangan air dari tubuh dan menjaga keseimbangan dinamis dengan lingkungan dalam. Epidermis merupakan lapisan kulit luar, dengan tebal 0,16 mm pada
pelupuk mata sampai 0,8 mm pada telapak tangan dan telapak kaki. Epidemis dapat dibagi menjadi 5 lapisan:
1. Stratum korneum lapisan tanduk
2. Stratum lucidum daerah sawar
3. Stratum granulosum lapisan seperti butir
Universitas Sumatera Utara
6 4.
Stratum spinosum lapisan sel duri 5.
Stratum germinativum lapisan sel basal Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri,
iritasi, kimia, alergi dan lain-lain. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi, dan dahi. Meliputi stratum korneum
adalah lapisan permukaan film pelindung dengan pH antara 4,5 - 6,5, disebut mantel asam yang terdiri dari asam laktat dan asam amino dikarboksilat dalam
sekresi keringat tercampur dengan substansi lipoid dari sebasea. Perubahan drastis pH mantel ini menyebabkan meningkatnya pemasukan bakteri dan bermacam-
macam penyakit kulit Anief, 1977. Stratum korneum mengandung sebagian besar lapisan sel dan sel-sel
terbesar dari beberapa daerah di epidermis. Jaraknya sekitar 15 lapisan di area seperti wajah dan sekitar 25 lapisan atau lebih di area lengan. Area khusus, seperti
telapak tangan dan telapak kaki memiliki seratus atau lebih sel yang berada di permukaan. Sel-sel stratum korneum berukuran besar, berbentuk gepeng, dan
polihedral Soter and Baden, 1984. Stratum lucidum terletak di bawah stratum korneum, merupakan lapisan
yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Stratum granulosum tersusun oleh sel-sel keratinosit yang
berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. Stratum germinativum adalah lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat
sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit
melalui dendrit-dendritnya Tranggono dan Latifah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
7 2.
Dermis Daerah dermis didefinisikan dengan perbedaan di dalam struktur
pembentuk dan biokimia dari makromolekul jaringan penghubungnya, jenis, dan densitas sel-sel penyusunnya dan berhubungan dengan bahan-bahan
mikrovaskulator. Masing-masing menangani secara berbeda pada penyakit sistemik, penyakit genetik, dan serangan lingkungan. Daerah papilar dan retikular
pada dermis adalah dua daerah utama Soter and Baden, 1984. 3.
Jaringan Subkutan Berlemak Jalan masuk utama dari penetrasi obat lebih banyak melalui epidermis
daripada melalui kelenjar lemak atau kelenjar keringat, secara mudah dapat dijelaskan karena luas pemukaan epidermis 100 atau 1000 kali lebih besar
daripada kedua yang lain Anief, 1977.
2.1.2 Fungsi kulit