Pertumbuhan rambut Fisiologi rambut

18

2.4.2 Fisiologi rambut

2.4.2.1 Pertumbuhan rambut

Pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata di seluruh permukaan kulit. Di akhir bulan ke- 6 atau awal bulan ke- 7 usia kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh di permukaan kulit, yaitu berupa rambut Lanugo. Kemudian menjelang bayi lahir rambut bayi ini akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu tertentu pertumbuhan rambut terhenti dan setelah mengalami istirahat sebentar, rambut akan rontok sampai ke matriks rambut. Sementara itu, papil rambut sudah membuat persiapan rambut baru sebagai penggantinya Tranggono dan Latifah, 2007; Rostamailis, dkk., 2008. Menurut siklus pertumbuhannya, rambut dibedakan dalam 3 fase yaitu: a Fase anagen fase pertumbuhan Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil rambut terus membentuk rambut secara mitosis. Fase anagen akan berlangsung selam 2 - 6 tahun. b Fase katagen fase peralihan Fase ini hanya berlangsung beberapa minggu. Selama fase peralihan, rambut berhenti tumbuh, umbi rambut mengkerut dan menjauhkan diri dari papil rambut, membentuk bonggol rambut, tetapi rambut belum rontok. c Fase telogen fase istirahat Fase ini berlangsung selama 90 - 100 hari. Pada akhir fase ini, fase rambut beralih ke fase anagen secara spontan Rostamailis, dkk., 2008. Siklus pertumbuhan rambut dapat dilihat pada Gambar 2.3 Halaman 19. 19 Gambar 2.3 Siklus pertumbuhan rambut Djuanda, dkk., 2010. Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut: 1. Hormon Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Hormon androgen dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, tetapi pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut. 2. Metabolisme 3. Nutrisi Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan kusam. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut Djuanda, dkk., 2010. 20

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kosmetologi dan Farmasi Fisik, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Penelitian meliputi pembuatan sediaan gel ekstrak kulit buah apel, evaluasi terhadap mutu fisik sediaan seperti uji homogenitas, uji stabilitas, uji pH, dan uji efektivitas sediaan sebagai penumbuh rambut.

3.1 Alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat maserasi, rotary evaporator, freeze dryer, blender Phillip, alat - alat gelas, lumpang dan alu, lemari pengering, penangas air, neraca digital Boeco Germany, viskometer Brookfiled, pH meter Hanna, kamera digital, jangka sorong dan hair analyzer Aramo SG.

3.2 Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kulit buah apel, metil paraben, propil paraben, natrium metabisulfit, natrium alginat, gliserin, akuades, dan etanol 70.

3.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah marmut jantan 250-350 gram dengan usia sekitar 2-3 bulan sebanyak 36 ekor dibagi dalam 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 marmut.